55-56

23 3 0
                                    

Bola terguling sedikit dan berhenti. Tiba-tiba cahaya putih menyilaukan keluar dari sana dan mengelilingi segalanya.

Semua orang menutup mata mereka secara tidak sadar. Bahkan Fu Yan menutup matanya tetapi dia segera menyadari bahwa cahaya itu tidak berpengaruh padanya. Dia melihat sekeliling dan melihat semua orang menutup mata mereka dan mengangkat tangan mereka untuk menghalangi cahaya.

Para prajurit lapis baja gelap yang berbaris ke arahnya tiba-tiba mulai jatuh. Mereka semua jatuh satu demi satu.

Fu Yan tidak tahu apa bola itu dan terbuat dari apa, hanya saja ketika tentara mulai berbaris ke arahnya, dia mendapat prompt di layar di depannya dan dia hanya mengikuti instruksi yang ditunjukkan di atasnya.

Marin juga memejamkan matanya ketika cahaya muncul dari bola kecil itu. Ketika dia membuka matanya, dia melihat sebuah adegan yang tidak akan dia lupakan seumur hidupnya.


Medan perang itu sunyi, terlalu sunyi. Tidak ada yang membuat suara. Mereka semua melihat pemandangan di depan mereka dengan mata ternganga dan kemudian menatap pemuda yang berdiri di tengahnya seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Lapangan dipenuhi dengan tubuh, mereka semua mengenakan baju besi hitam. Mereka tidak mati, hanya tidak sadar. Tapi tetap saja, itu menunjukkan kekuatan yang dimiliki pemuda itu. Dia hanya menggunakan sedikit bola dan hasilnya terlalu mengejutkan. Tentara kekaisaran Xoria memandang Fu Yan dengan ketakutan. Tangan mereka, yang memegang senjata, bergetar.

Fu Yan melirik tentara yang tidak sadar sedikit, lalu berbalik ke Marin.

“Miss Marin, karena tidak ada yang mengganggu kita, kita harus membicarakan bisnis ini.”

Marin Briarfall menatap Fu Yan dengan terkejut dan takut. Dia tahu bahwa Pustakawan kuat dan karena peringatan konstan dari ayahnya sebelum kematiannya, dia telah menciptakan gambar makhluk yang kuat di kepalanya. Seolah mereka bisa menghancurkan gunung dan menghancurkan planet dengan mudah. Tetapi ketika dia melihat kekuatan dengan matanya sendiri, dia tidak bisa tidak menjadi kagum dan takut.

Ketika Marin tidak menjawab, Fu Yan berkata lagi.

“Marin Briarfall, aku berbicara denganmu.” Kali ini Fu Yan tidak sopan seperti sebelumnya.

Marin sedikit gemetar setelah mendengar suara dingin Fu Yan. Dia menatap Fu Yan dengan mata takut dan berkata dengan lembut tetapi dengan nada memohon.


“Saya minta maaf atas kekasaran saya. Tuan, mari kita kembali ke istana sehingga kami dapat menyambut Anda dan setelah itu, kita dapat berbicara tentang biaya keterlambatan. Saya berjanji kita tidak akan mengabaikannya.”

Galactic Technological LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang