00 : Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini

131 35 23
                                    

"Saya nikah dan kawinkan anda dengan Sulis Aulia bin Cucu yang hak walinya mewakilkan kepada saya dengan mas kawin diamond epep dan seperangkat nuklir di bayar tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Sulis Aulia bin Cucu dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!"

"Sahhh!"

"Sah euyy sahh!"

Kelas 12-Tkj ricuh dengan ucapan lantang dari sosok cowok yang bernama Segastra Rakabumi dan Genta Gutama. Cowok-cowok itu sedikit gabut karena kuota hpnya habis dan wifi sekolahnya mati.

Segastra mulai mendekati Sulis yang baginya adalah pengantin wanita yang baru saja ia nikahkan. Sulis yang memasang wajah malas begitu pasrah dengan cowok yang kini berada di sampingnya ini.

"Bagaimana pengantin wanita? Apakah kamu siap dengan malam pertama yang akan menjadi malam panjang dalam sejarah per-gadisan?" Segastra menarik turun alisnya, tawa jahilnya mulai membuat Sulis mual. Sedangkan cowok di sampingnya yang bernama Genta tampak tertawa puas karena dia bisa menikah palsu dengan salah satu crushnya ini.

"Udah gue bilang! Gue itu gepengsexual!" Sulis menggebrak meja di depannya, meja yang menjadi saksi kegabutan sosok Segastra Rakabumi.

"Berisik lo wibu!" Candra menyaut, posisinya dia sedang duduk di meja guru dengan buku absen yang jadi kipasnya.

Sulis tampak kesal! Teman temannya ini sangat membagongkan baginya.

"Tau gak kenapa lo di nikahin sama Genta? Tau gak apa alesannya? Ya karena lo wibu," Segastra mengompori.

Sulis yang sudah mulai kesal kemudian meninggalkan kelas, tak lupa ia menarik tangan sahabatnya yang bernama Amarta.

Di sisi lain kelas ada yang sedang mabar pubg, terdengar jelas ke-toxican dari kelas ini.

"Anjing kau babi!"

"Sia goblog! Aing lumpuh liat!"

"Hahahahah hampura euy!"

"Alah babi!"

Mahesa, Gawang, Sigit sama Saga lagi anteng mabar. Dengan ide jahilnya, Gawang mengirim Granat kepada Saga yang membuat Saga langsung knock.

Masih di dalam kelas 12-tkj, kali ini sosok Luthfi yang posisinya cuma menampakan kepalanya saja di balik pintu kelasnya. Ia menepuk-nepuk pintu dengan nada asal, kalo kata orang Sunda mah tatalu. Tapi ini posisinya di pintu bukan di meja.

"Aya hiji Carita tentang kawan sejalan, yang membela menjadi pengkhianat! Bangsat!" Luthfi bernyanyi, tangannya masih semangat untuk menjadikan pintu sebagai alat musik pengiring lagunya ini.

Trk

"Aw anj-" Telinga Luthfi memanas akibat sentilan entah dari siapa. Belum selesai Luthfi melanjutkan umpatannya tetapi ia sudah di suguhkan dengan berhadapan dengan guru agama, siapa lagi kalo bukan pak Ceceng! Guru yang terkenal tegas tetapi memiliki sisi humoris tersendiri dalam dirinya.

Luthfi tertawa hambar, "Anji pak hehe, tau kan Anji? yang lagunya, dia dia dia, t'lah mencuri hatiku."

"Diuk maneh!" Ucap pak Ceceng tegas.

"Oki-doki pak!" Luthfi memberi hormat 90° kepada guru di depannya ini, tak lupa dengan diiringi senyum pepsodentnya.

Setelah itu Luthfi berjalan mundur tetapi dengan posisi yang masih hormat. Sampai akhirnya ia sampai di kursinya sendiri.

Seperti itu lah sosok murid kelas 12-tkj di SMK Rajawali. SMK Rajawali adalah sekolah swasta yang tidak cukup populer di kalangan SMK lainnya. Bahkan tak banyak orang yang menolak keras kepada kedua orang tuanya untuk tidak di sekolahkan di SMK Rajawali. Banyak juga siswa-siswi yang bersekolah di sini yang jadi bahan gosip antar sekolah yang notablenya sekolah populer.

•••

Sedangkan di sisi lain, tepatnya di SMA Taruna Bangsa di sebuah kelas 12-IPS5, ada dua insan yang sedang adu mulut.

"Aron! Awas atuh maneh teh!" Baret yang mengisyaratkannya cewek yang lumayan jauh di depannya itu untuk menyingkir. Cewek itu bernama Marona, hanya Baret yang memanggilnya dengan sebutan Aron.

Kelas 12-IPS5 memang langsung berhadapan dengan lapangan yang di pakai upacara, dan di lapangan upacara itu sekarang ada Anna, gebetannya.

"Stop call me Aron! Aing bukan sangu kering yang di panasin!"  Ucap Marona tegas. Posisinya kini sedang berhadapan langsung dengan sosok Baret Dojan di ujung pintu kelasnya.

"Makannya awas! Di depan ada calon ibu dari anak-anak gue!"

"Nyenyenye, kaya yang dia suka sama lo aja."

"Suka lah!" Ucap Baret dengan percaya dirinya, "Gue kan ganteng kaya Jungkook!" Lanjutnya.

"Istighfar maneh teh!" Marona mengusap wajah baret dengan tangannya. Laki-laki di depannya ini memang sangat menyebalkan bagi sosok Marona.

"Maneh ge istighfar dasar fujo!" Ucap Baret sambil kembali mengusap wajah Marona.

"Baret Dojan! Tangan lo bau basreng!" Sentak Marona yang sudah menghempaskan tangan Baret dari wajahnya.

Baret mencium tangan kanannya, "Hehehe, gue abis makan karedok basreng tadi."

"Jorok banget demi Allah! Cuci tangan sana!"

"Iya princess," Ucap Baret sambil tersenyum manis, jeda 4 detik, Baret mengusapkan tangan kanannya lagi kepada wajah Marona. Setelah itu ia ngabrit kearah taman sekolah sambil tertawa kesetanan.

"Baret bangke! Awas aja lo!" Marona berteriak, teman-teman sekelasnya sudah terbiasa dengan keributan dari dua insan ini. Bahkan tetangga-tetangga kelasnya pun sudah memaklumi kehebohan yang di ciptakan oleh Baret dan Marona. Walau mungkin ada beberapa orang yang julid kepada Marona yang menyebut bahwa dirinya adalah seorang gadis yang caper.

Apakah Anna mendenger keributan antara Baret dan Marona? Tentu tidak. Anna hanya melihatnya sekilas tanpa peduli apa yang mereka lakukan. Anna sedang anteng mendengar musik di balik earphone bluetoothnya sambil mengajarkan anak-anak kelas 10 menjadi pengibar bendera untuk upacara senin depan.

...

Sebelumnya maap kalo kurang memuaskan di part pertamanya, aku penulis amatir yang masih butuh kritik saran dari temen-temen semua, kalo ada yang kurang mohon di komen ya hehehe.

Kalo suka jangan lupa Votenya juga ^^

See u next chapter💖

Anak SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang