part 2

397 27 1
                                    

Sinar matahari yang menebus sela- sela tirai mengganggu pria cantik yang tertidur pulas. Kei dia bangun lalu melirik kesebelah sang kekasih yang ternyata sudah kosong. Sepertinya tetsu berangkat lebih awal karna dilihat jam baru menunjukkan jam 7 pagi. Lalu kei pergi untuk mandi dia merasa pinggang dan tubuhnya sangat sakit, kekasihnya itu memang tidak main main jika sudah urusan ranjang bahkan saat mereka pertama kali melakukannya tetsu sangat gila dia tidak mendengar kei yang sudah memohon berhenti dan akhirnya dia berhenti karna kei pingsan.benar benar gila bukan.

08.00
Pagi ini tsuki ada kelas jadi dia datang lebih awal.
" Tsukiii!"
" Urusai hinata, masih pagi dan kau sudah berisik" peria yang baru saja teriak itu hanya menunjukan senyum lebarnya setelah dimarahi tsuki.
" Bagaimana kabar kuro-san?"
" Dia baik, ayo kelas akan dimulai"

Siang harinya tsuki dan teman temannya makan siang dikantin kampus diselangi dengan tawa. Bunyi Handphone tsuki mengalihkan atensinya 'mama' tertera disana. Dia membuka pesan itu

Mama
Makan malam di rumah

Iya

Dingin selalu seperti itu yang kei rasakan jika dia ada disekitar keluarga nya.

19.00
Seperti kata mamanya kei makan malam di rumahnya. Mereka bertiga makan dalam diam hanya ada suara dentingan sendok yang terdengar, sampai papa nya menyeruakan suaranya yang mengalihkan semua atensi yang ada dimeja itu.
"Kei papa mau bicara"
"Ya, Pah"
"Papah akan menjodohkan kamu dengan anak rekan papa"

Kei begitu terkejut.
"Kei gak mau! Kei udah punya pacar pah"
" Papah gak maksa tapi kalo suna terima perjodohan ini kamu gak ada pilihan lain selain nurut"

Kenapa...
Kenapa selalu seperti ini keluarga nya dari dulu selalu memaksa dan tidak pernah memberinya pilihan selalu mengekak, selalu memaksa kei sudah tidak kuat.

"Kenapa pah! Kepana kei selalu diatur atur kaya gini kenapa! Kalian bahkan seakan gak suka kalo ada kei seakan kalian benci kei mama gak peduli papa juga engga pernah bangga sama kei kenapa! Kalo begini tau nya kei gak mau lahir kedunia ini kenapa mama gak gugurin aka kei waktu dalam kandungan ma kenapa!" Kei berdiri dan berteriak.

PLAKK

" Jaga ucapan mu pada orang tua tsukisima kei!" Ucap sang tuan rumah setelah dia dengan kerasnya menampar anak bungsu itu.

" Kita itu emang niatnya cuman mau punya anak satu kok, tapi karena kakak kamu mau punya adik jadi mama gak jadi gugurin kamu" ucap mama kei begitu dingin seakan dia barkata bahwa kei memegang sedari awal tidak diharapkan ada didunia ini. Kei yang mendengar kalimat mamanya itu hanya dapat menunduk dan menahan tangisnya.
" Ternyata... Memang benar ya..
Kalo gitu kei bakal pergi jauh jauh dari kalian.." kei beranjak pergi keluar dari rumahnya yang memang mungkin bukan rumah baginya.

Dia berjalan dijalan sepi ditemani hujan sambil meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan, dia binggu kemana dia harus pergi sekarang sedangkan sang kekasih yang tidak mengangkat telponnya. Kepalanya mulai pening dan pandangan nya pun kabur rasa sakit di pipinya masih kerasa walau sakit dihatinya terasa begitu jelas dan semuanya gelap.

Sedangkan dilain tempat tetsu sedang melontarkan lelucon untuk menghibur sahabatnya yang baru saja menjalani kemo terapi.

"Tersu pulang sana kasian kei sendirian dirumah aku gak papa ditinggal udh biasa juga sendiri"

" Engga mau, biarin kei kan udah gede dia juga lagi kerumah ortunya katanya"

" Ya tapi kamu kan harus istirahat besok harus kerja"
"Iya iya aku pulang deh, good night kenma" ucap tetsu sambil mengelus kepala kenma.
'maafin aku tetsu, tapi kamu gak akan bahagia kalo sama aku' batin kenma selagi memandang pintu kamar rumah sakit yang sudah tertutup.

Tetsu pulang dan mendapati rumahnya yang kosong dan gelap
'kemana kei' pikirnya sambil menelusuri rumah besar dan meneriaki nama kekasihnya.
" Apa dia nginap disana ya? Yaudh deh besok telpon aja" pikir tetsu lalu pergi mandi dan tidur dengan lelap.

Tanpa dia tau keadaan sang omega yang entah bagaimana.

Regret 💦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang