Sweet psychopathic transmigration [Sudah Ada Di Karya Karsa!]

21.

•|Happy Reading|•

"Jadi?"tanya Alvaro

"Ck harus gue jelasin berapa kali sih Al kalo gue ini Naya eh gak ding sekarang kan jiwa gue dah nyatu sama Rasya"ucap Rasya bingung sendiri

"Terus yang selama ini selalu nempel ke adek gue siapa kalo bukan Naya?"tanya Alvaro masih ragu

"Oh dia Kanara si psiko childish"ucap Rasya

"Psiko?"

"Aish iya dia psiko yang bersembunyi dengan wajah polos dan kekanakannya, tapi jangan tertipu dia lebih sadis dari pembunuh berantai sekalipun"ucap Rasya yang membuat Alvaro bergidik ngeri.

'Jadi selama ini gue deketan sama psikopat?'batin Alvaro

"Gue juga udah liat dari sana kalo lo gangguin Nara terus sampek Nara pernah mikir buat ngulitin lo, tapi untungnya gue bisa bujuk dia"jelas Rasya memandang Alvaro

"Dia pingen ngulitin gue?"tanya Alvaro yang dibalas deheman oleh Rasya.

Hening sebentar

"Makanya jangan mudah percayaan sama orang Al apalagi orang yang baru lo kenal"nasehat Rasya yang membuat Alvaro menunduk.

"Dahlah balik yok"ucap Rasya lalu berbalik tapi terhenti kala Alvaro memegang tangannya dan menarik Rasya kedekapannya.

"Maaf"bisik Alvaro menelusupkan kepalanya di leher Rasya.

Rasya mengelus punggung Alvaro mencoba menenangkan Alvaro yang sepertinya menangis, terlihat dari bahunya yang bergetar dan juga Rasya merasakan pundaknya basah.

"Hey it's okay, No problem"ucap Rasya

"Ma..af"ucap Alvaro lagi dengan suara yang bergetar.

Dan akhirnya Rasya harus berusaha menenangkan Alvaro yang sedang menangis di pundaknya.
...

"Ara"ucap Nathan memeluk Naya yang sedang memasak dari belakang.

"Kenapa?"tanya Naya

"Ara sebenarnya siapa?"pertanyaan Nathan membuat aktivitas memasak Naya terhenti, Naya dengan segera mematikan kompornya dan berbalik.

"Ethan pingen tau apa?"tanya Naya sembari memainkan rambut milik Nathan.

"Ethan pingen tau semuanya terutama keluarganya Ara"ucap Nathan

Naya pun melepaskan pelukan Nathan dan lanjut memasak "Nanti aja" ucap Naya dingin

Nathan kebingungan mendengar ucapan dingin Naya, apakah dia salah bicara? Pikirnya
...

"Ayah sampai kapan kita harus diam saja seperti ini?"tanya seorang remaja laki-laki

"Ares bener mas sampai kapan kita akan seperti ini, bahkan kita hampir saja kehilangannya dan sekarang? Ia menikah pun kita tak hadir"ucap seorang wanita paru baya.

"Pa ayolah jangan termakan gengsi"ucap sang anak

"Huft kita lihat nanti kalau Kana dalam kesulitan kita baru menemuinya"ucap pria paru baya lalu melenggang pergi meninggalkan istri dan anaknya.