[4] Neighbor

10 2 2
                                    

[keesokan harinya]

Bumi bangun dipagi hari dan melakukan aktivitas paginya seperti biasa, kali ini ia memilih jogging mengelilingi kompleknya. Sambil melihat-lihat komplek rumah yang kini ia tempati, ternyata ada tetangga yang baru pindah juga seperti Bumi.

Saat Bumi jogging mengeliligi komplek, ia bertemu dengan seorang anak kecil berambut coklat dan bermata biru bersepedaan sendirian. Bumi menghampirinya

"Hi boy! Where are you come from? Where is your parents?Where is your home? tanya Bumi

Anak kecil tersebut hanya menunjuk rumahnya. Yang bisa dibilang rumah itu ternyata berada di belakang rumah Bumi.

Tanpa basa-basi Bumi mengantarkan anak tersebut kerumahnya,

"Nanti kalo ilang'kan repot, kasian keluarganya nyariin." pikir Bumi

Sampai di depan rumah anak kecil tersebut, Bumi sedikit terkaget. Gerbangnya terbuka.

"Mungkin yang buka anaknya," pikir Bumi positive thinking.

"Permisi!.." teriak Bumi dari luar rumah.

"Permisi," teriak Bumi lagi.

Tidak lama kemudian ada seorang pria yang membuka pintu rumah.

"Brian!," teriak anak tersebut memanggil pria yang membuka pintu rumahnya

"Ya ampun Railo! Kamu darimana aja? Dicariin di dalem rumah ga ada," Tanya Brian sambil menghampiri anak kecil yang berada di sebelah Bumi

"Ooh, ni anak namanya Railo, terus ini mas-mas namanya Brian." batin Bumi

"Aku habis sepedaan," jawab Railo dengan lugu

"OWALAH ni anak ternyata bisa bahasa Indonesia, kenapa gua tadi pake bahasa Inggris segala?." batin Bumi

"Besok lagi izin dulu ke kakaknya dulu ya, dek." nasihat Bumi ke Railo

Anak berusia 5 tahun itu hanya tersenyum dan menangguk.

"Makasih ya mbak, udah nganterin adik saya ke rumah. Untung ga ilang," ucap Brian

"Oh iya sama-sama mas. Btw saya baru pindah ke sini kemaren lusa, salam kenal. Rumah saya di belakang ini," Bumi memberanikan dirinya memberi tahu bahwa ia adalah tetangga baru mereka sambil menunjuk rumahnya yang berada di belakang rumah mereka.

"Saya Brian, saya juga baru pindah ke sini belum lama, mbak." kata Brian berkenalan diri dengan Bumi

-----------
Drew Brian Gold
----------

"Ini Railo, adik saya yang kedua." lanjutnya sambil mengarah kepada Railo

---------
Railo Sky Gold
---------

"Oh iya, saya Bumi. Salam kenal ya mas?" sahut Bumi

"emm.."

"Mata kalian memang biru apa gimana?," lanjutnya penasaran walau sudah terlihat di wajah Brian dan Railo ada unsur bule-bule nya

"Oh, ini?" tanya Brian sambil menunjuk matanya

"Iya, Ayah kita orang aussie yang kebetulan mata beliau biru, jadi nurun ke kita. Cuma adik pertama yang agak beda" terang Brian

"Btw kok ngobrol di luar? Ayo Bumi masuk rumah sini," ajak Brian. Tak baik menerima tamu di luar rumah saja

"Eh ngga usah mas. Ini mau pulang habis jogging. Yang penting Railonya dah sampe rumah." jawab Bumi

"Oh yaudah, sekali lagi makasih ya Bum. Besok-besok jangan lupa mampir ke sini, main sama Railo." ujar Brian

Bumi pun meninggalkan mereka sambil melambaikan tangannya,

"Bye kak Bumi!," teriak Railo dengan senyum manisnya sampai aku diabetes alias manis banget avv.

"Perasaan dari kemaren ketemu sama orang yang matanya biru mulu." gumam Bumi sambil berjalan kembali ke rumahnya.
.

[Sesampainya dirumah]

"Huft... Udah jam 8 aja, perasaan cuma keliling komplek," ucap Bumi smabil menghela napas.

"tring!" notifikasi dari HP Bumi. Rupanya pesan dari Chaca

<                          Chacania

| P

| Nyet

| Lu di rumah ga c?

P: Dakjal |

Gw di rumah tuh |

Habis jogging |


| Ya elah

| Buset, tumben gitu lu
| jogging pagi"

Yaudah si knp emg? |

| Bukain pintunya dong

HAH? |

NGAPAIN? |


| BURUAN NYET

| Gue di dpn rumah lu

NJIR CHACA |

Oks, Wait|

Bumi segera membuka pintunya, dan benar saha Chaca ada di sana, yang membawa dua buah plastik.

"Lama banget sumpah?!" gerutu Chaca

"Ya lu sih, dadakan banget," sahut Bumi

"Btw tu plastik apaan?," tanya Bumi

"Bubur ayam Jakarta." jawab Chaca

"Buat??," tanya Bumi lagi

"Buat satpam komplek," jawab Chaca

"Owh, tumben-tumbenan lu baik ke orang, Cha." kata Bumi

"Ya buat elu lah EGE!," ucap Chaca sedikit menaikkan nada suaranya

"Ya ampun Chacaaa, tau banget deh gua belum sarapan.. Hehe" kata Bumi

"Nggatau Bum, ga denger!" ledek Chaca

Mereka pun masuk ke dalam rumah dan menuju ruang makan. Mereka menyiapkan bubur yang dibawakan oleh Chaca. xxx

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TerraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang