Nat-Balapan

12 3 0
                                    

Hay hay semuaa jangan lupa subscribe youtube aku Radio's Home!

"Nat, ada yang nyariin lo tuh di luar.. " ucap Annisa, teman kelas Natasya menghampiri Natasya yang sedang memainkan pensil inul nya.

"siapa? "

"Rina and the geng... " jawab Annisa malas.

Ngapain tuh anak nyari gue

Natasya hanya mengangguk ke arah Annisa yang kini pergi meninggalkan nya dan kembali menghampiri teman-teman nya yang lain yang sedang bergosip di pojok depan kelas.

"Kenapa? " tanya Annisa saat mendapati Rina dan teman - teman nya di depan pintu kelas. Mereka memang beda kelas, Natasya di IPS 2 sedangkan Rina IPS 4.

"Lo duduk di samping Arjun kan? Nih kasiin ke dia.. " ucap Rina menyodorkan undangan berwarna silver dengan tulisan Rina sweet seventeen Party.

"kenapa gak lo sendiri yang ngasih? " balas Natasya bingung, apalagi acara itu masih 2 minggu lagi jadi buat apa buru-buru di kasih?

Mata Natasya menangkap sosok Arjun yang datang dari arah kantin dengan teman - teman nya menuju arah mereka.

"Jun nih undangan buat lo! " ucap Natasya sambil merebut undangan dari tangan Rina dan langsung memberikan nya ke Arjuna.

Baru menyentuh ujung undangan nya bahkan mata Arjun juga belum melirik ke arah undangan itu, kini Natasya melotot melihat undangan nya sudah langsung di lempar ke sembarang arah oleh Arjun.

"makasehh.. " balas Arjun cuek dan hendak berlalu meninggalkan mereka.

Natasya masih mencerna ulang kejadian itu.

"heran gue lo kok gak ada jera - jera nya sih.." ucap Rio tertawa sambil menggeleng - gelengkan kepala nya melihat Rina dan kawan - kawan nya bergantian.

"tuh kan Rin gue kan udah bilang pasti undangan lo bakal di buang lagi..." ucap Azka pelan seraya memegang pundak Rina.

"yang sabar yaa Rinchannn.. Mending undangan nya buat abang ajaa, pasti abang datang deh gak mungkin abang buang itu undangan malah abang museum kan di kamar abang.. " celoteh Uncup dengan nada bicara yang di gemas - gemas kan walaupun wajah tak mendukung.

"apaan sih lo Ncup, jijik tau gak! " balas Alfi teman Rina.

Mata Rina sudah berkaca - kaca melihat undangan yang kini sudah jatuh di dekat tong sampah. Tangan nya mengepal dengan erat menahan agar air mata nya tak turun.

Natasya menoleh ke arah Arjun yang sudah duduk di kursi nya dan bermain Ml dengan teman - teman nya yang lain.

"dasar Akhlak-less " desis Natasya.

******

"Natasyaa!!" teriak Nanda saat melihat Natasya yang keluar gerbang sekolah.

Natasya memang sudah janjian sebelum nya dengan Nanda kalau mau pulang bareng dan si Nanda juga mau sekalian main ke rumah nya Natasya.

"waah ada anak dari sekolah musuh tuu.. " ucap Uncup yang kini sedang berjalan dengan Arjuna dan yang lain nya menuju parkiran sekolah.

Natasya menoleh mendengar ucapan Uncup dan mata nya berpapasan dengan Arjun yang kini menatap nya datar.

"iiih itu tadi Arjun yaa Nat?? " seru Nanda heboh saat Natasya kini berada di samping motor Vespa matic nya.

"kok lo tau? " tanya Natasya yang bingung.

"Lah gimana gak tauu.. Dia kan ketua geng BlackJ!" ucap Nanda gemas.

"BlakJ? Apaan tuh.. Black Jamet? Hahaha" ucap Natasya dengan lumayan keras dan tak bisa menahan tawa nya.

Nanda merutuki mulut sahabat nya itu yang sudah bicara ngawur dengan suara macam toa mesjid pula. Apalagi dia melihat Arjun dan teman - teman nya menatap ke arah mereka berdua dengan tajam. Pasti saja mereka mendengar ucapan Natasya.

Nanda langsung menarik tangan Natasya dan menyuruh nya untuk segera naik ke motor dan memakai helm. Tanpa aba-aba dia langsung menggas motor nya dengan kecepatan yang dia anggap sudah kencang walaupun jarum menunjukan angka 40km/jam di speedometer motor nya.

"lo kenapa sih? " tanya Natasya bingung melihat teman nya yang tak tenang di atas motor nya, Nanda sesekali menoleh ke belakang padahal ada kaca spion 2 sudah melengkapi motor vespa nya.

"lo tuh yaa.. Ngomong sembarangan! BlackJ itu group nya anak- anak sekolah lo, musuh bebuyutan nya sekolah kita.." jelas Nanda.

"trus.. Kenapa lo panik? "

"ya iyalaah.. Lo udah menghina nama geng mereka di depan gue, mana gue masih pake seragam pula! "

Tak Lama Nanda dan Natasya mendengar suara derum motor nyaring seperti orang yang sedang konvoi di belakang mereka.

Natasya menoleh dan mendapati Arjun, Uncup, Rio dan juga Ninu sedang menyusul mereka. Arjun dan Uncup naik motor KLX sedangkan Rio dan Ninu naik motor Xabre kalau kalian tidak tau, yang pasti motor mereka gede - gede dan mengeluarkan suara nyaring tapi bukan nyaring knalpot murahan.

"duh mati kita.. " desah Nanda sambil melirik kaca spion nya.

Rumm brumm brumm...
Tin tin tin...

Arjun dan Rio menggas motor mereka serta membunyikan klakson ketika sudah berada di samping motor Vespa Nanda mengapit nya di tengah - tengah. Natasya mendengus kesal mendengar suara bising yang sengaja di buat oleh Arjun dan kawan - kawan nya.

"cepetin Nan! " seru Natasya menyuruh Nanda untuk pergi melaju meninggalkan mereka.

"gue gak bisa Nat.. " ucap Nanda gemeteran. Dia memang jarang membawa motor karna selalu di antar supir nya dan ini pertama kalinya dalam hidupnya Nanda melaju dengan kecepatan 40km/jm.

Arjun dan teman - teman nya tertawa melihat Nanda dan Natasya. Natasya membalas tatapan Arjun dengan kesal. Sial nya jalanan menuju rumah Natasya lagi sepi, jadi Arjun dan kawan - kawan nya bisa dengan bebas membunyikan motor nya.

"turun lo Nan.. Gue depan! " perintah Natasya saat mereka semua kini sedang berhenti di lampu merah.

Bruum bruummm bruum..

Natasya menggas membunyikan motor Vespa matic Nanda menunggu lampu berganti hijau.

"wah wah wah ada yang nantangin nih!" seru Ninu melihat motor Natasya yang kini sudah berasap siap melaju kencang seperti motor - motor pembalap sebelum memulai start.

Arjun dan Rio pun senang melihat nya karna merasa di tantang. Mereka tidak akan melepas kan Natasya dan juga Nanda sampai mereka tiba di rumah dengan kesal.

Waktu di lampu merah tersisa 10 detik sebelum berganti menjadi hijau. Mata Natasya makin fokus kedepan tak memperdulikan seruan - seruan di samping nya siapa lagi kalau bukan Uncup dan Ninu yang mulai bersorak meramaikan suasana yang tegang itu.

"5..4..3!!" teriak Ninu dan Uncup bersamaan menghitung mundur angka nya.

Ketiga motor di bawah lampu merah itu sudah membuat suara - suara berisik karna di gas sambil di rem. Bahkan kini ban mereka sudah berdecit dan mengeluarkan asap asap.

"3...2..1!!!"

Mereka semua langsung melepas rem motor nya dan melaju kencang kecuali Natasya. Saat mereka semua sudah dengan kencang nya lurus kedepan dia langsung membelokan motor Vespa metic nya memasuki gang kecil yang ada tepat di samping lampu merah.

Arjun dan Rio yang tersadar akan tidak ada nya motor kecil di tengah-tengah mereka langsung berhenti dan menoleh ke belakang. Natasya sudah menghilang dengan Nanda entah pergi kemana.

"pinter juga tu cewek.." ucap Uncup sambil tertawa bersama Ninu yang mengetawai mereka semua yang bisa di kelabui dan bodohi oleh seorang cewek.

"boleh juga " ucap Arjun sambil tersenyum.

Jangan lupa tekan bintang dan juga tinggalkan komen, maacih eperibadih!!

Natasya [on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang