❸ : him

31 7 0
                                    


"Eonni otak ku rasanya mau terbakar ini terlalu sulit, aku tak bisa" keluhnya, Lisa merasa pusing jika dihadapkan dengan angka-angka didepannya

"Lisa-ya kau harus belajar lagi, bagaimana kau akan menyelesaikan ulanganmu?" Rosie kembali menulis pertanyaan untuk Lisa kerjakan "kerjakanlah ini, aku yakin jika besok soalnya seperti contoh soal yang aku berikan padamu"

"Oke semangat Lisa, kau pasti bisa" semangatnya pada diri sendiri

Dua puluh menit mencoba soal soal yang Rosie berikan tak ada satupun yang ia selesaikan

"Eonni aku menyerah, aku benar benar pusing, aku harus tidur" Lisa beranjak lalu pergi tidur, Rosie membelai rambut adiknya

"Tidurlah aku akan menjawab soal yang ku buat sendiri, kau bisa mempelajarinya besok"
.

.

"Selamat makan" seru nyonya Park

Park seokyo menatap Lisa dengan tatapan sulit diartikan "Lisa-ya aku dengar kau ada ulangan matematika sekarang? Jika kau mau aku mempercayai mu maka tunjukanlah"

Lisa hanya menganggukkan kepalanya, ia terlalu malas berdebat dengan ayahnya

Merasa suasana tidak mendukung nyonya Park menegur suaminya. "Sudahlah ini waktunya sarapan tak baik untuk membahas yang lain"

.

.

'ais mengapa angka angka ini begitu rumit huh? Tuhan tolonglah hidupku sudah rumit jadi, jangan diperumitkan lagi' batin Lisa

"Pssttt. . Pssst. . . Lisaaa" ucap Jennie dengan suara yang pelan, namun Lisa tak menoleh sama sekali

'ayolah Lisa, kau tuli huh? Ais bagaimana ini' batin Jennie

Tak menyerah Jennie tetap memanggil Lisa dengan suara yang pelan "pssst. . . Pssst. . . Lisa-ya, lisaaaaaaa, lis-"

"Jennie Kim apa yang kau lakukan?" Tanya Dona saem, sontak semua murid menoleh kearah Jennie begitupun dengan Lisa

'Matilah aku' batin Jennie

Jennie tersenyum menatap Dona saem. "Hehehehe Tentu saja membuat ulangan saem, tak mungkin jika aku dansa disini"

Siswa yang mendengarkan alasan Jennie tertawa, sungguh alasan yang sangat bagus Jennie.

"Lalu mengapa kau menoleh kebelakang hm? Kau mau menyontek?" Tanya Dona saem

"Ah—aniya, saem sa—saya hanya-"

"Hanya apa Kim Jennie" ulang Dona saem

'aisshh guru ini benar benar menyebalkan, aku juga tidak mau sekolah tauu. Jika bukan paksaan dari orang tuaku aku takkan sekolah. Lebih baik aku tidur dan menonton drama' batin Jennie

"Ah ya, aku hanya ingin meminjam pulpen saem. Makanya aku menoleh kebelakang sayangnya Lisa tak mendengar suara ku"

'mengapa manusia ini ikut menyeret ku, aku dalam masalah' batin Lisa

"Kemarilah Jennie, saem meminjamkan pulpen untuk mu" Dona menyodorkan pulpen ke arah Jennie "semua tenang dan kembali kerjakan ulangan kalian"

Jennie menghela nafas 'huft hampir saja' batinnya

Siswa dan siswi disana tampak gugup memandangi guru mereka dengan lembaran jawaban ulangan ditangan kanannya
"Baik anak anak semuanya saem akan membagikan hasil nilai ulangan matematika kalian tadi"

Dona mulai membacakan nama satu persatu dari siswa "oke selanjutnya Lisa"

Lisa melangkah takut mendekati meja gurunya. Dona menyerahkan lembaran hasil ulangan Lisa "nilai mu meningkat Lisa, teruskan"

accidents with kindness - Taelice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang