Polisi Tendang Pencuri

555 98 5
                                    

Seragam Polisi begini jangan dikira kerjaanku cuma menangkap penjahat kelas kakap. Sering juga aku dimintai tolong untuk mengawasi lalu lintas saat razia di salah satu wilayahku.

Kali ini aku bertugas di Lombok.

Orang-orang Lombok ramah dan mereka langsung akrab denganku. Banyak juga yang curhat pekara semrawutnya keadaan Indonesia sekarang ini. Aku hanya tersenyum formalitas sambil misuh-misuh di dalam hati.

Dipikir kita bisa mengubah negara?
Kita para Personif ini tak lebih dari budak abadi bagi pemerintah dari masa ke masa.

Hiks, aku jadi kangen Bung Karno.

Tiba saatnya jam untuk bertugas. Kugunakan rompi dan atribut polisi lalu lintas seperti yang lainnya. Mengatur lalu lintas yangan segala dramanya mulai dari tak bawa helm, tak bawa sim, hingga tak bawa motor.

"PAK, DIA MALING MOTOR SAYA!!!"

"PAK, DIA MALING MOTOR SAYA!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sumber:
https://youtu.be/qE1phbtLTMc

Dari salah satu jalan terdengar suara teriakan seseorang yang mengejar motor matic putih. Kami para polisi langsung menghadangnya, tapi orang itu bukannya berhenti malah menambah kecepatan. Beberapa rekanku menyingkir karena takut tertabrak, tapi tak diduga ada seseorang yang cukup gila untuk menendangnya hingga mereka berdua jatuh tersungkur.

BRAK!!

Tak buang waktu, kami mengamankan maling motornya sekaligus menghalau warga yang sudah gatel ingin menghantam pelaku. Keadaannya cukup terkendali dibandingkan saat tawuran di depan kantor DPRD Jakarta tempo lalu.

Kuberikan segelas teh hangat kepada pahlawan kita hari ini.

"Minim dulu, mas."

"Makasih Bang Dirga."

Dia pun meminumnya sekali tenggak.

"Bang, boleh minta tolong sesuatu?"

"Minta tolong?"

"Tolong video callin Neng Nesia. Saya fans beratnya. Sebentar aja nggak apa."

Aku tak heran. Pantas saja barbar, ternyata fansnya Nesia.

"B— Boleh......"

Kutelpon saudariku via apps ijo untuk video call. Dari jadwalnya, seharusnya dia sedang penyuluhan pariwisata.

"Halo, Bang. Napa nelpon? Kangen??"

"Nggak, Nes. Ada fansmu nih. Habis tendang maling motor."

"DEMI APA?!! MANA SINI LIAT ORANGNYA!!!!"

Kuberikan handphoneku kepada rekanku yang sudah sumringah melihat Personifnya walau tak langsung langsung.

"DUH ALAH NENG NESIA CANTIK BANGET!! DAG DIG DUG NIH BANG DIRGA!!!!"

Fanboy.

"GIMANA CERITA COBA BISA DITENDANG MALINGNYA?!!"

"JADI GINI NENG CERITANYA......."

Dan mereka kemudian mengobrol asyik. Gatau berapa jam. Tapi yang jelas HPku baru dikembalikan saat batrainya habis.

Sial. Mana aku lupa bawa charger pula. Alamat beli lagi dan duit jajan berkurang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEDENGKOT MAKHLUK +62Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang