One

15.9K 1.6K 238
                                    

Happy Reading :)


Sinar mentari masuk, mengintip melalu tirai besar di kamar yang mewah itu. Suara dering ponsel terdengar, membuat kedua orang yang ada di ranjang empuk itu langsung terbangun. Pria tampan itu langsung meraih ponselnya, dan mematikannya tanpa melihat dulu siapa yang meneleponnya. Sedangkan pria mungil di sampingnya langsung menoleh, dan kemudian tersenyum.


"Selamat pagi hyung." ucapnya, sambil tersenyum kepada suaminya.


"Selamat pagi juga." Kai tersenyum. Ia mendekatkan wajahnya, dan mencium kening Taeyong dengan cukup lama.


Pria mungil yang bernama Taeyong itu tersenyum, "Semalam hyung masuk kamar jam berapa? Maaf ya aku tidak menunggu sampai hyung menyelesaikan pekerjaan hyung. Aku ketiduran." ucapnya, menunjukkan raut wajah menyesal.


"Mungkin sekitar jam 2 malam. Aku tidak melihat jam. Tidak apa-apa, bukankah aku sudah bilang jangan tunggu aku jika sedang bekerja." ucap Kai. Ia mengusap lembut rambut Taeyong.


Taeyong tersenyum dan mengangguk, "Aku mandi dulu, setelah itu aku akan menyiapkan sarapan untuk kita." ucapnya. Ia beranjak bangun namun dengan cepat Kai menahan tangannya, membuatnya langsung menoleh.


"Hari ini Yeri dan suaminya datang. Mereka akan tinggal disini bersama kita. Semalam, Yeri meneleponku dan memberitahukanku akan hal ini."


"Apa? Suami?" Terkejut, tentu saja Taeyong sangat terkejut. Jadi Yeri sudah menikah? Tapi kapan? Mengapa dia tidak tahu.


Kai yang melihat reaksi Taeyong pun langsung tersenyum, ia mengusap lembut lengan istrinya itu. "Aku akan menjelaskannya nanti saat kita sarapan."


Taeyong menghela nafasnya pelan. Dan kemudian mengangguk pelan. Ia kemudian beranjak berdiri dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Sementara itu Kai melanjutkan tidurnya.


~MIL~


Taeyong terdiam, sedikit melamun. Dia menatap jus jeruk yang sedang dia buat pun dengan tatapan kosong. Fikirannya benar-benar tidak menentu. Ada beban berat yang kini sedang dia rasakan. Helaan nafasnya pun terdengar berat. Tidak....Dia bukan merasa tidak senang mendengar Yeri akan kembali, hanya saja dia tahu jika hari-harinya akan terasa berat kembali.


Sejak dari awal dia menikah dengan Kai pun, Yeri tidak pernah menyukainya. Dan bahkan dulu Yeri sering memaki dan juga memperlakukannya dengan kasar. Kai selalu memperingatkan Yeri untuk bisa menjaga sikapnya, namun tetap saja Yeri tidak bisa untuk berbuat baik kepada Taeyong. Dan sampai pada akhirnya, Kai mengirim Yeri ke Amerika untuk bersekolah disana.


"Taeyong."


Taeyong sedikit tersentak kaget. Ia mengerjapkan matanya dengan cepat, dan kemudian membalikan badannya. Ia mendapati suaminya sudah duduk di meja makan. Kai tersenyum, dia mengisyaratkan Taeyong untuk mendekat kepadanya. Dan tentu saja, Taeyong langsung berjalan menghampiri Kai. Setelah Taeyong mendekat, Kai langsung menarik pinggang pria mungil itu untuk duduk di pangkuannya.



Taeyong tersenyum, menatap kepada suaminya yang usianya 11 tahun lebih tua darinya. Ia menatap kepada suaminya itu dengan tatapan hangat. Tangannya mengusap lembut pipi Kai. Dia merasa beruntung karena mempunyai suami seperti Kai. Kai adalah sosok suami yang baik dan bertanggung jawab, dan dia juga sudah menganggap Kai sebagai kakaknya juga.


"Kau melamun? Apa yang menjadi beban fikiranmu?" ucap Kai. Dia menyentuh tangan Taeyong dan kemudian menggenggamnya.



Taeyong hanya menggeleng pelan. Dan kemudian menghela nafasnya pelan, "Tadi hyung bilang jika Yeri akan pulang? Kapan Yeri memberitahu hyung? Dan.... kapan Yeri menikah? Mengapa kita tidak diberitahu? Kita kan orang tuanya."



Kai tersenyum mendengar banyaknya pertanyaan dari Taeyong. Ia kemudian menghela nafasnya pelan, "Kemarin Yeri meneleponku dan bilang jika hari ini dia akan pulang ke rumah ini, bersama suaminya. Yeri sudah menikah satu bulan yang lalu, maaf jika aku tidak memberitahumu. Yeri juga memberitahuku setelah pernikahan mereka selesai. Tidak ada pesta, semuanya serba mendadak. Mereka hanya menikah di gereja. Dan mungkin rencananya pesta pernikahan mereka akan digelar disini."



Taeyong terdiam sejenak mendengar semua itu. Sekarang Yeri sudah menikah, apa sikapnya masih sama seperti dulu yang selalu saja menyakitinya dengan cacian dan makiannya? Apa mungkin Yeri sudah bisa bersikap dewasa dan mau menerimanya sebagai ibu tirinya? Atau bahkan mungkin Yeri akan semakin membencinya?



"Kau tahu Jung Jaehyun kan?"


Taeyong mengangguk mendengar ucapan suaminya, "Iya hyung."

"Kau tahu kan bagaimana aku sangat terobsesi menjadikan Jung Jaehyun sebagai menantuku. Sejak dari dulu aku ingin sekali anakku menikah dengan Jung Jaehyun. Kau juga tahu bagaimana gilanya seorang Jung Jaehyun. Dia adalah pewaris tunggal semua perusahaan raksasa di Asia. Dan di usianya yang masih sangat muda ini dia berhasil membuat semua perusahaannya berkembang pesat."ucap Kai.


Kai tersenyum, melanjutkan ucapannya, "Dan aku sungguh sangat terkejut ketika mendengar dari Yeri jika Jaehyun mengajaknya menikah. Semua impianku menjadi kenyataan. Aku benar-benar bahagia Taeyong. Lagipula aku tahu, tidak ada yang bisa akan bisa menolak pesona anakku, termasuk Jung Jaehyun tentunya."



"Aku bahagia jika kau bahagia hyung. Lagipula Yeri juga anakku, jadi aku ingin yang terbaik untuk dia." ucap Taeyong, tersenyum manis.



"Kau tahu Taeyong, aku sangat beruntung mempunyai anak secantik Yeri, menantu yang sangat sukses dan hebat seperti Jung Jaehyun. Dan juga... Aku beruntung mempunyai kau. Aku beruntung memilikimu." Kai tersenyum. Ia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Taeyong. Dia sangat menyukai rasa manis bibir orang yang dinikahinya 1 tahun yang lalu itu.



"Dad."



Sontak, Taeyong langsung mendorong pelan dada Kai. Ia menoleh, dan melihat Yeri dengan seorang pria.  Dia langsung berdiri, dia bisa melihat bagaimana tatapan Yeri yang menatapnya dengan tajam, tentu saja kebencian terlihat jelas di wajah cantik Yeri. Taeyong menoleh ke arah pria yang ada di samping Yeri. Raut wajah pria itu tampak sangat dingin, dan tatapan matanya juga tajam.


Kai berdiri, senyuman kini terlihat di wajah tampannya itu. Ia berjalan menghampiri anak dan menantunya itu, "Selamat datang di rumah." ucapnya sambil tertawa.


"I miss you so much dad." Yeri mendekatkan tubuhnya, dan kemudian memeluk ayahnya. Dan tentu saja langsung dipeluk dengan sangat erat oleh ayahnya.


"I miss you too so much my little princess." ucap Kai, terkekeh pelan. Dia kemudian menoleh kepada menantunya, "Selamat datang di rumah ini nak. Panggil aku daddy, sekarang aku adalah ayah mertuamu. Terimakasih karena sudah menjaga anakku."


Jaehyun tersenyum, ia sedikit membungkukkan badannya, "Jung Jaehyun Imnida." ucapnya.


"Ya, aku sudah sangat mengenalmu. Kau pengusaha yang sangat sukses dan terkenal. Oh iya, perkenalkan dia adalah Taeyong, istriku."


Jaehyun menoleh ke arah Taeyong, dia sedikit membungkukkan badannya, dan tersenyum tipis. Taeyong tersenyum ramah kepada Jaehyun, ia mengulurkan tangannya kepada Jaehyun,
"Aku Kim Taeyong, ibunya Yeri. Panggil aku mommy."

Jaehyun tersenyum mendengarnya, dia sama sekali tidak menjabat tangan Taeyong.
"Mommy."


TBC

Mother In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang