Sepasang sepatu hitam melekat pada dua kaki yang kian beranjak menapaki halaman rumah. Gema berjalan dengan santai walaupun tau jam sudah menunjukan pukul 06.45 padahal 15 menit lagi bel masuk akan berbunyi
20 menit perjalanan yang seharusnya ditempuh jarak dari rumah sampai sekolah namun hanya 10 menit yang gema butuhkan dengan mengendarani Doraemon, motor bebek kesayanganya
pernah sekali revan yang merupakan sahabat karib gema, ia bertanya kenapa gema menamai motor bebek kesayanganya dengan nama doraemon, dan dengan gamblangnya gema menjawab
"Karena gue gak suka Suneo jadi gue namain doraemon, awalnya si pengin gue kasih nama naruto tapi gue sukanya sama sasuke jadi gue mutusin namain doraemon aja deh" terdengar aneh dan absurd tapi itulah gema dengan semua ide dan pikiran konyol yang bersarang di otaknya
"motor lu bebek pekok, lu namain nya doraemon dia kucing bego" sewot revan mendengar jawaban gema
"lahh orang gue pengin namain doraemon kok lu yang sewot" balasan gema juga yang tak kalah nyolot
Dengan kecepatan diatas rata rata tepat 10 menit gema sudah sampai di parkiran sekolah, lalu dengan segera dia me- standar motor dan melepas helm -nya, 5 menit tersisa ia gunakan untuk berjalan santai melewati koridor menuju kelasnya
Seperti pagi-pagi biasanya bukan gema namanya kalau tidak mengusili ceng-cengan yang sudah dia incar dari lama namun mbak doi yang menolak peka
Karena tepat sang gebetan duduk di bangku pojok paling depan, gema dengan segera menghampiri meja-nya sambil meledek riang
"mbak syakill bang gema datang prepet prepet prepet.... Mbak syakillll bang gema datang prepet prepet prepet"
Seluruh penjuru kelas bahkan sekarang menatap gema sudah tak heran, kebiasaan pagi-pagi sudah menjadi penghuni kelas paling berisik
Syakill yang merasa risih pun mengomel "Apaansi gemaa ih brisik tau gak"
Bukan-nya jengah gema malah semakin melancarkan sesi menggoda gebetan-nya
"syakill kok kamu makin cantik aja si, kapan nih kamu nerima aku jadi pacar kamu "dengan tampang mupengnya gema bertanyasementara perempuan yang kerap di panggil syakill oleh-nya hanya memutar bola mata malas
"hush hush udah sana balik ke bengku udah bell juga" usirnya
Dengan berat hati gema akhir-nya ber anjak duduk ke bangku-nya, dengan tatapan tak lepas dari honey bunny sweetynya neng syakilla tercinta, menghela nafas lelah dia duduk terkulai lemas, revan teman sebangku yang ada di sebelah-nya menggeleng-gelengkan kepala berdecak miris
gema dengan rasanya yang tak pernah terbalaskan, hampir setiap hari ia menyatakan cinta sucinya untuk syakilla , tapi pujaan hati tercintanya itu tak pernah menanggapi atau mungkin bahkan pengutaraan cintanya hanya dianggap sebagai candaan belaka, sudah tak terhitung gema menyatakan cintanya pada syakill, tapi syakill tidak pernah sama sekali menjawab semua pernyataan cintanya
"lo gak cape apa ngejar ngejar syakilla kek orang bego" tanya revan melihat gema yang sudah tergolek lemah lunglai
"yang ada gue cape liat muka lo terus setiap hari van" balas gema dengan tampang memelas
"Juancuk" sergap revan sambil menggeplak belakang kepala gema, sang empu mengaduh kesakitan
"gema gema lu tuh the real orang bego gara gara cinta, udah tau cinta lo gak bakal terbalas-kan masih aja ngejar ngejar dia" lanjut revan
sambil mengusap belakang kepala yang tadi sempat di geplak revan, gema menjawab "lo gak tau si van gimana rasanya sayang dan suka sama seseorang, gue juga sebenernya gamau jadi bego-bego amat kek ginu, tapi namanya juga suka mau gimana lagi, bukan gue yang milih dia buat jadi pemilik separuh hati gue, tapi hati dan perasaan gue sendiri yang milih dia langsung jadi pemiliknya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gema
Teen Fiction"lo gak tau si van gimana rasanya sayang dan suka sama seseorang, gue juga sebenernya gamau jadi bego-bego amat kek gini, tapi namanya juga suka mau gimana lagi, bukan gue yang milih dia buat jadi pemilik separuh hati gue, tapi hati dan perasaan gue...