part 7

25 4 0
                                    

Sesudahnya Alena mengakhiri percakapan dengan teman grupnya itu, seseorang didepan pintu kamar alena mengetok pintu kamar yang Alena kunci dari dalam

Tok...tok...tok...

"Siapa?" dengan suara khas dinginnya

"Alena, kamu tidak ingin mengobrol dengan aku? Apakah kamu tidak merindukan aku?" Ujarnya dari luar

"Mau lu apasih! Belum puas lu menghancurkan semua nya. Hah!"

"Len, bukan begitu. Aku disini cuman mau minta maaf sama kamu, aku ingin memperbaiki hubungan kita Len,"

Alena dengan berat hati bangun dari kasurnya lalu membuka kan pintu kamarnya dengan kasar

"What!!? Lu bilang apa? Siapa lagi yang mau lu rebut dari gua? Bukannya semua yang gua milikin udah lu hancurin!? Dan dengan seenaknya lu bilang 'ingin memperbaiki semua nya' drama macam apa lagi sih ini Sofie!! Gua udah muak liat Lu lama-lama disini,"

Brakk!!

dengan amarah yang berapi api Alena langsung menutup pintunya dengan kasar yang menimbulkan bunyi.

Tepat didepan pintu. Sofie kakak Alena menutup mulut rapat-rapat meneteskan air mata sambil menggelengkan kepala yang kaget melihat amarah sang adiknya itu
"Maafin kakak dek, maafin kakak." suara lirihnya sambil menangis sesengguk nya didepan pintu sang adik

Dari dalam kamar, Alena mendengar ada suara menangis dari depan pintu nya, dia tau siapa yang sedang menangis, dia sadar apa yang dia lakukan ke kakak kesayanganya itu, membuat dia merasa bersalah.

Tapi mau gimana lagi? Takdir yang sudah membuat mereka berdua begini.

°°°
Cahaya matahari memasuki kamar sang gadis cantik yang masih tertidur pulas diatas ranjangnya,..

"Hoamm" saat Alena sudah bangun dari alam bawah sadarnya. Ia langsung menuju ke kamar mandi untuk bersiap-siap berangkat sekolah

Tidak menunggu sampai beberapa menit dia langsung keluar dari kamar mandi dan langsung mengeringkan rambut panjangnya itu

Sesudah nya dia mengerikan rambut dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, Alena mengoleskan sedikit bedak tabur di sebagian wajah nya dan tidak lupa dia memakai lip ice agar bibirnya tidak mudah kering.

Saat sudah cukup dengan penampilan nya di meja rias, Alena turun kebawah untuk menuju ke varo yang sudah menunggu nya diluar

"Alena, kamu tidak mau sarapan dulu? Atau mau kakak anterin sekolah nya?," Ujar kakak nya yang memberikan perhatian untuk sang adik.

Alena saat mendengar suara sang kakak, dia berhenti sejenak melihat kearah sumber suara lalu langsung melanjutkan jalan. Tidak memberikan sepatah kata pun untuk sang kakak.

"Aku yakin dek, kamu pasti bakalan kayak dulu lagi. Kakak pasti kan itu."

°°°
Tin.. tin..
"Lama lu len jalannya kayak siput," ledek varo

"Duh var, sejak kapan deh lu jadi bawel gini?"

"Gua? Bawel? Lu gak nyadar ya Len?"

"Engga tuh, perasaan lu aja kali var. Dahlah daripada banyak bacot mendingan cepetan berangkat ke sekolah," ujarnya dengan judes

"Lagi-lagi gua yang salah, cewe selalu benar." Seperti biasa diperjalanan tidak ada yang sama sekali buka pembicaraan, semua tampak sunyi hanya diisi dengan suara bising radio dari mobil varo

°°°

Mobil varo memasuki pekarangan sekolahan elit itu, seperti biasa saat Alena dan varo keluat dari mobilnya banyak yang memandangi mereka berdua dengan tatapan iri plus kagum

Yaiyalah coba kalian bayangin cowo nya pendiem, cool, pinter, ganteng, gak banyak tingkah, tatapannya tenang udah gitu tajir lagi. Siapa sih yang gak mau diposisi Alena?

Sedangkan sih ceweknya udah cantik, body goals, dingin, sadgirl, lumayan pinter, tatapan nya bikin orang panas dingin.

Kalian jangan bikin ulah ke Alena kalo gak mau melihat dia marah. Siapa sih yang tidak ingin diposisinya Alvaro?

Mereka berdua jalan beriringan, Alvaro merangkul Alena, jika orang melihat nya mereka mengira kalo Alvaro dan Alena pacaran, padahal tidak sama sekali, yang mereka tidak tau dan Alvaro sekalipun kalau Alena sekarang sudah deg-degan, jantung dia pun bekerja sedikit lebih cepat dari biasanya

Namanya juga Alena mau sebapernya dia, kalau wajahnya tetap datar gak bakalan ada yang tau kalau dia kali ini sedang berbunga-bunga hatinya." Dah sana masuk ke kelas, jangan bandel, jangan suka bolos-bolosan oke," ucapannya seperti ibu-ibu yang sedang menceramahi sang anaknya

"Iya Mak gausah bawel juga kali,"

"Kamu ya sama mama nya ngelawan," ucapnya sambil senyum sedikit

"Gausah senyum-senyum ganteng kagak, kayak orang gila iya lu,"
"Gini gini lu juga naksirkan?? Wkwk"

Degg..

"Najis. kepedean banget lu jadi orang."

"Hahaha bercanda Len,"

"Candaan lu gak lucu kampret. prok,ah sono balik kekelas lu gua mau masuk bye." Dengan perasaan lega akhirnya dia melihat varo yang sedang jalan dan menjauhi dirinya

Saat Alena memutar balik badannya untuk memasuki kelas tiba-tiba aja ada suara tepuk tangan yang buat dia berhenti

Prok prok prok
"Alena Caroline, keren juga gaya lu, memanipulasi orang hahaha,"

Alena hanya diam dan senyum simpul saat claresta berbicara kepadanya.

"Gua tau Len lu tuh munafik, walaupun orang lain pada gak nyadar"
Dengan bersikap tenang dan pendiem nya Alena bikin claresta menelan ludahnya sendiri seakan yang tadinya dia berani untuk menghadapi Alena, kini menciut.

Dengan susah payah dia mengumpulkan keberanian nya kembali untuk melawan alena

"Gua tau apa yang Lu sembunyikan. Lu suka kan sama sahabat lu sendiri, Alvaro?"

"Ck, apa urusannya sama lu? Penting kah?"

"Boleh juga,"
Alena sangat jengah dengan perilaku semena-menanya claresta, Alena bahkan jalan perlahan kearah claresta untuk menasehati dia

"Gua tau kok clar, lu ada rasa kan sama varo padahalkan lu sendiri sudah punya pacar, mau dikemanain pacar lu? Mau lu jadiin dia simpanan? Antek-antek lu udah pada tau belum, kalo lu sudah punya pacar, yang pasti nya pacar dari sahabat lo. Hmm..?" Ujarnya sambil menaikkan alis satu keatas. Dan dengan tampang datar

"Bitch!" Ketidakterimaan dengan apa yang disampaikan Alena. claresta hampir ingin menampar Alena, untung alena bisa menahan tamparan yang hampir ingin mengenai pipi nya itu

"Lu bilang apa? Bitch? Siapa yang bitch? Gak sadar diri ck. Kenapa? Abis selesai kayak begini lu mau ngebuli gua abis-abisan? Gua udah pernah bilang sama lu, kalo gua gak tertarik sama permainan yang lu buat. JALANG!!" ungkapnya penuh penekanan diakhir kalimat. Tanpa basa basi Alena memasuki kelasnya




Hati-hati! Typo bertebaran

Jangan lupa meninggalkan jejak yaa biar author nya semangat bikin ceritanya!!!

maaf baru bisa update lagi, author abis rehabilitasi soalnya di goa😭

Couple Most Wanted ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang