The Calm Before the Storm

1.2K 162 25
                                    

First thing first... maapkeun diriku lama banget update buat yang masih nungguin cerita ini. *sungkem satu-satu* kerjaan dan pindah kota bikin ribet banget jadi susah updatenya.

Minta maap juga sebelumnya kalau update nya gak sesuai ekspektasi.

Udah update lama, updatenya gini doang wkwkwkkw...

.

.

.

.









Natio's Residence

05:20

Ve membuka mata dan mengerang saat melirik jam. Jam nanggung. Antara tidur lagi atau lanjut bangun.

Dia terbangun pun karena ingin pipis, maklum ibu hamil, kantong kemihnya berasa selalu penuh, mungkin karena janin yang tambah besar?

Selesai dari kamar mandi dan ngantuknya sudah benar-benar hilang dia memutuskan keluar kamar saja.

Beberapa lampu sengaja dibiarkan menyala atas permintaan Kinal. Karena dia tau semenjak hamil, Ve makin sering ke dapur untuk mencari cemilan, kadang di waktu-waktu yang tidak masuk akal.

Kinal yang sangat protektif menjaga Ve, akhirnya meminta asisten rumah tangga mereka agar tidak mematikan lampu saat malam, agar Ve tidak perlu meraba-raba saat gelap hanya untuk mencari saklar lampu.

Menuju ke arah dapur kering dirumah ini, Ve langsung mengambil tea pot dan memanaskan air.

Yang paling tidak Ve sukai saat hamil seperti ini adalah keterbatasan ruang geraknya, apalagi dengan perutnya yang semakin membesar. Mengambil mug di rak atas saja, perutnya harus nyangkut dulu.

Tapi Ve tidak menyerah dia mencoba jinjit,... Hampir dapat... Sampai dia melihat ada tangan dari arah belakangnya dengan mudah meraih mug yang diincarnya.

Kinal menyerahkan mug itu pada Ve yang sedikit cemberut, sadar bahwa hanya untuk mengambil mug saja dia harus mengandalkan bantuan orang lain.

Mengecup dahi istrinya dengan sayang Kinal otomatis juga mengambilkan madu yang biasa Ve campur saat menikmati teh nya.

"Nanti aku ingetin bibi biar madu sama mug kamu jangan disimpan di atas."

"Aku bisa sendiri tau.. " bantah Ve.

Kinal hanya tersenyum sambil menarik kursi dan menemani istrinya berkegiatan.

"Kamu emang bisa sendiri, tapi aku gak tau bisa sendirinya kamu itu pakai cara apa.. Entar kamu tiba-tiba manjat lagi. Bangunin aku lain kali by..."

Kinal memang jadi super protektif sama Ve semenjak kehamilan kedua ini, setelah percobaan pertama IVF yang gagal. Saat itu Ve sempat depresi dan menyalahkan dirinya sendiri. Dan Kinal tidak ingin hal itu terulang lagi.

"Kamu mau? Atau aku buatin kopi?" tanya ve tiba-tiba memutuskan hayalannya.

Kinal beranjak dan mengambil lagi 1 mug untuknya. "Aku kopi aja. Sini aku tuangin air panasnya."

Mereka berdua duduk dan masing-masing menikmati minumannya.

Kinal memperhatikan Ve dengan seksama. Bener-bener Papi Natio anaknya tidak ada yang produk gagal. Liat saja Shani, chika, terlebih lagi istrinya, Ve.

Kalau kata anggun dalam KBBI bisa diubah artinya, kinal sudah mendefinisikannya dengan kata Jessica Veranda. Apalagi sejak Ve hamil yang ke dua ini. Kinal tidak dapat mencari kata yang tepat selain glowing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang