GUYS... ATTENTION PLEASE.
Sepertinya gue lupa ngasih warning atau apapun itu di cerita ini. Secara keseluruhan ya (bukan hanya part ini)
Cerita ini sebenarnya ditujukan untuk yang sudah dewasa (17+) secara karakter2 yang tergambar itu semuanya sudah dewasa juga, trus karena gue kepikiran nantinya juga bakal ada part yang 'ena-ena'.
Diluar itu, walaupun gak ada scene dewasanya, kadang ada kata atau mungkin kalimat yang tidak untuk semua kalangan/umur. Khususnya yang belum 17 tahun.
So please, dosa tanggung masing-masing... dan mohon kebijakannya.. wkwkwkw...
INGET GUYS!!!!
Apa yang ada di wattpad tetap di wattpad, jangan bawa2 ke dunia real. Cerita ini bener-bener fiksi.
Deal? Deal.
Early warning ⚠ chapter 3 ini ada unsur dewasanya. Jadi kalo sudah liat pas yang sudah peringatannya, dan gak nyaman. Tolong di skip aja ya.
Terima kasih.
Chikara
Chika berputar sekali lagi didepan cermin ingin melihat keseluruhan penampilannya. Perfect.
Kenapa aku effort banget ya... Kan cuma ketemu Ara. Huff.. Yessica ingat Kak Vivi woy.
Chika melirik hapenya dan melihat notifikasi chat bahwa Ara sudah dibawah.
"Siapa Chik?" tanya kakaknya saat dia melewati ruang keluarga. Chika tampak sedikit bingung ketika kakaknya tau dia akan bertemu orang lain, "Kakak kebetulan lewat foyer tadi, ada yang berdiri. Kakak tanya siapa, dia bilang temen kamu." jelas Ve.
"Oh.. Iya temen aku, itu yang semalam anterin Chika."
Mengangkat sebelah alisnya Ve hanya menatap Chika bertanya. "Katanya gak kenal, kok keluar bareng lagi?"
"Eh iya, ini... Mau kenalan lebih jauh kok, hehe.." entah kenapa kalimat itu yang keluar dari mulut Chika.
Ve yang mendengar itu hanya geleng-geleng, "Vivi tau gak kamu mau jalan bareng orang lain?"
"Apa sih Kak, orang temen biasa aja, lagian gabut banget dirumah. Yaudah Kak aku kedepan dulu."
Itu artinya Vivi tidak tau, pikir Ve. Dia hanya bisa menghela nafas. Dua adiknya bener-bener beda soal pasangan. Shani bucin akut, satunya lagi kayaknya masih suka coba-coba dengan orang lain.
Tidak heran, dengan Vivi, chika seperti program default, udah ter setting dari awal hanya karena mereka temenan dari kecil. Tidak heran juga, chika seperti ingin memiliki pengalaman bersama orang lain.
***
Ara melemparkan senyum saat melihat Chika muncul. Dia memperhatikan pakaian mereka bernada sama. Dia memakai kemeja putih, sedangkan chika memakai sweater krem.
"Gak usah diliatin segitunya woy" ujar Chika sambil menggoyangkan tangannya didepan mata Ara. Tau Ara menatapnya tanpa berkedip.
Ara terkekeh dia tau Chika cantik, tadi malam saja dengan cahaya minim dia sudah pangling. Apalagi sekarang, keadaan terang. Tidak bisa dia pungkiri, dia tertarik sama Chika.
Di dalam mobil, chika dan ara sebenarnya kebanyakan diam. Tapi tidak berarti tidak berinteraksi. Diamnya mereka lebih ke salah tingkah. Ara sering mencuri pandang ke chika. Dan chika sadar itu. Bertahun-tahun dengan vivi dan 'diselingi' orang lain. Membuat dia cepat mengerti gesture orang lain kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionGreshan "Sementara kita backstreet dulu ya Ge" Chikara "Kenapa sih jadi milik kamu banyak banget rintangannya?! " Venal "Nal.. Aku tuh pusing sama adek-adek aku, kenapa sih mereka gak bisa mulus-mulus aja kayak kita" Itu aja deskripsinya. Semoga men...