Chapter 3

2.3K 388 172
                                    

《 A Fitting Place 》

'Apa ini...'

Baru saja [Name] bangun dari tidurnya, ia sudah dihadapkan dengan pemandangan dimana seorang pria berambut pirang sedang sibuk melakukan sesuatu di dalam kamar yang ditempatinya.

"Louis... kenapa kau ada di sini..?"

"Oh--" sepertinya terkejut ketika mengetahui gadis yang beberapa saat lalu masih tertidur pulas kini telah membuka matanya, Louis hampir menjatuhkan kotak yang tengah dibawanya. Pria itu menghela napas lega ketika ia berhasil menangkapnya sebelum menyentuh lantai.

"Aku hanya menata barang-barangmu yang baru saja datang. Kalau kubiarkan saja, akan sulit untuk membersihkan rumah, kan?" Jelasnya tanpa menoleh sedikit pun dan terus fokus melakukan kegiatannya.

"Barangku?" Penasaran, [Name] segera turun dari kasur dan berjalan mendekati Louis untuk melihat apa yang ia maksud.

Dan betapa terkejutnya [Name] melihat beberapa tumpukan kotak tergeletak di sebelah Louis.

"Ini... boleh aku membukanya?"

"Tentu, itu punyamu."

[Name] membuka salah satu kotak tersebut dan mendapati sebuah gaun yang sering dipakai oleh wanita bangsawan di animasi sejarah Eropa yang sering ia lihat.

'Cantiknya...! Ah, tapi...'

"Hng? Sejak kapan aku punya uang untuk membeli semua ini?"

"Kau mana punya uang," sergah Louis yang membuat hati [Name] sedikit tertohok, "kakak yang membelikannya."

"... Kenapa... tiba-tiba memberiku ini?"

"Itu tidak tiba-tiba. Sejak berbicara denganmu dan memutuskan untuk menjadikanmu tamu di rumah ini, kakak langsung memesan semua ini lewat Kak Albert di London."

"... Eh?"

"Karena kebutuhan perempuan itu banyak. Kau pikir Kak William akan membiarkanmu hanya memakai bajumu dan kemeja Moran secara bergantian selama kau tinggal di sini?"

Benar. Selama beberapa hari [Name] tinggal di sini, ia selalu memakai pakaian miliknya dan kemeja Moran secara bergantian. Entah gengsi atau apa, Moran tidak mau menggunakan kemeja itu lagi dan mengatakan 'terserah mau kau apakan' pada [Name].

"Haruskah dari London?" Gumam [Name] pelan, yang ternyata di dengar oleh Louis.

"Tidak ada toko pakaian di sekitar sini."

"Huh? Tapi orang-orang di sini..."

"Kemungkinan besar, ibu atau istri yang menjahitkan pakaian untuk sekeluarga."

[Name] sedikit terpaku. Ia sudah mulai beradaptasi dengan keseharian barunya. Ia menerapkan etika dasar yang diajarkan Louis padanya dengan baik, juga mengingat seluk beluk rumah yang sangat besar ini kecuali beberapa tempat tertentu. Tapi, tentu kebiasaan 'normal'nya akan susah diubah. Alhasil, terkadang ia lupa kalau sekarang ia tak berada di 'timeline' aslinya.

"Tunggu, aku kan juga rakyat biasa seperti mereka--"

"Tapi kau tamu kami."

Merasa tidak bisa menjawab, dan yang satunya pun sibuk dengan hal lain, keheningan melanda di antara mereka. [Name] pun berkutat dengan pikirannya sendiri.

"Akhirnya selesai," gumam Louis dengan terlihat bangga setelah beberapa saat berlalu.

"Pakaian di sini untuk tidur dan mandi," ucap Louis tiba-tiba yang membuat [Name] tersadar dari lamunannya.

Across The Century [Moriarty The Patriot FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang