02: Pilihan Max

4.2K 704 102
                                    

Ini hanyalah kisah fiktif, semua nama, latar, tempat, organisasi, dll hanya imajinasi author semata.

Oke, happy reading!

VOTE.

Kiranti membuang muka sambil mengerucutkan bibirnya, di sebelahnya Max malah terlihat tidak menampilkan ekspresi apapun.

Cuma keheningan yang melanda diantara keduanya.

Kiranti yang menunggu Max mengatakan sesuatu terpaksa menekan gengsinya untuk bicara duluan karena Max yang diem mulu kayak kambing congek.

"Max!" ketus Kiranti gondok.

"Hm?" Max mengangkat alisnya tenang.

Kiranti makin mencebik, "kamu kok diem mulu sih? Ngomong apa kek!"

Max menatap lurus wajah Kiranti. "Kamu mau aku bahas soal masalah kamu kepleset di depan orang-orang tadi?"

Blush!

Kiranti benar-benar ingin lenyap dari muka bumi.

PLAKK!

Kiranti memukul keras punggung lelaki itu. "Kamu tau gak sih? Haram hukumnya buka aib cewek!" cecar Kiranti melotot.

Max hanya bisa bersabar banyak-banyak, diem disalahin, udah ngomong pun masih disalahin juga. Cewek memang selalu benar!

Namun diam-diam lelaki itu menahan kedutan di ujung bibirnya saat mengingat kejadian beberapa saat lalu. Gadis ini ternyata masih sama saja, sangat lucu, apalagi saat melihat wajah nyungsep Kiranti tadi, Max langsung membekap mulutnya rapat-rapat.

"Tuhkan-tuhkan! Pasti kamu lagi ngetawain aku!" tunjuk Kiranti yang memang benar sekali. "Ck, mending aku pulang aja deh. Sia-sia aku jauh-jauh nyusulin kamu kesini!" ketus Kiranti ingin beranjak dari tempat duduknya.

Grep.

Kiranti menunduk, melihat lelaki itu yang tengah menggenggam pergelangan tangannya. Tapi menyebalkannya Max tidak berkata apapun, apa ngomong itu butuh duit ya sampe lelaki ini pelit banget.

"Kenapa ha? Minggir sana, urusin aja tuh CAL-LON BI-NI kamu!" sewod Kiranti menggoyang-goyangkan lengannya supaya bisa lepas.

"Jangan pergi." Ucap Max datar.

Kiranti langsung berhenti meronta, menatap wajah tampan Max. Ah sial! Masa langsung luluh sih dirinya digituin doang?!

"Kenapa aku gak boleh pergi? Kamu pengen aku disini lihat acara perjodohan kalian ya? Aku ra sudi!"

Max menggigit bibirnya geli. "Kenapa gak mau? Sekalian biar aku kenalin kamu ke keluarganya Pak Widyatama."

Kiranti makin kepanasan, kampret banget lelaki satu ini. Apa dia gak peka gitu kalo Kiranti suka sama dirinya?!

APA KIRANTI HARUS TERIAK-TERIAK DULU BIAR MAX PEKA???!

Tes.

Max terperanjat, Kiranti agaknya ikut kaget. Dengan cepat gadis itu mengusap air matanya dan menepis kasar lengan Max. "Aku gak mau kenal sama mereka, aku lebih baik pulang aja." Ujar Kiranti datar sebelum berbalik arah pergi. Tapi lagi-lagi Max menahannya, sebenarnya apa mau lelaki ini?

"Max–"

Bruk!

Kiranti hampir memekik saking kaget nya dengan aksi lelaki ini, Max menarik lengan Kiranti dan menjatuhkannya ke dadanya. Dengan kaku lelaki itu melingkarkan lengannya ke tubuh kurus Kiranti.

"Maafin aku."

Kiranti hampir kejang-kejang, apalagi lelaki ini bicara sambil mengusap kepalanya lembut banget. Kiranti makin meleleh, AAAAA!

Cool Captain Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang