"Sakit ya, suka sama orang yang disukai banyak orang."
****
01—Pacar.
"Airin! Lo ngapain masih disana, buruan Anggara bentar lagi main!" Pekikan dari seorang gadis bernama Maya itu memenuhi isi kelas yang sepi, hanya ada Airin dan satu anak laki-laki yang fokus membaca buku, yang lainnya tentu saja sudah memenuhi ruangan Basket, karena hari ini Tim Anggara bermain melawan Tim Basket kakak tingkat mereka.
Airin hanya menghela, melanjutkan menggambar sesuatu abstrak diatas bukunya.
"Males May, lo aja." desah Airin tak bersemangat,
"Loh, kenapa? Anggara kan pacar lo."
"Pacar? Kayaknya cuma lo yang ngakuin gue sama Anggara pacaran, yang lainnya menampik hubungan gue sama dia."
Maya ikut lesu, duduk didepan temannya yang terlihat sedang sedih itu. Ya, sulit memang berpacaran dengan siswa hits yang berpengaruh disekolah.
Maya berdecak, "Kisah cinta bagai dalam drama korea," Gumam Maya.
Airin mendengus lelah, gadis itu menyembunyikan wajahnya dilipatan tangan diatas meja.
Maya berusaha menguatkan temannya itu dengan mengusap-usap punggung Airin lembut.
"Jadi sedih Ai. Bukan cuma gue doang kok yang mengakui hubungan lo, masih ada Gempa yang percaya, ya gak Gem?!" Maya berujar pada siswa laki-laki yang tadi membaca buku.
Mati-matian Maya memberi kode pada siswa itu agar mengiyakan ucapannya, namun nihil siswa itu hanya menatap Maya datar
Airin ikut melirik siswa itu, ikut berharap siswa itu juga mengiyakan ucapan Maya.
"Nama gue Gema, bukan Gempa." Ucap siswa laki-laki itu cuek.
Airin mengulum bibirnya yang bergetar, lalu kembali menyusupkan wajahnya pada lipatan tangan. Maya juga ikut meringis miris, kembali lagi mengusap punggung Airin.
"Huh, kacau sekali." Desah Maya pasrah.
***
"ANGGARA! GARA! GARA! ANGGARA JUARA!"
"HUUHHHHUHUHHH!!!"
Sorakan jerit penonton terus memekikan yel-yel yang mereka buat untuk menyemangati Anggara dan tim.
Kedua Tim sudah saling berhadapan ditengah-tengah lapangan basket offdore yang luas.
Jeritan penonton yang menggema tak mereka hiraukan, sibuk saling menatap sengit satu sama lain. Berbeda dari Anggara, kapten basket itu malah mengedarkan pandangannya diantara para penonton seangkatannya yang tengah mendukungnya. Teman-temannya ada disana, tapi gadis yang ia cari tak kunjung ia temukan.
Dimana dia?
"Gara! Kalo sampe lu nggak menang gue kawinin lo!" Pekik Jali teman sekelas Anggara yang langsung mendapat Sorakan dari pendukung yang lain.
"Bejanda elah! Serius aje idupnya!" Tukas Jali pada oranf-orang yang menyurakinya.
"Anggara Oppa! Ganteng banget!"
"Anggara, i love u so much!"
"Anggaraaa!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah kita?
Short Story"Pembuktian rasa sayang, apa harus selalu dengan memberikan tubuh kepada seseorang?" "Salah gak sih?" "Nyadar gak sih Ga? Selama ini kita terperangkap dalam kesalahan. Bukan hal kecil lagi, ini udah bener-bener toxic." "Capek Ga." "Gak ada hasil...