Episode 4

683 65 2
                                    

Disuatu tempat ada seorang anak laki laki tampan yang sedang bermain bola basket di lapangan sendirian, gerakannya cepat dan sangat lincah.

Pov Ken

Sudah beberapa tahun waktu berjalan sangat cepat, sekarang umur ku 10 tahun. Dulu ketika masih umur 1 tahun aku sudah menyebut kan kata pertama ku yaitu mama dan papa, mereka sangat terharu ketika aku menyebutkannya dan aku mulai bisa berjalan lancar tak lama sesudah kata pertama itu, mereka menganggap diriku jenius.

Ketika aku berumur 5 tahun aku mulai berbicara dengan orang tua ku tentang bola basket dan ingin memainkannya, awalnya orang tua ku khawatir karena aku masih kecil tetapi aku memakai jurus yg ampuh yaitu pupy eyes (maaf klo salah) mereka tidak tahan dengan keimutan ku akhirnya mengizinkan dan mereka membuatkan lapangan dibelakang rumah kami. Rumah kami lumayan besar karena ayah ku memiliki salah satu perusahaan terkaya dan ibuku juga ikut membantu ayah ku mengurus perusahaan.

'Sungguh membosankan bermain sendiri, aku ingin main keluar dan bermain dengan orang dewasa' batin ken

"Tuan muda waktunya istirahat" kata sero

Sero adalah pelayan pribadiku berumur 20 tahun keluarganya pernah ditolong oleh ayah ku dan mereka ingin mencari kerja untuk membiayai keluarga mereka, dan akhirnya ayah ku menawarkan kerja dirumah, mereka menerimanya karena dapat membalas budi juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sero adalah pelayan pribadiku berumur 20 tahun keluarganya pernah ditolong oleh ayah ku dan mereka ingin mencari kerja untuk membiayai keluarga mereka, dan akhirnya ayah ku menawarkan kerja dirumah, mereka menerimanya karena dapat membalas budi juga.

Akhirnya aku pun berhenti  bermain bola basket dan menuju sero yang ada di pinggir lapangan dan dia memberikan handuk kecil dan minum untukku

"Silahkan tuan muda" kata sero

"Terima kasih sero" kataku

Sebenarnya aku pernah bermain dengan orang lain yg seumuran dengan ku tetapi entah kenapa tidak ada yang pernah mengalahkanku. Orang tua ku cukup protektiv kepadaku karena itu lah mereka tidak memperbolehkan ku bermain dengan orang dewasa karena takut aku terluka. Tetapi, karena sekarang umur ku 10 tahun aku akan meminta izin agar diperbolehkan bermain dengan orang yg lebih dewasa.

"Sero dimana papa dan mama?" kataku

"Tuan dan nyoya sedang ada ruang santai" kata sero

"ayo ke sana" kataku

"baiklah tuan muda" kata sero

Ketika kami sampai ku lihat ayah dan ibuku sedang duduk santai sambil menonton televisi, langsung saja aku duduk disamping ibuku.

"Apakah kamu sudah selesai bermain bola basketnya ken?" kata ayah

"Sudah pa, ken kesini ada yang mau a
Ken bilang" kataku

"Mau bilang apa sayang" kata ibu

"begini ken kan sudah berumur 10 tahun boleh kah ken bermain basket dengan orang yang lebih dewasa?" kataku

"Tapi sayang kenapa tidak bermain dengan anak seumuran kamu aja, mama takut kamu terluka" khawatir ibuku

"Tapi ma ken mau menguji keterampilan basket ken dengan orang yang lebih hebat" kata ku sambil menundukkan kepala

"baiklah kamu boleh bermain bermain dengan orang yang lebih dewasa darimu, dengan syarat kamu tidak boleh terluka" tegas ayah ku

"Benarkahh pa, horee terima kasih pa ma, kalo begitu ken kekamar dulu ya" kataku dengan senang

Langsung saja aku pergi kelantai atas karena kamar ku ada disana untuk bersiap bermain keluar

Pov end

Sedangkan dilantai bawah diruang santai

"Sayang kamu yakin memperbolehkan ken bermain dengan anak yang lebih dewasa, nanti kalo ada yang menyakiti ken gimana" khawatir Leyra

"tidak apa apa sayang walaupun masih kecil ken itu kuat dan cerdas kita tidak bisa melarang apa yang dia inginkan kudengar dari sero kalo ken bosan bermain dengan anak seumurannya kerena tidak ada yang menandingi keterampilannya" kata Ren

"haahh (menghelah nafas) benar juga kata mu, ken juga tidak pernah membantah apa yang kita bilang dan dia bisa semuanya, yang bisa bikin ken begitu hanya bola basket hihihi" cekikikan Leyra

"Yah kau benar sayang" kata Ren

Pov ken

Setelah siap siap aku langsung pergi kebawah untuk pamit sama ayah dan ibuku sambil memegang bola basket di tangan kiri ku.

"Pa ma ken langsung pergi ya" kataku

"iya ken dan ingat syarat papa" kata ayah ku

"Hati-hati sayang" kata ibuku

"Siap pa ma" kataku sambil hormat ala prajurit

Ayah dan ibuku hanya tertawa kecil melihat aku sangat bersemangat, langsung saja aku pergi keluar dengan diikuti sero sekalian menjaga ku.

Langsung saja kami pergi berjalan ke arah lapangan yang sering ditempati oleh anak anak yang lebih dewasa dariku seperti anak SMP dan SMA.

Ketika kami sampai kulihat dilapangan tidak terlalu banyak orang karena sudah siang hari dan cuaca nya lumayan panas.
Dan mataku melihat anak yang lebih tua dariku1 tahun yang tidak terlalu asing menurutku sedang bermain dengan anak yang lebih dewasa darinya.
Anak itu memiliki rambut berwarna biru tua kulit coklat dan gerakan nya lumayan lincah.

'Ehh bukanya anak itu aomine daiki kiseki no sedai, itu berarti aku bereinkarnasi 1 tahun lebih muda dari mereka' kata batinku

Kulihat lagi lagi dipinggir lapangan ada anak perempuan rambut berwarna pink sedang menyemangati aomine dengan semangat dan sudah pasti anak permpuan itu sahabat aomine yaitu momoi.

Reincarnation in Kuroko No BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang