Bisa bisanya lupa di garis mirinvin percakapannya di telepon. 😭😭 maaf
♡☆♡
[name] gak ngajakin ngomong Bokuto dari bangun pagi sampai sekarang laki laki itu mau berangkat.
Jelas lah Bokuto panik, tapi dia harus tenang dan laki laki itu pun pergi ke toilet untuk menelepon Akaashi.
"Halo Akaashi"
"Iya ada apa Bokuto-san? "
"Udah bangun? "
Terdengar helaan nafas dari sana, dan Bokuto yakin itu Akaashi.
"Bila belum aku tidak akan mungkin mengangkat telepon dari mu, Bokuto-san"
Bokuto langsung menggaruk tengkuk nya, "Ohoho benar juga"
"Jadi ada apa? Ada sesuatu yang penting kah?"
"Itu Akaashi, [name] sepertinya marah padaku"
"Marah kenapa? "
"Tidak tahu, tiba tiba saja dia diam tidak mengajak ku bicara dari pas bangun tidur"
"Sudah ditanyakan? "
"Belum"
"Tanyakan dulu, Bokuto-san"
"Oh ataukah mungkin dia sakit gigi? "
"Mana aku tahu Bokuto-san, coba tanya dulu"
"Oh baiklah, aku tutup ya Akaashi"
"Iya"
Sambungan pun terputus dan Bokuto segera pergi menuju [name] yang ia yakini saat ini masih ada didapur.
Ternyata benar perempuan itu tengah memakan pudding di meja makan sambil main handphone gitu tapi Bokuto gak tau [name] lagi liat apaan.
Laki laki ini pun berjalan mendekati [name] dengan hati hati, "[name] ?"
Perempuan ini menoleh ke arah Bokuto, "Apa? Mau pergi? Pergi aja sana"
Bokuto jadi ingin menangis, kaya diusir tau gak. Harus nya dipeluk atau di cium gitu kan enak sebelum pergi kaya biasanya.
Eh ini hiks....
"Kamu gak ada niat mel---"
"Gak ada, sana pergi males sama kamu"
"K-ko gitu sih?" tanya Bokuto sambil memegang tangan [name] yang ada diatas meja tapi perempuan itu langsung menepis nya.
"Gak"
"[name]"
"Apasih? Telat nanti sana ah"
"Kamu kenapa bila dulu"
Perempuan ini malah mengalihkan pandangan nya lalu tiba tiba saja terdengar isakan yang membuat Bokuto panik.
"Eh?? Ko nangis kamu kenapa?"
"Hiks.. Kamu gak sayang kan.. Sam aku? "
Bokuto membulatkan matanya kemudian menggeleng, "Mana mungkin, aku sayang banget sama kamu! Kenapa kamu mikir kaya gitu?"
"Bohong! "
"Bener! "
"Bukitinya kamu aku suruh buat gak latihan malah nolak, dan langsung mandi mau pergi! "
"I-itukan aku bilang gak bisa, aku lagi sibuk sibuknya latihan [name]"
"Tuh kan, gak sayang"
Bokuto bingung sekarang, ngelihat [name] yang nangis gini jadi pengen ikutan dia tuh emang ya ish ish sih.
"A-aku janji deh nanti pulang nya cepet"
[name] gak jawab dan malah nangis makin kenceng, Bokuto jadi pengen manggil Akaashi ke rumah nya.
"[name] jangan nangis ya ya ya, nanti aku beliin ramen deh yang pedes "
Perempuan ini langsung menatap tajam Bokuto, "Kamu gak inget apa aku lagi hamil?! "
"I-inget ko! "
"Terus kenapa malah may beliin makanan pedes! Ish tau ah sebel" [name] pun berjalan menuju kamar nya dan tentu aja Bokuto ngikutin dari belakang.
Tapi ketika sampai disana, perempuan ini masuk kedalam kamar dan langsung ngunci pintu nya alhasil Bokuto gak bisa masuk.
"Sayang Buka" ucap Bokuto sambol mengetuk ngetuk pintu kamar.
"Males! Sana pergi! "
Bokuto menghela nafasnya kemudian ia melihat ke arah jam tangan yang melingar di tangan kanan nya.
"Jam setengah 7" gumam nya. 30 menit lagi latihan, dan dia harus cepet cepet ini. " [name] aku pergi ya bentar lagi latihan nya mau di mulai, nanti aku bawain makanan kesukaan kamu deh hati hati dirumah ya" jata Bokuto.
Sementara [name] yang ada didalam hanya bisa mengangguk, padahal dia gak ikhlas sama sekali tapi ngedenger kata latihan dia mengerti.
Ah seharusnya dia gak kaya gini, tapi ini mau gimana lagi namanya juga ngidam :(
×××
KAMU SEDANG MEMBACA
Bokuto Koutaro! ✔
FanficCompleted! [One Roof Series] Bokuto sama kamu tinggal satu atap? Serumah sama Burhan rasanya gimana tuh 🌚 2021年、O3月、11日