03. Airin

3.2K 45 6
                                    

"Airin itu lucu, lebih lucu lagi kalo nggak pacaran sama Gara." —someone.

*****

03. Airin.


"Bisa gak sih lo gak ngikutin gue!" Sentak Gema membuat Airin hampir mati berdiri karena terkejut, tak pernah ada yang membentaknya sekeras Gema.

"Mau lo apa?!"

Airin memainkan jari-jarinya sedikit takut pada bentakan Gema sebelumnya. "E-enggak jadi," kata Airin pelan lalu berjalan meninggalkan Gema

Settttt

Gema menarik tas Airin saat Gadis itu hampir jatuh karena tersandung kaki sendiri. Dengan menahan teriakan diujung lidah Airin akhirnya Airin mengeluarkan tangisnya.

Airin duduk dipinggir trotoar jalan sambil terus menangis. Ia hanya tengah merasa buruk.

Kesal faktor utamanya. Kesal karena Anggara banyak disukai gadis lain, kesal karena ia mencintai Anggara hingga membuatnya sakit, kesal karena Gema tak mengerti perasaannya yang hanya ingin dialihkan dari rasa sakit, Kesal karena terkejut hampir terjatuh, pokoknya Airin kesal hingga menumpahkan kekesalannya dalam tangisan.

Ia fikir Gema akan pergi saat Airin menangis, tapi Pria itu malah ikut duduk disebelahnya.

Gema merogoh sesuatu dari saku switternya. Lalu menyodorkan itu kehadapan Airin.

Airin menghentikan tangisnya. Menatap sebuah permen lollipop ditangan Gema lalu kembali menangis lagi, namun tangannya tetap mengambil permen itu.

Masih terisak Airin membuka bungkus permen lalu memakannya.

"Punya adek gue itu," Ucap Gema

Airin melongo, lalu kembali menangis karena hal itu, Ah, ia benar-benar merasa buruk hari ini.

"Buat lo gapapa kok," ucap Gema membiarkan Airin menyecap permen itu.

-----

"Makasi Gema," Ujar Airin saat mereka sudah sampai didepan pagar rumah Airin.

Gema berniat mengantarkan gadis itu karena takut-takut Airin kembali menangis dijalanan.

Awalnya ia tidak ingin perduli. Tapi yang Anggara tau Airin pergi latihan bersamanya, jika Airin viral karena dikira anak hilang, ia harus berurusan dengan itu, dan Gema benci oranglain ikut campur urusannya. Gema tidak ingin diganggu.

Airin merogoh saku jaket nya, lalu memberikan uang recehan pada Gema.

"Buat naik Bus,"Kata Airin dengan mata yang masih bengkak.

"Btw, permennya enak, beliin lagi ya besok."

Gema menyunggingkan bibirnya. "Gue nggak bisa disogok pake uang receh."

Airin berdecih. "Yaudah, gue duluan ya Gema. Hati-hati."

"Ai!"

Airin berbalik. Menatap Gema dengan kening yang berkerut. "Hum?"

Gema menatap uang recehan ditangannya.  "Kurang gopek."

"Uh!" Airin kembali merogoh sakunya lalu tersenyum saat mendapati koin Gopek disana.

Ia kembali memberikannya pada Gema "Nyelip. Hehe."

Salahkah kita? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang