Musik Menuju Cinta

01 | The SACHS

“Kata orang jadi musisi itu nggak bikin sukses. Kata siapa? Kita berlima akan membuktikannya.”

🎶SACHS🎶

⏮◀▶⏭

Jiro Seash memiliki sebuah band dengan member sebanyak lima orang termasuk dirinya sendiri. Masing-masing member menguasai alat musik yang berbeda.

Sebagai center adalah si penyanyi namanya Seash, lebih singkatnya dipanggil Ash, karena banyak teman-temannya kesusahan memanggil nama Seash dan tidak ingin dipanggil dengan nama depannya. Albinka menguasai permainan keyboardist dan juga dipilih sebagai ketua di dalam band-nya. Cynan, seorang laki-laki yang memegang peran sebagai gitaris, ia sangat menyukai gitar akustik. Selanjutnya, ada Hara, si perempuan tomboy yang sangat menguasai alat musik drum. Lalu, ada yang memainkan gitar juga, tetapi gitar listrik yang bernama Scarlett.

Mereka menciptakan musik melodi yang indah, persatuan nada musik mereka sangat merdu dan cocok untuk digabungkan.

Nama band mereka tidak kalah keren, yaitu SACHS yang namanya diambil dari inisial masing-masing. Meskipun suatu saat nanti mereka berpisah-pisah setelah dewasa, tetapi nama SACHS akan membuat mereka teringat kembali masa-masa yang telah dilalui.

Saat ini mereka berlima sedang bersiap diri untuk tampil di acara sebuah kafe. Mereka diundang untuk mengisi acara agar semakin meriah karena mengingat betapa terkenalnya SACHS pada masa ini.

Namun, Albinka sedari siang sakit perutnya kambuh, padahal ia sudah makan teratur beberapa hari terakhir ini. Albinka menjadi bingung karena tidak tahu penyebab sakit perutnya kambuh di saat penting seperti hari ini.

"Gimana, Bin? Lo sudah baikan?" Albinka tersenyum dan mengacungkan jempol pertanda ia baik-baik saja.

Ash yang tahu Albinka terpaksa berbohong kepada mereka, bingung harus menyuruhnya untuk istirahat atau menurut atas kemauan Albinka yang tidak ingin penampilan mereka gagal karena dirinya sendiri. Ash pun melirik Hara yang tahu kebiasaan Albinka itu pun mendapat anggukan dari gadis itu.

Mereka berdua tidak peduli dengan keluhan orang yang mengundang mereka ataupun penonton kafe yang ingin menikmati performance mereka, yang terpenting salah satu member selamat.

"Seriusan lo?"

"Serius lah! Kalian pikir ketua kalian ini lemah?" Albinka menyelip ke tengah-tengah Hara dan Ash, lalu merangkul mereka berdua.

"Kan lo emang lemah," sindir Hara, lalu ia melepaskan rangkulan Albinka dan menatap Albinka dengan tatapan mengintimidasi.

"Tapi lemah gini ganteng, 'kan?" kata Albinka setengah menggoda Hara, setengah jujur.

"Cih." Hara memutar bola matanya malas. Malas berdebat dengan Albinka yang akhirnya selalu digoda terus.

"Yo, Ash! Jam berapa kita tampil?" tanya Albinka saat Hara tidak lagi mengintimidasinya karena hanyut dalam godaannya.

Ash yang masih dalam rangkulan Albinka pun mendelik ketikan mendengar perkataan Albinka yang sepertinya berpura-pura lupa.

"Cih," decak Ash. "Jangan mentang-mentang lo leader, terus pas lo sakit diam-diam aja. Gue sama Hara siap hajar lo kalau lo sakit karena diam-diam dari kita semua."