Ten

6.9K 994 295
                                    

sHORT UPDATE


Happy Reading :))


Taeyong membuka matanya perlahan. Putih... dia melihat dia kini sedang berada di ruangan dengan nuansa putih. Ia menoleh ke arah samping dan melihat Kai sedang duduk di sampingnya sambil menatapnya. 

"Hyung, mengapa ak--"


"Kau keguguran Taeyong."


Taeyong melebarkan matanya demi mendengar ucapan suaminya. Ia langsung menyentuh perutnya, dan perutnya terasa sakit Ketika disentuh. Pria mungil itu menggelengkan kepalanya pelan, air mata sudah mulai menggenang di pelupuk matanya, "tidak... ini tidak mungkin."


Kai menghela nafasnya pelan, dia menatap kepada Taeyong dengan tatapan datar, "Bukankah aku sudah bilang kepadamu untuk selalu menjaga kandunganmu?"


"Hyung—"


"Aku sudah mengajakmu untuk pergi ke rumah sakit kan saat kau bilang jika kepalamu pusing? Tapi kau memaksa untuk hanya minum obat yang kau bilang dari dokter, yang bahkan aku tidak yakin jika obat itu memang dari dokter. Jika saja kau mengikuti apa keinginanku, kau tidak akan keguguran. Atau mungkin kau memang menginginkannya."


Taeyong terdiam, menatap kepada Kai dengan tatapan tidak percaya, "Jadi hyung menuduhku sengaja menggugurkan kandunganku ini?"


"Sepertinya begitu."


"Hyung, aku tidak mungkin melakukan hal itu." Taeyong merasakan air matanya mengalir di pipinya. Ia bersusah payah untuk bangun walaupun perutnya masih sangat sakit. Pria mungil itu meraih tangan Kai namun Kai menghempaskannya, "Hyung... aku tidak mungkin melakukan hal itu. Kau juga sangat tahu kan jika aku sangat bahagia ketika tahu aku sedang hamil. Aku bahkan sudah menyiapkan nama untuk anak kita. Aku sudah membayangkan bagaimana bahagianya menjalani masa-masa kehamilanku. Aku sudah membayangkan bagaimana aku akan merepotkanmu setiap malam. Aku sudah membayangkan hal-hal indah itu. Tidak mungkin jika aku sengaja menggugurkan kandungan ini. Aku pasti sudah gila jika melakukan hal itu."


Kai tersenyum tipis, ia kemudian memasukan tangannya ke dalam saku jaketnya dan kemudian mengeluarkan sebungkus obat-obatan dari dalamnya, "Kau meminum obat ini kan?"


"Iya." Taeyong menganggukkan kepalanya.


Kai melemparkan obat-obatan itu ke tangan Taeyong, "Itu obat penggugur kandungan."


Taeyong menggelengkan kepalanya tidak percaya, "Tidak.. ini tidak mungkin. Ini adalah resep obat dari dokter untuk penguat kandungan. Untuk pereda rasa sakit."


"Aku sangat kecewa kepadamu Taeyong." Kai berdiri, dan kemudian membalikan badannya pergi keluar dari ruangan rawat inap Taeyong.


"Hyung... tidak... kumohon dengarkan aku dulu hyung." Taeyong berusaha untuk turun dari ranjang ruang inap itu walau dengan sangat hati-hati. Ia berusaha untuk menyusul Kai, namun sayangnya dia malah terjatuh.


Taeyong menangis. Dia merasa sedih, terluka dan kecewa. Sedih karena dia harus kehilangan calon anaknya, Dan juga terluka dan kecewa karena Kai menuduhnya dengan hal yang tidak masuk akal. Kai menuduhnya sengaja menggugurkan kandungannya. Disaat seperti ini, dia merasa dia sendiri... dia merasa jika dia ingin pulang ke rumah. Dia ingin memeluk ibunya.

Mother In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang