*****Ya Allah dari kapan kak Altha disitu? Jangan-jangan kak Altha tadi liat aku? Huwaah Ibu,anakmu udah ternodai. Eh kok ternodai belum juga disentuh.
"Kakak dari kapan disitu?"
"Dari tadi."
"Berarti tadi?"
"Iya."
Mampus! Malu banget sumpah. Mau tarok mana nih, muka. Ibu Azra malu huwahh, kak Altha,kenapa sih harus disitu?
Kak Altha, beranjak dari duduknya dan berjalan kearah ku. Duh jantung! Biasa aja sih. Dia itu suamimu bukan hantu. Semakin dekat, semakin jantung nggak bisa dikondisikan.
"Kenapa?"
Pakek nanya lagi nih orang. Jelas-jelas malu, dasar nggak pekaan! Susah ngomong sama orang susah peka!
"Biasa aja,sih. Kamu juga nggak buka handuknya tadi, jadi nggak keliatan semua."
"Tapi kan, kak Altha udah liat!"
"Nggak liat semua!"
Iya sih, dia nggak liat semua tapi kan malu. Bener-bener ni orang. Untung suami.
"Udah, ayok tidur." Dia sudah berbaring dikasur, enak bener tu orang. Dia nggak tau apa kalok aku malu, bukan nya di bujuk atau di apain gitu! Emang dasar laki-laki.
Aku menghela nafas dan ikut berbaring disampingnya. Ih kok udah tidur,sih. Nggak ada romantis-romantis nya. Udah lah kalok orang nggak peka mah mau di apain lagi. Parahnya lagi dia tidur ngebelakangin aku. Kan parah banget. Udah lah lama-lama capek mikirin orang kek gitu, tidak butuh waktu lama mataku pun ikut terpejam.
Baru memejamkan mata, tiba-tiba sesuatu menimpa perutku. Duh benda apa ini? Jangan-jangan ada hantu! Aku membuka mata perlahan dan ternyata.
"Kak Altha!" Bisa-bisa nya dia ada diatasku. Kapan dia jalanya? Tiba-tiba sudah ada di atasku seperti ini. Aku tidak merasakan gerakan apapun.
(Nggak usah dibayangin😅!!)
"Kamu nggak mau aku sentuh?" Pertanyaan itu membuat aku kaget sekaligus merinding. Pertanyaan itu, apakah dia serius bertanya seperti itu? Aneh bukan.
"Bukan nggak mau, bukan nya kakak yang nggak mau? Nyatanya tidur duluan! Ninggalin aku tidur. Jadi siapa yang nggak mau disentuh? aku cuma ngikutin alurnya kak Altha!" Bisa-bisanya dia bicara seperti itu, ngajak berantem. Malam pertama, kaya bukan malam pertama isinya perang mulut.
"Tadi cuma nutup mata."
"Tutup mata,sih nutup mata. Tapi tidurnya ngebelakangin aku."
"Mau nggak?"
"Nolak dosa nggak,sih?"
"Kalok mau nanggung dosanya,sih. Nggak pa-pa!" Enak aja. Nggak mau lah aku nanggung dosa. Apalagi sampai dilaknat sama malaikat! Ih nggak mau. Aku bergidik ngeri kalok sampai aku dilaknat sama malaikat.
"Aku pikir tadi kakak nggak mau sentuh aku. Jadi aku ikutan tidur."
"Mau atau nggak,nih?"
"Mau. Eh.. keceplosan. Maksudnya..."
"Udah buruan wudhu! Kita sholat dulu." Aku beranjak turun dari tempat tidur. Menuruti apa kata kak Altha.
🍁🍁🍁
Suasana subuh mampu membuat ku senyum-senyum sendiri. Perlakuan kak Altha semalam mampu membuat ku seperti orang gila. Ternyata benar kata orang-orang Nikah itu enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka dan Takdirku (Hiatus)
Teen FictionDia pergi disaat aku mulai mencintainya. Dan kembali membawa luka yang begitu dalam. Aku percaya bahwa allah begitu baik kepada hambanya.Dihari yang sama kesedihan itu digantikan dengan beribu-ribu kebahagian yang tidak pernah ada dalam benakku. Hap...