Aku suka senja,tapi aku lebih suka menikmati senja bersamamu. Bersandar dibahumu sambil menikmati indahnya lembayung senja yang perlahan menghilang dan kamu pasti akan berkata " indah ya?. Seindah aku menikmatinya bersamamu". Membuat jantungku terus berdegup tak menentu. Seolah aku tak rela jika harus menikmati senja tanpamu, Meski terkadang kamu merusak suasana dengan kentut tak sengaja, hemmmm membuat kesal tapi lucu juga.
Aku juga penikmat langit malam Bandung yang indah meski tanpa bintang, karena bintangnya selalu bersamaku. Menemani hingga aku bosan tapi aku tak pernah bosan jika menghabiskan waktu bersamamu meski hanya berkeliling melewati jalan dengan angin malam tanpa tujuan, hanya mengitari jalanan , memeluk erat bintang dan meraskan getaran yang membuat senyum terus mengembang.
Saat yang ditunggu adalah malam minggu. Entah mengapa padahal kita selalu punya waktu untuk bertemu meski dilain malam minggu. Tapi rasanya seperti anak SMA yang baru pertama jatuh cinta dan selalu menunggu untuk bersama. Aku tak pernah lupa saat kita sering tertawa, bercerita, berbagi suka duka bersama seolah kita adalah sejoli yang dimabuk asmara dan tak ada yang bisa menyadarkan indahnya asmara yang membara, tapi aku lupa, semesta selalu punya cara baik untuk menyatukan atau memisahkan yang harus bersama dan tak harus bersama.
Kini, aku tengah menikmati lara yang melanda karena semesta menghakimi dan memisahkan rasaku, hingga rasamu kini berubah menjadi rasa-nya. Aku tak mengerti, takpernah mengerti dengan rasamu yang tiba-tiba pergi bahkan tanpa permisi, hanya karena dia yang datang kembali...
KAMU SEDANG MEMBACA
dear, yaa..
Randomhanya untaian kata yang tak sempat terucap, untukmu.... kisah yang hanya aku yang mengenangnya.... yang hanya aku yang masih merindukannya.... mungkin, sampai saat ini?