03: Lamaran Dadakan

3.9K 631 135
                                    

(UNTUK LANJUTANNYA BACA DI APLIKASI DREAME/INNOVEL DENGAN JUDUL YANG SAMA)

"Byuuuur!!" Adimas menyemburkan kopi yang diminumnya.

Di depannya Max yang duduk mengambil posisi sempurna terlihat menatap Adimas serius, disisi lain Adimas masih berusaha menyadarkan jiwanya.

"Apa? Bisa diulangi?" Adimas berbicara.

"Saya mau lamar Kiranti!" ulang Max jadi agak ngegas.

"Uhuk-uhuk! Sebentar-sebentar!" Adimas sudah memasang wajah datarnya. "Kamu? Lamar Kiranti? Serius?"

Max mengangguk yakin. "Serius Om. Kalau saya gak serius saya pasti cuma ngajakin Kiranti pacaran doang." Bukannya sombong, tapi definisi lelaki sejati versi Max itu apabila memberi bukti bukan hanya janji.

Muliya yang sejak tadi cuma mangap-mangap kayak ikan cupangpun akhirnya ikut bersuara. "Max kamu mau lamar Kiranti? Bukannya kamu udah dijodohin sama Ajeng, Putri Jenderal kamu?"

Max jadi mengernyit. "Tante tau darimana?"

"Lololo jangan salah, gini-gini relasi gosip Tante sejagat raya!" bangga Muliya malah menyombongkan diri.

Max menghembuskan napas pelan. "Saya tolak kok Tan."

"Loh? Kenapa?"

"Saya gak suka sama Ajeng." Balas Max.

"Trus kamu sukanya sama Kiranti?"

Tanpa diduga semburat pink muncul di pipi lelaki tampan itu. "Iya." Balas Max jadi malu.

Muliya menggaruk pelipisnya keheranan. "Kayaknya kamu harus pergi ke dokter mata deh Max."

Semua orang di ruangan itu melotot lebar.

"Kiranti Putri kita loh sayang." Ujar Adimas tidak tega Putrinya dinistakan.

"Ya kan aku cuma jujur Mas, malah ini kesannya aneh gak sih? Kiranti kan 8 tahun di luar negeri tapi kok Max tiba-tiba ngelamar kayak gini?" selidik Muliya, lalu tiba-tiba Ibu muda itu menunjuk ke arah wajah Max. "Kamu lagi bikin prank ya! Hayo ngaku! Tante sering lihat konten beginian di YT!" tuduh Muliya membuat Max mendelik.

Ternyata Ibu Kiranti ini sangat nyeleneh.

"Ini udah dandan keren-keren pake batik yakali cuma prank, Ya!" balas Ibu Max jadi kesal.

"Udah kamu ke dapur sana!" titah Adimas ke arah istrinya membuat Muliya mencebik.

"Ish dasar! Lain kali kalo ngelamar pake ondel-ondel dong biar kelihatan serius!" gerutu Muliya sebelum beranjak ke belakang. "Gea, Alif, ayo ikut Mamah kita ke belakang!"

"Nggak mau ah Mah, aku lagi asik lihat acara lamaran anti mainstream." Tolak Gea.

"Saya disini aja Mah, saya juga penasaran." Balas Alif sopan.

Muliya makin merengut, apalagi saat menyadari suaminya sedang melemparkan kekehan geli ke arahnya. "Yaudah lah kalian lanjutin acara lamarannya, aku ambilin tambahan camilan dulu." Pamit Muliya beranjak. Tapi bukannya ke dapur perempuan itu malah berbelok ke kamar Kiranti, dengan pelan Muliya membuka pintu kamarnya.

Kiranti yang ternyata sedang asik menonton konser suami-suaminya (baca: BTS, EXO, dan kawan-kawannya) langsung menoleh saat mendengar suara deritan pintu.

"Kenapa Mah?"

"Dandan sana, katanya tadi mau ganti baju?"

"Maleees, makanya aku di kamar aja. Oh iya, di bawah ada tamu ya? Kok rame banget?"

"Tau, lihat sendiri aja."

"Ih Mamah! Tinggal kasih tau apa susahnya sih?!"

Muliya mendesah pelan. "Kamu makanya mandi, trus dandan yang bener dulu. Abis itu lihat sendiri siapa yang dateng."

Cool Captain Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang