" semesta selalu punya cara untuk meyatukan yang harus bersama meski bagaimapun jua"
Tak ada hujan tak ada badai bahkan angin berhembuspun begitu tenang dan menyejukan, rasanya baru kemarin kita bersama, tertawa, merajut asa dan tak ada orang ketiga.
Mungkin aku yang terlalu menikmati cinta tanpa memperdulikan sekeliling dengan mata. Memang menjalin hubungan denganmu belumlah lama, hanya sekitar satu tahun, namun kenangan yang tercipta membuatku susah lupa.
Seperti mimpi disiang yang malamnya tanpa purnama, kamu begitu saja lupa dengan rasaku yang masih menggebu. Kini hanya angan yang terbayang, hanya kenang yang ternginang dalam baying semu, kini... kamu bukan lagi yang peduli pada rasaku tapi pada rasa-nya.
Selalu saja bulan agustus menjadi awal cerita yang seakan seperti bahagia tanpa luka, entah bagaimana aku dan kamu akhirnya memutuskan untuk bersama, menjalin hubungan cinta. Rasanya begitu indah terasa, masih teringat kata yang kamu ucapkan, tidak romantic tapi cukup membuat jantung berdegup kencang tak karuan. " aku tidak bisa lagi menahan rasaku, maukah kamu menjalani hari-hari bersamaku?". Sepertinya kamu waktu itu tidak percaya diri,karena tak berani memandang wajahku yang tersipu malu berseri-seri. Yang tak terduga adalah kenapa tiba-tiba aku juga mengatakan iya dan berani menjalin hubungan denganmu. Oh indah sekali rasaku dan rasamu,waktu itu sepertinya hanya kita berdua yang menikmati cinta dengan berjuta warna.
KAMU SEDANG MEMBACA
dear, yaa..
Randomhanya untaian kata yang tak sempat terucap, untukmu.... kisah yang hanya aku yang mengenangnya.... yang hanya aku yang masih merindukannya.... mungkin, sampai saat ini?