Yo!! Kenalin namaku Rina Aggustina, biasa dipanggil Rina. Umurku 19 tahun, aku tinggal di Kuala Kapuas Kalimantan Tengah.
Aku pengen berbagi cerita, tentang pengalaman pribadi ku saat aku berusia 14 tahun. Waktu itu....
•
Waktu itu hari Kamis malam Jum'at, rumahku berada di sebrang sekolahan, ada sungai yang lumayan luas didepan rumahku.
Hari sudah malam dan jam sudah menunjukkan pukul 19:00 yang artinya jam 7 malam, hari sudah sangat gelap.
Waktu itu, aku sedang bersantai, duduk di depan televisi menonton acara kesukaan ku, lalu ibuku memanggilku.
"Rina, tadi sore kamu sudah nyalain lampu yang ada di kantor kepala sekolah belum?" Tanya ibuku membuatku menoleh, lalu aku berdiri mengintip keluar untuk melihat dan ternyata gelap, tanda kalau aku belum menyalakan lampu.
"Belum, Ma. Kayanya kelupaan tadi." Ucap ku, lalu kembali duduk didepan televisi.
"Ya udah kamu nyalain sana, mumpung belum terlalu malam." Ucap ibuku.
"Tapi Ma, masa aku sendiri kan udah gelap." Ucapku sambil menatap ibuku, duduk disamping ayahku yang sedang bermain ponsel.
"Senter kan ada." Ucap ayahku sambil menunjuk.
Aku berdiri dan mengambil senter itu. Lalu keluar untuk menyebrang dan menyalakan lampu.
Aku menyebrangi sebuah jembatan. Saat itu aku berpikir jika nanti ada teman ayah ku yang bertanya, berani atau tidaknya aku malam-malam kesekolahan, maka akan aku jawab kalau aku berani, begitu pikirku tapi sepertinya itu hanya pikiran ku saja.
Aku mengambil jalan memutar, yang membuat ku berjalan sedikit lebih jauh menuju kantor kepala sekolah.
Aku berjalan melewati parkiran, didepan sana ada kantor kepala sekolah. Jika seandainya aku tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, aku tidak akan mau mengambil jalan memutar.
Saat itu, tepat saat aku berjalan disamping pohon hias, aku sekilas melihat bayangan putih tengah melayang berdiri didekat pohon itu, awalnya aku tidak menghiraukannya, sampai setelah aku menyalakan lampu dan mengunci kembali kantor itu.
Karena penasaran, aku berbalik dan mengarahkan senter yang sedang ku pegang ke arah pohon hias yang ku lewati tadi. Tapi tidak ada apa-apa disana, lalu ku arahkan ke arah parkiran disana juga tidak ada apa-apa, lalu kembali mengarahkan senter ke arah pohon tadi, tetap tidak ada apa-apa disana.
Gak ada apa-apa, terus yang aku lihat tadi apa? Batinku, tiba-tiba saja aku merasa merinding.
Aku memutuskan untuk mengambil jalan lain, dan tidak memutar kejalan yang tadinya aku lewati. Dijalan aku merasa ada yang mengikuti, tapi aku terlalu takut untuk melihat kebelakang, jadi aku memutuskan untuk terus berjalan, dengan melantunkan lagu yang aku tahu.
Saat sampai dirumah, aku langsung bergegas masuk dan mendapat tatapan tanya dari ibuku.
"Kamu kenapa, Rin?" Tanya ibuku.
"Itu, ma. Tadi aku lihat ada bayangan putih didekat pohon hias didepan kantor kepala sekolah." Jawabku, aku berusaha untuk tenang, tapi rasa takut masih saja ada.
"Kamu salah lihat kali, palingan cuman spanduk punya tetangga sebelah yang di taro diatas pohon hias itu." Ucap ayahku tidak percaya. Aku hanya menghela nafas panjang.
"Iya kali yah, udah lah. Aku mau lanjut nonton aja." Lalu aku berdiri dan duduk didepan televisi.
•
Ke esokan harinya, aku kembali ke sekolahan untuk mematikan lampu. Dan yang dikatakan oleh ayahku memang benar, ada spanduk disana. Tapi bukan diatas pohon hias itu, melainkan terlipat apik diparkiran. Lalu yang aku lihat tadi malam itu memang benar, jika ada sosok lain saat aku lewat.
Setelah saat itu, butuh waktu 2 Minggu untukku melupakan kejadian dimalam itu, sejak saat itu pula aku tidak berani keluar malam, apalagi jika malam Jum'at.
Tamat
Ini nyata, karena Rin ngalamin sendiri. Kalau menurut Rin sih, itu nyeremin😱
Makasih yang udah ngasih Rin 🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
horror || One Shoot
Historia Cortacuman cerita karangan yang tiba-tiba nemplok dikepala