Chapter 2

2.6K 513 21
                                    

(Nama) yang berada di tim Shinsou untunglah berhasil memenangkan babak Kavaleri Perang Manusia. Mereka berada di peringkat ketiga, tapi kali ini tidak seperti saat di babak pertama, (Nama) sama sekali tidak merasa senang.

Beberapa kali (Nama) terlepas dari kemampuan Shinsou dan beberapa kali pula Shinsou berhasil mengendalikan (Nama) kembali. Jujur itu sedikit menyebalkan. Tubuhmu dikendalikan oleh rekan satu timmu sendiri. Bukankah itu terdengar jahat?

"Terima kasih atas usaha kalian," ucap Shinsou menyeringai ke arah rekan-rekannya yang tampak tidak bahagia sama seperti (Nama).

"Ya, sama-sama," timpal (Nama) setengah hati.

"Kau cukup hebat."

"Ya, terima kasih."

"Kau pasti marah padaku, 'kan?"

(Nama) tersenyum, tapi tersirat juga kemarahan pada wajahnya. "Tidak, aku tidak marah. Hohoho..."

(Nama) lantas bergabung bersama dengan Uraraka yang sosoknya berada tidak jauh dari tempatnya berdiri. Dia meninggalkan Shinsou begitu saja tanpa memberikan salam perpisahan.

"Akira-san, katanya anak kelas 1-A harus ikut battle pemandu sorak! Ayo kita ganti seragam bersama."

(Nama) mengernyitkan dahi. Bingung mengapa ada perintah seperti itu. Ikut battle pemandu sorak? Dia saja tidak pernah menjadi seorang pemandu sorak.

"Pesan ini datang langsung dari Aizawa-sensei."

Selepas mendengar itu, (Nama) tidak punya kemampuan untuk menolak. Dia tidak mau Aizawa-sensei mencapnya sebagai murid yang tak patuh.

(Nama) pun mengikuti Uraraka dan para murid perempuan kelas 1-A lainnya untuk berganti pakaian. Namun, ketika mereka kembali ke arena, Present Mic kaget dengan pakaian yang mereka kenakan.

"Ada apa dengan kalian, kelas A?!!"

Para murid perempuan akhirnya tahu bahwa perintah untuk mengikuti battle pemandu sorak dan berganti seragam adalah palsu. Semua itu hanya akal-akalan Kaminari dan Mineta.

(Nama) menghela napas gusar. Dia sudah merasa ada yang aneh dengan semua ini. Namun, bagaimana bisa dia menolaknya jika Kaminari dan Mineta membawa-bawa nama Aizawa-sensei? Mungkin setelah ini (Nama) harus menghukum kedua pemuda itu secara diam-diam.

"Dan setelah ini, kita akan memulai langsung event finalnya! Dari 4 tim, 16 orang berhasil masuk ke babak final! Dan sistemnya adalah turnamen!"

"Mereka akan kita buat berhadapan satu sama lain! Di dalam duel satu lawan satu!"

Ketika Midnight mengumumkan undian untuk menentukan lawan dalam duel nanti, Ojiro dan seorang murid bernama Shouda tiba-tiba mengundurkan diri karena merasa mereka tak pantas menang.

Yah, (Nama) bisa mengerti perasaan mereka. Mereka pasti berpikir jika mereka bisa menang tak lain karena kemampuan yang dimiliki Shinsou.

Jadi, apakah (Nama) juga ikut mengundurkan diri? Sayang sekali tidak. (Nama) memang awalnya ikut berniat mengundurkan diri, tetapi Uraraka tiba-tiba membekap mulutnya dan berkata bahwa (Nama) pantas untuk lanjut.

Ojiro dan Shouda akhirnya digantikan oleh Tetsutetsu dan Shiozaki.

(Nama) menatap ke arah layar. (Nama) tercantum di sana dan dia akan berduel dengan Ashido. (Nama) melirik ke arah Ashido yang ternyata tengah menatapnya. Ashido melambai sembari tersenyum dan (Nama) balas tersenyum ke arahnya.

(Nama) tahu Ashido. Dia memiliki Quirk yang mana cukup berbahaya, yaitu mengeluarkan cairan asam dari tubuhnya. (Nama) tidak ingin membayangkan rasa nyeri saat terkena cairan asam yang dikeluarkan  Ashido.

Stay With Me (Todoroki x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang