Chapter 8-perjalanan jauh

1.8K 341 70
                                    

~Happy Reading~

Akan tetapi,

Knop pintu tersebut bergerak sebelum Junkyu menyentuhnya.

Klek

Dan pintu sudah dibuka lebih dulu oleh orang yang ada di dalam sana. Junkyu terperanjat kaget sampai vas yah dia bawah terlepas dari tangannya.

"Apa yang terjadi dengan mu?!"

Dia cukup--tidak, sangat terkejut akan pakaian yang Haruto pakai telah berlumur darah, juga wajah yang terkena cipratan dari cairan merah tersebut.

"Aku hanya--"

"Kau tidak terluka bukan?! Apa ada bagian yang sakit? Kau sudah seperti mandi darah" Sela Junkyu sembari memutar-mutar tubuh jangkung itu memastikan jika lelaki tersebut tidak terluka.

Haruto menahan tangan Junkyu yang berusaha mengecek seluruh tubuhnya, "hanya serigala. Aku baik-baik saja. Mereka hanya mengejar ku, jadi aku membunuhnya"

Junkyu hanya membulatkan mulutnya seraya menganggukkan kepalanya, menandakan bahwa ia mengerti.

"Pergilah mandi dan cepatlah tidur, ini sudah malam. Aku bantu tutup pintunya" Junkyu menarik pintu kayu tersebut berniat menutupnya.

Dag!

Namun Haruto menahannya dengan satu kaki ketika pintu itu hampir saja tertutup sempurna.

"Apa kau benar-benar tidak tahu aku? Setidaknya hanya mendengar namanya saja?"

Junkyu memiringkan kepalanya, pasalnya ia sangat merasa tak pernah bertemu dengan Haruto sebelumya.

"Tidak lupakan saja" Haruto lebih baik mengakhiri topik ini, ketimbang menambah beban pikiran Junkyu.

"K-k-kau jangan lupa tidur! Soal jejak kaki itu, akan aku bersihkan jangan cemaskan hal itu. P-pergi tidur saja!"

Blam

Haruto menutupnya cepat. Namun, tak lama pintu terbuka kembali.

Puk puk

Telapak tangan lebar Haruto menepuk secara lembut pada kepala Junkyu, "selamat malam" finalnya sebelum menutup pintu kembali, meninggalkan Junkyu yang menggaruk kepala lantaran bingung.

Haruto langsung bersandar pada pintu mengatur nafasnya yang memburu secara tiba-tiba dan wajah yang memanas, "kenapa aku bersifat manis padanya?!"

Ia mengacak-acak rambutnya merutuki perilaku yang baru saja dia lakukan pada Junkyu, "aishh wajah ku nanti akan ditaruh dimana? Ck, sialan Watanabe Haruto!" Ia menyahut handuk yang menggantung di dekatnya dan pergi menuju kamar mandi.

Haruto melepaskan seluruh kain yang ia kenakan, sampai tak ada satupun sehelai benang yang tertinggal. Terakhir ia melepaskan topeng setengah wajah yang setia melekat di wajahnya.

Air mulai membasahi tubuhnya setelah Haruto menyalakan kran air. Mengguyur dari atas sampai ke bawah, cairan merah yang mencuri kesempatan untuk menempel di tubuh atletis itu, saat ini telah pergi mengikuti irama air. Haruto mendongakkan kepalanya seraya menyibak poninya ke belakang, air disini terasa sangat menyegarkan.

Memakan waktu sekitar lima belas menit untuk mandi, hingga akhirnya Haruto telah melilit bagian bagian bawahnya dengan handuk putih. Berjalan ke arah cermin yang ada di kamar mandi dan kedua tangan bertumpu pada wastafel. Cermin memantulkan wajah tanpa topeng itu, sisi wajah yang sering ia tutup selalu terlihat wujud aslinya ketika tengah mandi.

Haruto menatap tajam pada wajahnya sendiri.

"Apa Junkyu sudi melihatku dengan wajah seperti ini?"

The Last King Of Darkness {Harukyu}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang