Boruto dan Kawaki kini sedang berada di motor untuk mencari makanan. Tidak ada percakapan diantara mereka.
'Benar benar canggung'
Boruto hanya diam melihat pemandangan dan Kawaki yang fokus menyetir.
"Eh? Ini kan bukan jalan ke restoran." Boruto menoleh ke belakang untuk memastikan bahwa memang itu bukan jalan ke restoran.
"Oy! Kita gak jadi ke restoran?" Teriak Boruto pada Kawaki. Ia sedikit memperbaiki helm yang berada di kepalanya.
"OY!!"
Boruto berteriak cukup keras tapi Kawaki tak bergeming sedikit pun.
"KAWAKI!"
"Apa?"
Boruto menghembuskan napas kasar. Kawaki memang alien gila yang budeg.
"Kita nggak jadi ke restoran?" Tanya Boruto bingung. Lagi lagi Kawaki tak menanggapi pertanyaan Boruto.
Kawaki membelokan motoronya ke arah sebuah tempat dan memarkirkan motor di wilayah parkirnya.
"Taman bermain?" Tanya Boruto heran. Bukannya rencananya mereka akan pergi ke restoran? Mengapa jadi ke taman bermain.
"Udah masuk aja." Suruh Kawaki sambil mendorong punggung Boruto memasuki gerbang.
Mata Boruto berbinar ketika melihat aneka permainan yang tersaji disana. Terakhir kali ia pergi ke taman bermain mungkin ketika ia berusia 5 atau 6 tahun.
"Mau bermain?" Tanya Kawaki tanpa menatap Boruto. Lain hal dengan Boruto yang sudah berbinar.
Tanpa pikir panjang Boruto menarik lengan Kawaki masuk ke dalam Dufan. Kawaki yang tak siap tak bisa protes dan nurut saja dengan Boruto.
Mereka menaiki banyak wahana, mulai dari roller coster, ontang-anting, arung jeram, rumah hantu dan banyak lainnya.
------------------------------------------------------
Kini Boruto dan Kawaki sedang duduk di salah satu kursi yang berada di sekitar sana. Mereka memakai baju Couple berwarna putih karena baju mereka basah setelah bermain arung jeram.
Ya, salah Kawaki juga sih karena pergi kesini tanpa persiapan. Jadinya kan gini. Boruto memakan permen kapas berwarna pink di tangan kanannya sambil melihat pemandangan sekitar.
Kawaki menatap heran pada Boruto. Apakah Boruto memang seterbuka ini pada orang lain atau hanya pada kawaki? Karena sekarang saja, jemari boruto sudah bertautan dengan jemari Kawaki.
Warna Oranye mulai menghiasi langit sore di Tokyo. Memberi perasaan sejuk di taman bermain pada Boruto dan Kawaki.
"Ne, Kawaki. Ayo naik bianglala sebelum pulang." Ajak Boruto pada Kawaki sambil tersenyum manis.
Kawaki hanya mengiyakan permintaan Boruto. Entah kenapa hari ini ia banyak sekali menurut pada Boruto.
Mereka berdua menaiki bianglala itu sambil memandangi langit sore di Tokyo. Duduk bersampingan, orang orang bisa saja mengira mereka sepasang kekasih.
"Kalau ngeliat dari sini, langit Tokyo cantik banget ya." Ucap Boruto pelan, ia tak henti henti menatap kagum pada keindahan ciptaan tuhan yang satu itu.
Cahaya mentari berwarna oranye itu menyinari setengah wajah Boruto. Memberikan kesan indah yang terasa tertanam pada diri Boruto.
Untuk sebentar, Kawaki merasa terpana melihat Boruto. Warna kulit Boruto yang putih khas dari Hinata. Dan senyum manis yang turun dari Naruto. Ciri khas dari dua insan menciptakan sosok sempurna seperti Boruto.
Boruto menyadari bahwa sedari tadi Kawaki menatap nya tak henti. Dan itu membuat ia merasa sedikit kurang nyaman. Ia sedikit mundur ke samping namun Kawaki dengan cepat mencekal tangannya.
"Tetap disini." Ucap Kawaki pelan, sangat pelan hingga membuat Boruto sedikit merinding.
Wajah mereka kini cukup dekat. Bahkan, Boruto bisa merasakan hembusan nafas hangat Kawaki. Dan untuk sejenak mereka larut dengan kenyamanan tiba tiba ini.
Hembusan angin sejuk yang menyapu keduanya dan sinar mentari yang menyinari, memberikan kenangan indah yang mungkin tak akan terlupakan.
Mencoba melupakan semua kecanggungan tadi dan berharap waktu berhenti agar momen ini tak berakhir.
Kawaki menatap lamat safir biru laut milik Boruto. Dan akhirnya ia menyadari, bahwa ia sudah terjatuh ke dalam lautan pesona Boruto.
'Meskipun ini terdengar egois. Tapi, bisakah aku meminta agar safir biru laut ini hanya menatapku untuk selamanya?'
------------------------------------------------------
Boruto menyingkap tirai yang terpasang di depan sebuah warung makan yang didatanginya.
"Selamat datang!" Sapa salah satu pelayan wanita yang sedang bekerja.
Boruto dan kawaki hanya menunduk singkat ke arah pelayan itu dan mengambil tempat duduk.
Mereka memesan dua mangkuk ramen untuk makan malam. Lagi lagi ini permintaan Boruto, tiba tiba saja ia ingin makan raman di tempat Ichiraku.
Boruto melihat lihat warung itu. Rasanya seperti nostalgia, terakhir kali ia kesini sekitar 10 tahun yang lalu. Ketika ia berumur 7 atau 8 tahun.
"Ramen disini enak?" Pertanyaan Kawaki menyita perhatian Boruto.
Boruto mengangguk yakin. "Ini tempat aku dan keluargaku dulu sering makan malam." Ujarnya sambil tak terhenti tersenyum.
Dua mangkuk ramen itu kini sudah berada di hadapan mereka. Topping Naruto menambah rasa enak yang ada di dalam ramen itu. Meskipun sebenarnya Boruto tak terlalu suka topping itu, ia lebih suka topping Menma.
"Selamat makan!"
Boruto memeluk erat Kawaki. Angin dingin menyapu seluruh tubuhnya.
'Dingin!'
"Kau baik baik saja?" Tanya Kawaki khawatir dan hanya dijawab anggukan oleh Boruto.
Meskipun di cuaca dingin seperti ini. Tubuh Boruto tak mudah sakit. Metabolisme tubuhnya bekerja dengan seimbang dan teratur.
Mereka sampai dengan selamat ke rumah. Boruto melepas sepatu yang melekat di kedua kakinya dan segera membuka pintu.
Kawaki masuk ke dalam rumah Boruto dengan sedikit canggung. Ia mengunci pintu dan menatap ke arah jam dinding.
Jam 10 malam
Sepertinya ia terlalu lama berjalan jalan bersama Boruto menikmati jalanan Tokyo hingga lupa waktu.
"Kawaki, kau tidur di kamar itu ya." Suruh Boruto sambil menunjuk kamar tamu.
Boruto mengambil langkah menuju kamarnya yang berada dia lantai dua. Namun baru beberapa langkah lengannya tiba tiba saja dicekal oleh Kawaki.
"A-apa?" Tanya Boruto bingung.
"Arigato, Untuk hari ini."
Setelah mengucap 4 kata itu, Kawaki langsung masuk ke dalam kamar tamu yang sekarang sudah berubah menjadi kamarnya. Meninggalkan Boruto yang terdiam di tempat.
Setelah beberapa detik mencerna perkataan Kawaki. Seutas senyum muncul di wajah Boruto.
"Terima kasih juga untuk hari ini!"
To Be Continue.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love? [KawaBoru]
RomanceDijodohkan dengan orang yang selalu bikin kesel itu gimana sih rasanya? Silahkan tanyakan pada Namikaze Boruto. Perjodohan yang menimbulkan tanda tanya besar tentang masalah masa lalu yang masih membekas. Membuka fakta fakta baru yang tak terelakk...