10

14.2K 1.9K 66
                                    

Sore ini renjun sudah sampai dirumah mewah kedua tujuannya ,dia sudah satu jam menangis dimobil tadi tubuhnya juga sudah tak sanggup lagi berjalan namun dia bertekad setidaknya sehari ini dua surat sudah ditangan suaminya

Renjun memencet bel terasa seperti dejavu,hatinya terus berkata pulang kau lelah ,namun pikirannya berkata cepat serahkan makin cepat makin baik

Tidak ada sahutan dari dalam rumah membuat renjun memencet bell itu kembali 

"Yaaa sebentar!!!"

Sahutan itu dari dalam rumahnya membuat jantung renjun berdetak semakin keras

Terlihat sepasang anak adam membuka pintu ,yang sedang memeluk tanpa atasan ditubuhnya  sedangkan yang dipeluk memakai baju tidur dengan leher terbuka menampilakan hickey begitu banyak yang memeluk terlihat tidak ingin mengangkat kepalanya ia seperti asik dengan leher jenjang pria manis yang dipeluknya 

Renjun merasa dirinya tak sanggup lagi dia benar benar ingin menangis sekarang , rasanya sangat sakit  sampai sampai ia ingin bunuh diri agar rasa sakitnya berkurang

"CK APA KAU TU-"yang memeluk terlihat emosi dan mendongak sebelum kaget dan melepaskan pelukan dari pria manis itu

Renjun kembali sadar dan memasang muka andalannya dia tersenyum dengan baik disini ,pria manis itu terlihat keheranan karena pelukan jaemin terlepas dengan kasar

"Siapa ya?"pria manis itu mengahlihkan perhatiannya kerenjun yang baru saja memencet bell rumah nya

"Dia is-"renjun memotong omongan jaemin

"Ahh aku asisten pribadi tuan jaemin,tuan jaemin meminta ku datang kemari karena ada surat dari salah satu koleganya"

"Ahh gitu,mari masuk"renjun masuk kedalam meninggalkan jaemin yang masih terpaku dipintu

"Kau sedang hamil ya?kenapa kerja?tidak cuti?"pria manis ini memang terlihat baik namun renjun masih melihat kepalsuan diprilakunya

"Iya ,sebentar lagi ambil cuti kok"renjun duduk dengan tenang setelah pria manis itu pergi untuk mengambil minuman dan beberapa cemilan

Jaemin  duduk dihadapan renjun dengan menunduk ntah lah dia merasa bersalah dan dia tidak bisa menatap wajah renjun dia tidak ingin melihat mata kecewa renjun

"Ini minumannya"kecanggungan itu terhenti ketika pria manis itu membawa minuman sambil tersenyum kearah renjun,renjun mencoba terlihat baik baik saja akting ini benar benar menguras tenaga nya

"Ah tuan jaemin,ini surat dari kolega mu dia meminta untuk kau sendiri yang membaca"renjun menyerahkan surat itu ketangan jaemin

"Ahh daddy buka itu?! Aku penasaran"renjun memejamkan mata mendengar ucapan manja hybrid didepannya ini ,mukanya memang persis seperti dirinya sikap manjanya juga persis seperti renjun hanya suara dan bentuk tubuh saja yang berbeda

Renjun lebih kecil  sedangkan hybrid itu agar lebih besar dari renjun

"tuan ingin pulang atau tetap disini?"jaemin terdiam menatap renjun dengan intens ,renjun tersenyum maklum dan beranjak dari duduknya

"Ahh sepertinya aku menganggu kalian ya,aku akan langsung pamit"renjun melakukan bow dan mengucapkan kata permisi sebelum pergi

Renjun langsung berlari kemobilnya dan memukul dadanya keras keras tenggorokan nya terasa sakit dan dadanya begitu perih dia benar benar tak sanggup lagi,ini benar benar menyakiti batin dan fisiknya

"Hiks kenapa hiks"renjun menangis kembali dimobilnya ini baru dua suami yang ia temui namun rasanya begitu sakit ,kenapa sangat sulit.

Tbc.

Pulang [Norenminmarkhyuk]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang