Seseorang pernah bertanya padaku.
"Jika kamu bisa kembali ke masa lalu, apa yang akan kamu lakukan?"
Jawabanku juga berubah seiring waktu.
Sewaktu aku masih kecil, aku benar-benar kekanakan dan pemikiranku pun sangat simpel.
"Aku mau jaga mainanku biar nggak rusak!"
"Hiks... aku mau nurut kata mama biar nggak dimarahin...!"
Hal-hal kecil yang membuatku sedih, aku ingin mengubah semuanya.
Ketika aku tumbuh dan bertemu teman-teman, aku kembali mengingat pertanyaan itu dan memberi jawaban yang berbeda.
"Aku mau bilang ke diriku di masa lalu biar nggak temenan terlalu deket sama dia."
"Ah, harusnya aku nggak ngelakuin itu.. kalau aja waktu bisa diputar lagi."
Saat itu, teman adalah hal yang baru untukku. Keberadaan teman seakan-akan menjadi segalanya buatku. Karena itulah, apa yang terjadi di antara kami sangat berpengaruh bagi kehidupanku.
Ketika aku remaja, aku mengenal 'cinta'.
"Kalau aja aku kenal dia dari dulu.. apa aku bisa lebih cepet ngerasain seneng kayak gini?"
"Harusnya... harusnya aku nggak terima dia... Harusnya aku tolak aja dari awal..!!"
Memang benar, manusia digerakkan oleh perasaan mereka. Aku pun begitu. Semua pemikiran itu adalah hasil dari penyesalan, kesedihan, kemarahan, bagian dari emosiku yang menurutku 'negatif' sehingga aku ingin mengubahnya.
Akan tetapi, 'kembali ke masa lalu' bukanlah hal yang logis, kan? Karena itu lama-kelamaan aku mulai melupakannya, dan mulai hidup dalam 'realita'.
Setidaknya, begitulah niatku...
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Across The Century [Moriarty The Patriot FF]
Fanfiction[Fullname], gadis remaja yang berasal dari abad 21 tiba-tiba berteleportasi ke era Victoria, Inggris. Takdir mempertemukannya pada kelompok penjahat paling terkenal di waktu itu, yang sampai ditulis sebagai antagonis utama dalam buku Petualangan She...