04. Anggara

1.8K 31 0
                                    

"Kenapa masih kemana-mana?"

****

04. Anggara.

"Ai Ahhhs! Jangan di gigit, isep aja."

Airin mendongak menatap wajah Anggara yang sudah dipenuhi peluh disekitar keningnya.

Oh. Pria malang itu nampak tersiksa atas kepolosan Airin.

"Gak bisa isep, langsung masukin aja hm!"

"AAi, Akhhh! Ahh ahhh," Desah Anggara saat Airin tiba-tiba duduk di pangkuannya dan langsung menyatukan milik mereka berdua.

"Ahhh Ai, aku mau keluar!"

"Bersama."

"Aaakhhhhs!"

Byur!

"Bangoon! Abu jahal!" Pekik Pria bernama Bernad setelah menyiramkan satu gayung air pada adik laki-lakinya

"Apaan si Bang!" Gerutu Anggara karena terkejut dibangunkan dengan cara disiram

"Uh ah uh ah aja lu, mimpi basah bangun juga harus basah! Makan tuh gayung love!" Tukas Bernad lalu pergi dari kamar adiknya itu

Anggara menatap nyalang sang Kakak yang sudah menjauh, ia menatap miris tubuhnya yang basah kuyup. Ah, mimpi indahnya tlah usai, hiks.

Anggara mengacak-acak rambutnya, lalu mengambil ponsel yang sedari tadi bergetar diatas nakas.

"Hm?"

"Dimana?"

"Dimana-mana na ge moal dibejaan!"

"Si kehed! Skuy sini, si Jali bawa barang bagus."

"Apaan?"

"Amer sayang!" Pekik Jali suaranya terdengar nyaring diseberang sana.

"Masih pagi goblok!"

"Si anying teu percaya ka aing. Kadieu geura!"

"Yodah ntar, gua mandi junub dulu."

"Coli aja idupnya!"

"Sia ge sarua Kash!" suara Jali ikut terdengar diseberang sana

"Ari sia congorna!"

"Harita tea aig ningali dikamar mandi sia keur uget-ugetan—"

"Jaleeeeee!!!"

Tut tut!

Anggara memutuskan panggilannya saat Akash dan Jali malah sibuk adu mulut. Selang beberapa detik ponsel yang masih ditangannya kembali bergetar memperlihatkan pesan masuk dari Airin, pacarnya.

---------------
Chat.

Airin:
"Bisa anterin aku?"

Salahkah kita? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang