Sebelas

820 189 149
                                    

"Dia meninggal karena apa, Sus?" tanya salah satu suster seraya mendorong brankar yang terdapat jenazah di atasnya.

Suster lainnya menjawab, "Jatuh dari tangga."

"Kasihan sekali dia, mana masih muda."

"Iya, ganteng lagi."

Ara menggelengkan kepalanya kala mendengar percakapan suster itu. Gadis itu mempercepat langkahnya menuju satu kamar.

Setelah sampai, gadis itu berkacak pinggang menatap horror pria yang tengah tertidur di atas brankar rumah sakit.

"Kenapa gak mati aja sih lo?!" teriak Ara melotot galak.

"Ya Allah, tega banget lo doain gue gitu."

Ara melemaskan bahunya. Gadis itu memang tak bisa marah dan pada akhirnya ia memeluk erat cowok yang ada di depannya.

"Heh, kok nangis?"

Ara terisak. "Lo sih!"

Darrel mencoba bangun, mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. Memeluk Ara dengan menopangkan dagunya di atas kepala gadis itu. "Gue okey. The world still loves me, because I'm handsome."

"Rel," panggil Ara.

"Dalem?"

"Bisa inggris? Belajar dari mana lo?" todong Ara. Sontak membuat Darrel mendengus kesal.

"Translate!" dongkol Darrel. "Lagian, lo gak bisa di ajak serius."

"Gue bisa!"

"Apa?" tanya Darrel.

"Serius."

Alis Darrel terangkat sebelah. "Kalau gitu pacaran aja, kuy."

***

"Teman kamu kemana?"

"Lagi berak Om, mencret katanya." jawab Galang.

"Hah?"

"Itu loh Om yang bentuknya air."

"Itu mah saya juga taaau, maksud saya itu kenapa bisa mencret," tanya Alif.

"Mana saya tahu Om,"

"Ngedadak banget."

Galang menoleh. "Namanya juga berak Om, pasti ngedadak. Masa laporan dulu,"

"Haha iya juga. Ya udah, saya masuk dulu. Anak saya songong banget pake acara jatuh segala," dumel Alif.

Galang tertawa dalam hati, kasihan sekali Darrel ini di hujat oleh bapaknya sendiri.

"Udah selesai?" tanya Galang saat Rizal keluar. Entahlah temannya ini menjadi penakut, bahkan ingin ke kamar mandi saja harus di antar padahal itu di siang hari.

"Udah, yuk," pungkas Rizal. "Eh eh eh mules lagi perut gue, gue berak lagi ya."

Wajah Galang berubah kesal. "Sono! Boker sama setan, males banget gue nungguin lo. Mana bau lagi," sungut Galang, satu tangannya menutupi hidung nya.

"Yahh .... " keluh Rizal saat Galang sudah meminggalkannya.

"Ngantongin batu aja deh sekilo, biar ampuh sekalian."

Pada akhirnya Rizal menyusul Galang.  Lantas membukaka pintu dan mendapati Darrel tengah bermain ponsel dengan kepalanya yang di balut kain.

  Lantas membukaka pintu dan mendapati Darrel tengah bermain ponsel dengan kepalanya yang di balut kain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Darrel HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang