Galactic Technological Library

53-54

Fu Yan merasa dia melayang dan yang bisa dilihatnya hanyalah cahaya putih. Dia sedikit cemas karena dia tidak tahu apa yang akan terjadi atau apakah dia akan mengalami kecelakaan. Setelah beberapa saat, dia bisa melihat sebuah planet dan rasanya seperti planet itu semakin besar.

Bukan planet yang semakin besar tetapi Fu Yan yang semakin dekat planet ini. Setelah tiba di dekat planet ini, Fu Yan berhenti. Dia perlu menemukan buku itu, lalu mendarat di dekat buku itu. Dia memeriksa koordinat pada layar transparan yang muncul setelah dia menggesek tato kirinya. Planet ini adalah “Pheonon”, tujuannya.

Dia mengeluarkan pena kecil dari sakunya. Pena itu tampak sangat sederhana tetapi meskipun tampilannya, pena itu memiliki teknologi paling canggih yang dapat mendeteksi buku-buku dari perpustakaan bahkan dari galaksi yang jauh.

Dia mengambilnya dan mengarahkannya ke planet. Layar transparan kecil muncul dan titik merah mulai berkedip pada layar.

Dia mengklik titik dan video mulai diputar di layar. Dalam video itu, dia bisa melihat dua pihak berkelahi, satu hitam dan hijau lainnya. Sepertinya pihak hijau disergap.

Perangkat menunjukkan bahwa buku itu berada di kereta yang dikelilingi oleh tentara lapis baja hijau.

Dia mengunci koordinat dan segera dia mulai layak.

…………… …

Marin Briarfall melihat ke luar gerbongnya dan ketika debu mengendap, seorang pria mengenakan pakaian aneh muncul. Dia terlihat sangat tampan dan memiliki temperamen yang unik.

Dia melihat sekeliling dan tidak memperhatikan prajurit di sekitarnya. Dia mulai berjalan menuju gerbongnya.

Ketika tentara kekaisaran Xoria melihat ini, mereka bergegas maju untuk menghentikannya.

…………….

Ketika Fu Yan melihat tentara menghalangi jalannya, dia berhenti. Dia melihat kereta dan tidak melihat gerakan.

Para prajurit di dekatnya berhati-hati karena dia tiba-tiba muncul, jadi mereka tidak tahu siapa dia atau apa yang bisa dia lakukan.

Fu Yan melihat sekeliling sedikit dan membuka mulutnya.

“Siapa Adoh Briarfall? Aku di sini untuk mengambil kembali buku itu. Kamu gagal mengembalikan buku itu tepat waktu sehingga kamu harus membayar denda keterlambatan.”

Orang-orang di sekitarnya menatapnya dengan bingung karena mereka tidak tahu apa yang dia bicarakan.

Marin mendengar ini terkejut dan dia buru-buru berdiri.

“Ratu saya, apa yang terjadi?” Pelayan di sekitarnya menatapnya dengan bingung dan terkejut dan mereka belum pernah melihatnya bertindak seperti ini sebelumnya. Dalam pandangan mereka, sang Ratu selalu tenang dan tenang. Tidak peduli apa situasinya, dia akan selalu tetap tenang. Bahkan ketika dia disergap dan dikelilingi oleh musuh, dia tidak menjadi bingung. Tetapi sekarang setelah mendengar apa yang dikatakan pria itu, dia bertindak seperti ini.

Tepat ketika mereka memikirkan ini, suara pria itu kembali terdengar.

“Aku di sini untuk mengumpulkan buku itu, jika kamu menolak untuk patuh maka aku mungkin harus menggunakan kekuatan dan tindakanmu mungkin mempengaruhi dunia kamu juga, jadi pertimbangkan dengan bijak.”