Centang Dua Biru

100 2 0
                                    

Ketika hadirmu
menjadi ketidakmungkinan
Yang selalu aku semogakan..

Ketika aku dan kamu
menjadi satu-satunya kenyamanan
Yang kini jadi sebuah kenangan..

Aku kirimkan rindu
di dalam pesan beralamatkan kamu
Apa kabarmu?
Sudahkah melupakan aku?

Lalu rintik hujan membasahi pipiku..
Semenit, sejam, seputaran waktu
Tetap saja seperti itu
Hanya centang dua biru..

Arunika dalam Aksara (Kumpulan Puisi dari Cerpen Belum Sembuh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang