First Love

18 1 0
                                    

4 tahun kemudian...

Marvhin menegak minumannya entah yang keberapa kali. Saat ini ia sedang berada di sebuah klub malam, ia bosan berada di rumahnya.

Selama 4 tahun berlalu, Marvhin telah bangkit dari keterpurukannya. DID sialan yang ia alami perlahan sembuh dengan mengikuti beberapa pengobatan dan terapi selama setahun di tahun ke dua setelah ia bebas. Ntahlah bagaimana keadaan keluarganya sekarang. Persetan! Marvhin tidak akan memikirkan mereka. Kini ia hanya akan fokus pada kehidupan bebasnya.

Berawal dari Alex, orang yang ia temui di taman gereja di dekat pusat kota—mengajaknya untuk mengikuti jejaknya sebagai agen rahasia di sebuah organisasi ilegal. Saat ini ia adalah seorang peretas handal. Otaknya yang tumpul dan buta akan teknologi ternyata cepat tanggap di bidang ini. Ia hanya perlu mengasah bakatnya hanya dengan waktu 3 bulan, tentu di bantu oleh alex dan agen lainnya disana.

Hidup sebagai Marvhin, ia memulai segalanya dari yang terpaling rendah. Kembali seperti balita yang buta akan dunia luar. 4 tahun kerja kerasnya tidak sia sia. Namun sebulan yang lalu ia memutuskan untuk pensiun dini dari pekerjaannya sebagai seorang peretas, setelah uangnya cukup menunjang kehidupannya untuk beberapa tahun kedepan dan pastinya setelah ia sembuh total dari DID nya.

Sebagai tabungan untuk masa depannya, Marvhin membeli saham di beberapa perusahaan dan agensi besar.

Marvhin masih berkomunikasi baik dengan teman yang sudah membantunya—Alexander Aldebaran sampai saat ini meski tau Marvhin sudah berhenti menjadi partner nya. Ngomong ngomong soal Alex, ia tidak mengetahui DID yang di derita Marvhin. Marvhin sengaja tidak memberi taunya, karena ia tidak ingin merasa dikasihani yang akan membuatnya terlihat seperti orang yang menyedihkan.

Selama penyembuhannya pun Marvhin menjalaninya tanpa sepengetahuan Alex. Yang Alex tau, Marvhin hanyalah korban keegoisan dari keluarganya.

Setelah berhenti dari pekerjaannya, sedikitnya ia merasa menyesal karena selama sebulan ini ia merasa kesepian. Yang ia lakukan setiap harinya pun hanya bersenang senang layaknya remaja pada umumnya, padahal umurnya kini sudah beranjak 26 tahun. Tapi biarlah, ia memang kehilangan masa remajanya. Sedikit terlambat untuk menikmatinya, namun Marvhin tetap melakukannya, hidup bebas tanpa adanya kekangan.

Ia juga membeli rumah minimalis di pinggiran kota dari hasil kerjanya selama 4 tahun ini. Harta yang ia miliki tidak bisa dibilang sedikit. Hidupnya sudah serba berkecukupan, dan ia hanya menikmatinya seorang diri.

Hidup terlalu liar membuatnya menjadi pria brengsek, setiap merasa bosan di rumahnya ia akan bersenang senang di klub, mabuk mabukan, tidak jarang juga melepas nafsunya bersama lubang para jalang. Melakukan one night stand sudah menjadi hal biasa baginya.

Namun belakangan ini ia mengurangi kebiasaan buruknya itu, karena ia sedang tertarik pada seorang wanita. Namun sebrengsek apapun dia, tetap saja ia menyadari bahwa ia masih dianugerahi rasa cinta dalam hidupnya.

Beberapa kali ia menyatakan cintanya pada wanita itu, penolakan yang ia dapatkan, dengan alasan bahwa si wanita tidak ingin menyakitinya karena belum bisa move on dari mantan kekasihnya. Cih, sebucin apapun Marvhin ia tidak akan pernah rela harga dirinya dihabisi oleh wanita itu.

Maka dari itu ia membutuhkan pelampiasan dan alihan pikirannya.

Seperti saat ini, ia sudah merasakan pening dikepalanya. Alkohol yang ia minum sudah tidak terhitung berapa botol yang ia habiskan. Ia tidak berniat bermain jalang saat ini. Ia hanya memejamkan mata beratnya sembari duduk di sofa klub dengan kepala menengadah pada lidah sofa.

Entah datang darimana seorang wanita datang tiba tiba menghampiri Marvhin, duduk disebelahnya. Sepertinya ia seorang pelanggan, terlihat dari penampilannya bukan seperti jalang yang sedang meliukan tubuhnya di area dance floor.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AFTER MIDNIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang