Terkadang hidup itu penuh rintangan, dikala kita sukses ada saja yang ingin menjatuhkan dikala kita sedang berusaha ada saja yang selalu merendahkan bahwa usaha yang kita lakukan itu sia sia, dari awal hidup selalu berusaha untuk menikmati masa masa kehidupan walau banyak rintangan, itulah yang jeno rasakan sekarang, ia hidup sebatang kara di usia masih 10 tahun, orang tuanya saling melempar hak asuh tidak ada yang menginginkan jeno sama sekali, orang tua jeno mempunyai keluarga masing, hingga tidak ada satupun mau membawa jeno untuk menjadi keluarga.
Karena jeno pun merasa ia tidak di butuhkan ia membereskan semua pakaian nya ke dalam koper untuk pergi dari rumah, ia berjalan kesana kemari untuk mencari makan, mencari cari makanan di tempat sampah, membantu pekerja agar mendapat uang sedikit untuk dia bertahan hidup.
Manik kelam nya yang menatap arah jalanan, dan bibir nya melengkung kebawah, dan tetesan air dari mata bulan nya turun membasahi koper nya, hatinya sangat sakit ketika mengingat kedua orang tua nya tidak menginginkan dia sama sekali, jeno selalu berpikir apa yang salah dengan nya, apa ia nakal hingga tak pernah di inginkan, ia menundukkan wajah nya sambil menangis meratapi nasib nya, sungguh malang hidup nya
Di saat jeno sedang meratapi nasib nya di trotoar khusud pejalan kaki, ia merasa mata nya silau, segera ia hapus air matanya dan melihat silauan yang menganggu matanya, dilihat ada mobil yang berhenti, dan seseorang yang berada di mobil itu keluar dan menghampiri nya.
"hei teman mengapa berada dijalanan ini sudah malam, kenapa kau bermain di luar, dimana ibu dan ayahmu kenapa kau sendiri, atau mungkin tersesat? " tanya seorang bocah seusia jeno
Jeno menghadapkan wajah nya kearah bocah yang bertanya padanya
"aku kabur dari rumah, orang tuaku tidak ada mereka sudah ada keluarga masing, aku hanya hidup sendiri"Jeno menjawab seraya air matanya keluar, ia tidak sanggup jika mengingat ayah dan ibu nya yang tak pernah menginginkannya, hatinya sakit.
"ouh maaf aku tidak tau, jadi setelah kau kabur dari rumah apa langkah selanjutnya apakah kau akan menjadi pengemis?"
"aku tidak tau, selama aku bisa makan aku pasti masih hidup, tapi ntahlah tempat tinggal saja aku belum ketemu, urusan makanan aku bisa mencari di tong sampah"
"sudah kau jangan menangis, perutmu akan sakit jika kau memakan makanan yang kotor, ayo ikut dengan ku, ada ayahku di dalam mobil, tenang saja ayahku baik ku"
Jeno merasa senang ternyata masih ada orang yang peduli dengan nya, ia tersenyum dengan matanya yang membentuk bulan sabit, dan senyuman yang sangat manis
"hem jika aku boleh tau siapa nama mu? "
"ouh itu, kenalkan nama ku lee haechan panggil saja haechan, ayo beridiri akan kubantu membawa koper mu"
Jeno berdiri sembari mengangkat kopernya, dan berjalan di belakang haechan sambil menggeret kopernya
"ayah, aku menemukan anak jalanan tadi ia menangis di pinggir jalan tadi, jika tidak keberatan boleh kah dia tinggal bersama kita? "
Ayah haechan memperhatikan penampilan jeno yang berada di samping anaknya, kemudian senyum terbit di bibirnya
"boleh nak, kalau boleh tau nama kamu siapa?"
"nama saya lee Jeno, paman"
Ayah haechan menggangguk seraya membuka pintu mobil mempersilahkan jeno beserta anaknya untuk masuk, hari sudah berlarut lebih baik ia segera pulang
"hah masa lalu ku sangat suram, tapi tak apa setidaknya aku masih bisa hidup sampai sekarang, aku sangat berterima kasih kepada haechan, jika dia tidak ada waktu itu mungkin saja aku sudah mati kelaparan"
Jeno tersenyum kala mengingat masa lalu nya yang di bantu oleh haechan, ia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah dapur
Tok.... Tok...Tok..
Pintu rumah jeno diketok, jeno sedang mager untuk kedepan untuk membuka pintu jadi ia hanya berteriak saja.
"MASUKK SAJA PINTUNYA TIDAK DI KUNCI, GUA LAGI DI DAPUR!!"
Ternyata yang datang teman teman nya dan mark, mereka sedang duduk di meja makan jeno
"gimana chan mark, apakah kalian sudah menerima satu sama lain, atau antara kalian masih ada yang ragu untuk menerima perjodohan kalian? " jeno bertanya untuk membuka topik
"mark sudah menerima perjodohan ini, kami akan berusaha untuk saling jatuh cinta, agar mempermudah kami untuk hidup menjadi pasangan nanti"
"baguslah chan, btw mble gua lihat di grup kelas kita bakal ada kedatangan murid baru, apa iya bakal ada murid baru? " jeno bertanya sambil membuatkan minum untuk teman teman nya
"heem, sekilas info sih anak baru itu belum pernah kuliah karena harus bekerja, ntahlah itu benar atau tidak"
"oh ya gua nggak ada cemilan, ada yang mau beliin kagak gua mager mau ganti baju lagi"
"yaelah mageran mulu lu njing, gerak kek biar langsing badan lu" -haechan
"setan lu chan gua kagak gendut kek lu ye kek ikan buntal lu"-jeno
"sudah sudah lu berdua jangan berantem sini gua aja yang beli" -mark
"gua ikut mark, bosen gua liat muka jenong ma memble"
"anak anj"
"setan kau"Akhirnya yang beli cemilan haechan dan mark.
Markeu.Lee
Markeu.Lee : ngikut aja ni bocah mana rambutnya sok di berantakin lagi, biar ngape lu begitu hah?
Tag: @Echan.Lee
💓💬
Like: 9.652
Komen: 362Ljn.lee : tu bocah kan emang sok ganteng petakilan lagi, ngga heran sih
Hwang.haje : sok ganteng, jorokin ae ke selokan mark
Tbc.
Maaf ya temen temen gua jarang apdet lagi ada masalah keluarga and kuota gua abis, book ini berfokus pada jaemjen dan hyuckmark ya.