V. rindu mamah

13 5 1
                                    

Warning🚫
Jangan menyamai karakter dengan kehidupan asli mereka!

enjoy to this chapt!

Kini Zahra dan Farhan sedang berada di taman komplek, mereka sedang menikmati toppoki yang sehabis di beli tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Zahra dan Farhan sedang berada di taman komplek, mereka sedang menikmati toppoki yang sehabis di beli tadi. Mood Zahra tiba tiba menurun sejak tadi.

"Tadi itu pacarnya Zaki?"tanya Farhan memecah keheningan disana. Zahra hanya mengangguk lesu sebagai jawaban.

Omong omong memang Farhan mengetahui tentang Zaki, karena Zahra suka bercerita tentangnya. "Sebel banget deh gw, siapa sih dia? cuma pacar doang belagu" gerutu Zahra.

"Dia ngasih pelet kali ke Zaki" ucap Farhan asal. Seketika Zahra langsung menatap tajam wajah Farhan. "Yakali si agar agar itu pake pelet".

"Agar agar?" Tanya Farhan. "Agatha, kepanjangan kalo Agatha enakan agar agar" ucap Zahra.

Dengan Cepat Farhan langsung menghitung penggalan kata nya. "Lah bukan nya panjangin agar agar Del?"

"Gatau dan gak mau tau" jawab Zahra. "Acieee cembokur nih ye" ledek Farhan dan langsung mendapatkan Bogem mentah dari Zahra. "Jara gila tenaga lo" ucap Farhan sembari meringis kesakitan.

"Yaudah lah ayok pulang, udah malem" ajak Farhan. "Lah emang dari tadi itu pagi ya kak Farhan?" Tanya Zahra jengkel dan hanya dibalas senyuman paksa dari Farhan.

 "Lah emang dari tadi itu pagi ya kak Farhan?" Tanya Zahra jengkel dan hanya dibalas senyuman paksa dari Farhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari telah tiba dimana pak Cipto, bang Rizky dan Ayu telah berangkat menuju ketempat mereka masing masing.

Sekarang dirumah ini hanya tersisa bang Putra dan Zahra.

"Hari ini lo berangkat bareng Jaki aja" ucap Putra kepada Zahra yang sedang menyirami tanaman di halaman rumahnya.

"Lah kok gitu?" tanya Zahra

"Gapapa, gue hari ini ada janji sama temen" jawab Putra sembari menyeruput teh hangat buatan Zahra. "Temen atau temen? Paling juga lo mau ngapelin si siapa tuh? Yang matanya tajem banget?" Ucap Zahra sembari duduk disamping Putra.

"Ck. Bukan ini tuh ada something jar"

"Halah sok Inggris lo" ucap Zahra sembari menoyor kepala Putra, Putra pun hanya meringis kesakitan.

Setelah itu keheningan pun tercipta diantara Putra dan Zahra.

"Gw kangen mamah deh" ucap Zahra dengan mata yang berkaca kaca. "Gak hanya lo, kita semua yang ada di rumah ini pasti juga kangen sama mamah" ucap Putra.

Secara tiba tiba Zahra langsung memeluk Putra dan menumpahkan seluruh air matanya. Putra pun membalas pelukan sang adik.

"G-gw jahat banget hiks.. ya sama mamah hiks.." Putra hanya terdiam dia juga ingin menangis karena sangat rindu dengan sang mamah tapi dia rasa kalau dia juga ikut menangis Zahra akan semakin sedih.

"Dulu hiks.. gw p-pernah hiks.. berfikir ka-kalau mamah hiks.. g-gak sayang g-gw hiks.." ucap Zahra sembari sesegukan. "Tenangin diri lo dulu, baru cerita" ucap Putra melepaskan pelukannya.

Setelah Zahra rasa dirinya telah tenang dia kembali bercerita kepada Putra.

"Gw dulu pernah berfikir kalau mamah gak sayang gw" ucap Zahra.

"Kenapa?" Tanya Putra.

"Dulu gw kesel banget karna mamah nyuruh gue ini dan itu" Putra hanya mendengarkan cerita adiknya dengan seksama.

"Ternyata mamah kaya gitu juga buat kebaikan gw sendiri, mamah mau gw bisa ngurusin rumah sendiri biar gw nanti pas berumah tangga gak bingung mau ngapain. Eh ternyata mamah udah duluan pergi gw jadi udah terbiasa ngurusin rumah sendiri" ucap Zahra diakhiri dengan senyuman indahnya.

"Lo hebat Jar, di umur segini udah bisa ngerjain seluruh tugas mamah, temen gw mana ada yang bisa kaya lo, mereka cuma bisa nyuruh nyuruh asisten nya aja" Dengan segera Zahra menoleh untuk bertatapan dengan Putra.

"Gw bangga punya adek kaya lo, walaupun lo sendiri kadang ngeselin nya nauzubillah si" ucap Putra dengan kekehan nya, dan Putra mendapatkan hadiah berupa pukulan keras di lengan nya.

"Tuh kan baru begini aja gue ditonjok, sakit njir lo makan dikit tapi tenaga lo ga main main ya" ucap Putra sembari mengusap usap lengan nya.

"Dah gw mau jalan aja duluan, nanti lo bareng Jaki aja ya" ucap Putra meninggalkan Zahra.

"Yah anjir gw sendirian dong, parah banget, mau nyuruh Zaki tapi gw males nanti di nyinyirin agar agar"

"Yaudah lah mending gw tidur dulu aja baru berangkat itung itung nambah energi" ucap Zahra menuju kamar tidurnya.

"Yaudah lah mending gw tidur dulu aja baru berangkat itung itung nambah energi" ucap Zahra menuju kamar tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Zahra sudah sampai di gedung fakultas nya.

"Huh tuh Abang ojol ngeselin banget sih nanya nanya mulu" gerutu Zahra

"ZAHRA!" Panggil Zaki dari kejauhan dengan berlari kecil menyusul Zahra

"please deh ngapain sih" gumam Zahra sembari mempercepat langkahnya.

"Lo marah sama gw?" Tanya Zaki yang sekarang sudah berada di sebelah Zahra. "Gak" ucap Zahra acuh

"Nanti gw traktir deh sekalian PJ?" Tawar Zaki. "Bener?" Tanya Zahra dan dibalas anggukan oleh Zaki.

"Oke nanti malem aja ya" final Zahra

"Lho abis pulang aja? Pulang bareng gw"

"Gak bisa, udah ada janji pulang bareng kak Farhan" ucap Zahra

"Farhan? Saha?" Tanya Zaki

"Calon pacar" ucap Zahra asal sembari meninggalkan Zaki.

"Calon pacar" ucap Zahra asal sembari meninggalkan Zaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc.

Ku mengetik opo Iki?

See you next chapt!<33

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑪𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒁𝒂𝒉𝒓𝒂 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang