I - malu?

65 7 9
                                    

warning🚫
jangan menyamai karakter dengan kehidupan asli mereka

enjoy to this chapt!

enjoy to this chapt!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"BANGG PUTRAAAAAAA"

Teriakan ayu, mengagetkan orang orang yang berada di ruang makan.

"BANGG PUTRRAA BALIKINNN GAKK!"

"CIEEE AYU CIEEE SIAPA TUH FARID HAHAHA"

Ayu mengejar Putra yang berlari menuruni tangga. Ayah, Rizky, dan Zahra hanya bisa menghela nafas, setiap hari pasti ada saja kelakuan mereka. Rasanya mustahil jika mereka sehari tidak melakukan keributan dirumah ini.

Putra berlari ke belakang punggung Zahra untuk menghindari serangan maut Ayu. "Bang Putra sini balikin hp aku ihhh" ucap Ayu sambil berusaha mengambil hp nya dari tangan Putra tepat dibelakang Zahra.

"Duh kalian bisa gak si diem sehari aja, bang Putra liat kan aku lagi bawa makanan, kalo jatoh gimana hah? emang bang putra mau masakin lagi hah? hah? mau gak? enggak kan? boro boro mau masak ini semua, masak air aja malah dibuang air nya pas udah mendidih" omel Zahra. Mulai kan Zahra bawel nya.

"Ya maaf jar, kan abang gak tau kalo itu mendidih namanya, kirain Abang pancinya rusak jadi abang buang air nya"

"Uh yaudah balikin hp Ayu udh tua juga masih jail aja" ucap Zahra sambil menata sarapan dimeja makan, ayah dan bang rizky hanya bisa menggeleng dan terkekeh ketika mengingat kejadian Putra memasak air. "Yaudah makan gih makan dulu, abis itu langsung pada berangkat"ucap ayah untuk menyelesaikan perkelahian mereka.

Putra dengan jengkel mengembalikan hp Ayu, Ayu terlihat menggeram lalu menjulurkan lidahnya, mereka berdua mulai bergabung untuk sarapan bersama.

Putra dengan jengkel mengembalikan hp Ayu, Ayu terlihat menggeram lalu menjulurkan lidahnya, mereka berdua mulai bergabung untuk sarapan bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah menjadi rutinitas Zahra dan Putra untuk berangkat bersama ke fakultas sastra. Zahra memang sengaja mengambil fakultas sastra agar bisa berangkat bersama Putra, katanya sih supaya nggak ngeluarin uang lagi.

𝑪𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒁𝒂𝒉𝒓𝒂 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang