ON THE WAY

3 1 0
                                    

Dream Dream Dream

Sweet Dream or Bad Dream?

"Siapapun ketika tidur akan bermimpi sekitar 4 sampai 6 kali, tinggal ingat apa tidak saja" itu kata para ahli ada juga mengsiapapun ketika tidur akan bermimpi sekitar 4 sampai 6 kali, tinggal ingat apa tidak sajaatakan bahwa mimpi hanya dapat di ingat selama 5 menit saja. Lalu aku ini apa?

Memang tidak setiap tidur aku akan bemimpi itu tergantung bagaimanag kualitas tidur dan seberapa lelahnya aku berkegiatan. Aku yg cukup serin7 mengingat mimpiku dimalam hari terkadang mencatatkan mimpi yg sekiranya mengganggu pikiranku.

Seperti cerita kali ini mimpi yg cukup menganggu pikiran ku selama 2 minggu sebelum mimpi itu menjadi kenyataan.

Aku ingat peristiwa itu terjadi saat aku berada di tingkat 2 kuliah. Dengan memiliki 3 kegiatan serta tanggung jawab rutin setiap harinya. Aku bertugas sebagai pengurus kelas yg kewajiban mengatur jadwal serta mengingatkan tugas untuk teman sekelas cukup membuatku sibuk, lalu aku yg bergabung dalam HIMA (Himpunan Mahasiswa) dan aku yg terpilih sebagai petugas KPU untuk pemilihan ketua BEM periode berikutnya.

Aku dapat mengatur jadwal dengan baik, dari pagi buta aku harus segera bersiap berangkat menuju kampus. Sebelum berangkat ku pastikan bahwa dosen akan hadir di kelas, perjalanan menuju kampus membutuhkan waktu 30 menit menggunakan motor. Sesampainya dilingkungan kampus aku langsung menuju parkiran dan bergegas masuk ke gedung perkuliahan.

Kampus masih sepi belum banyak yg beraktifitas selain petugas kebersihan dan satpam yg selalu berjaga di lobby kampus, aku menyapa dan segera naik ke lantai 2 untuk mencari ruang kelas yg sudah kami sepakati, ya pagi ini aku akan rapat dengan tim KPU ini masih jam setengah 7 pagi dan kami sudah harus membahas tentang persiapan untuk masa pemilu.

Hari ini berjalan dengan sangat cepat, berkali-kali naik turun tangga untuk berganti kelas atau sekedar bertemu teman untuk mengkoordinir beberapa pekerjaan. Sampai hari menjelang malam aku masih belum bisa pulang karena ada rapat di salah satu kediaman teman di sekitaran kampus. Hingga menjelang tengah malam aku baru bisa pulang, jalanan tidak lah sepi saat malam banyak kendaraan berat yg melintas.

Tiba di rumah aku segera membersihkan diri, orang tuaku selalu tau aku pulang malam untuk kegiatan kampus dan mereka tidak mempermasalahkannya selama aku tidak sakit atau terluka. Bergegas ke kamar dan aku langsung tidur tak lama setelah berbaring di kasur.

Bad Dream

Malam itu aku bermimpi, Sedang berkendara menggunakan motor dengan kecepatan sedang memperhatikan jalan sekitar yg sepi dan saat itu aku tidak dapat melihat apa saja yg ada di sekitarku. Aku berusaha untuk fokus agar dapat mengenali jalan tersebut, akhirnya aku tau sedang berkendara dimana.

Sepertinya ini jalanan menunju rumahku bila di perhatikan lingkungan yg terlihat seperti jalan sekitar gerbang komplek perumahan tempatku tinggal. Baru dapat mengenali tempat dan saat itu juga aku menghantam menda keras di depanku, ya aku menabrak sesuatu.

Terasa begitu nyata, aku bahkan bisa merasakan reflek gerakanku untuk mengindar biarpun percuma. Karena hantaman keras itu aku terbangun saat dini hari, aku tidak bisa tidur lagi setelahnya dan memilih untuk bersiap ke kampus lebih cepat.

Mimpi malam itu terus berputar di fikiranku selama sepekan, jujur aku merasa ternganggu dan berusaha melupakannya. Saat berhasil lupa akan mimpi buruk itu, sialnya mimpi itu menjadi nyata.

2 minggu setelah munculnya mimpi

Saat pagi hari aku di minta ayah untuk mampir terlebih dahulu ke dealer karena motor yg aku gunakan surat serta bpkb kendaraanya belum di ambil, aku mengiyakan karena kelas baru dimulai setengah 9 pagi dan ku pikir masih cukup waktu.

Aku menunggu cukup lama membuatku merasa gelisah karena hampir telat, lokasi dealer berlawanan arah dengan kampus membuat jarak menuju kampus semakin jauh. Sambil menunggu aku terus mengabari teman untuk menghandel keperluan kelas bila aku terlambat. Akupun memikirkan sekiranya jalur mana yg akan lebih cepat untuk sampai kampus karena ada beberapa jalur yg dapat ku tempuh.

Setelah berkas kuterima jam sudah menunjukkan angka 8 tinggal 30 menit waktu tersisah dan dari lokasiku saat ini minimal aku butuh waktu 45-50 menit. Tanpa pikir panjang aku bergegas menuju kampus dengan menggunakan jalan yg akan melewati daerah perumahanku.

Sesampainya daerah luar perumahan aku segera menurnkan kecepatan karena ada sekolah SD di depan dan mungkin akan banyak anak sekolah. Dan ternyata benar tabrakan tak terelakan terjadi.

Di depanku ada sebuah mobil berwarna abu ia menaikan kecepatan karena aku di belakangnya aku pun ikut menaikan kecepatanku, tanpa aba-aba ada rombongan ibu dan anak yg berada di sisi kanan jalan, karena kecerobohan orang tua yg tidak menggandeng dan memperhatikan anaknya, si anak langsung menyebrang dan membuat pengendara mobil kaget.

Mobil langsung mengerem mendadak, membuatku yg berada di belakangnya tak cukup waktu untuk mengerem. Aku mencoba menghindar dari mobil namun tetap menabrak sebagian badan mobil dan motor masih melaju, kesialan berikutnya adalah si ibu malah ikut menyebrang tanpa persiapan dan itu membuatku hampir menabraknya.

Dengan terpaksa aku harus mengorbankan diri dengan banting stear dan menjatuhkan diri secra paksa agar tidak melukai orang lain. Seketika pandanganku buram, terdengar jeritan orang-orang, samar terdengar suara omelan dari ibu tadi. Saat itu juga aku merasa bersyukur karena mereka selamat.

Aku tersadar ketika ada yg mencoba menyingkirkan motor yg menimpaku membuat nafasku mendadak tersekat mungkin karena kaget.  Lalu aku langsung membuka helm yg ku gunakan membuat semua orang yg ingin membantuku kaget, mungkin dikiranya aku pingsan.

Aku yg nafasnya masih terengah berberapa kali mencoba mengatakan bahwa aku baik-baik saja dan tidak perlu panik. Tapi karena mereka terlalu heboh jadilah aku di bawa kepinggir dan mereka bergantian menanyakan keadaanku, memberiku minum dan orang yg kebetulan memiliki kemampuan memijat mau menawarkan diri untuk menolongku.

Aku yg setelah di beri air merasa lebih baik segera mengeluarkan handphone untuk mengabari ayah agar menjemputku, pengendara mobil menawari untuk di bawa ke rumah sakit dan tidak membawa masalah ini ke kepolisian. Aku yg memang sudah tau akan begini dan merasa akulah yg salah karena menbrak mobilnya sudah merasa senang karena ia tidak minta ganti rugi.

Maka dengan kalimat yg coba kususun di kepala secepat mungkin aku meyakinkan semua orang bahwa ini hanya kecelakaan kecil jadi tidak perlu di besar-besarkan dan meminta maaf serta terimakasih karena telah membantu.

Ketika kerumunan orang sudah berkurang aku memberi kabar pada teman sekelas bahwa aku tidak jadi masuk karena mengalami kecelakaan. Baru setelahnya setelah selesai di pijit dan merasa sudah tenang baru aku menghubungi ibu dirumah.

Ayah datang dan mengecek keadaanku sebentar, lalu mencari pengendara lain yg sudah pergi. Karena ada orang lain yg di mintai si pengendara mobil untuk membantuku maka ia menjelaskan bahwa pengendara ingin bertanggung jawab namun aku menolak, ia berfikir ayah akan mempermasalahkan tapi salah karena ayah lebih khawatir kalo ada orang lain yg menjadi korban karena aku.

Memang ayah selalu begitu bila sekiranya aku terlihat baik-baik saja. Setelah semua selesai aku dibawa pulang ayah dan berpapasan dengan ibu di jln yg diantar ojek dan segera aku memintanya membawa motor ku yg ditinggal di lokasi tadi.

Aku sampai dirumah dan langsung merebahkan diri di kursi santai, ibu tiba dan membantuku membersihkan tubuh serta mengobati luka ayah membancari obat untuk meredakan sakit dan nyeri, lalu setelahnya pergi untuk kembali bekerja.

Begitulah akhir dari mimpi burukku dan ini mimpi kecelakaan ke 2 yg menjadi nyataan, sebelumnya terjadi di tahun pertama aku SMA.

Biarpun aku tau melalui mimpi apa yg akan terjadi tapi aku tidak bisa mencegahnya karena itu semua bagian dari takdir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang