Permaisuri Dokter Racun [END]

Bab 470: Mengirim Hadiah Pertunangan

"Yang Mulia, Anda tidak perlu melakukan ini." Ming Lu berkata dengan nada khawatir dalam suaranya. Dia merasa tidak nyaman dan khawatir di dalam hatinya. Meskipun dia mengerti bahwa Pei Rumo sangat peduli pada Bai Luochu, dia merasa bahwa Pei Rumo bertindak terlalu jauh dengan memperlakukan pernikahannya dengan seorang wanita yang sudah meninggal dengan sangat serius.

Pei Rumo melirik Ming Lu dan segera kembali memeriksa daftar mahar.

Zi Su menarik lengan baju Ming Lu, seolah memintanya untuk tidak mengoceh.

Zi Su menggelengkan kepalanya dengan kecewa saat dia melihat keadaan Pei Rumo. Dia menyalahkan dirinya sendiri karena dia merasa bahwa semuanya bisa dihindari jika dia memperingatkannya tentang Bai Luochu sebelumnya. 

Sayangnya, apa yang telah dilakukan, tidak dapat dibatalkan. Tidak ada yang bisa mengubah fakta bahwa Pei Rumo akan tenggelam jauh ke dalam pasir hisap obsesinya terhadap Bai Luochu.

"Ingatlah untuk membawa hadiah mahar besok." Pei Rumo memerintahkan Zi Su segera setelah dia memastikan bahwa semua yang ada di daftar itu benar.

Pei Rumo mengerti bahwa Ming Lu masih muda dan belum berpengalaman dan dia tidak akan bisa memahami perasaan di dalam hatinya. Karena itu, dia memerintahkan Zi Su untuk melaksanakan perintahnya. Dia tahu bahwa Ming Lu mungkin saja tidak mematuhinya mengingat fakta bahwa dia bertindak tidak seperti biasanya.

Ketika dia memberikan perintahnya, Zi Su memberinya pengakuan sementara Ming Lu membelalakkan matanya tidak percaya. Pada saat itu, dia tahu bahwa dia telah membuat keputusan yang benar dengan mempercayakan tugas itu kepada Zi Su.

Pei Rumo memejamkan matanya dan Zi Su mengambil kesempatan itu untuk menarik Ming Lu keluar dari kamar.

"Jika aku tidak menarikmu pergi, siapa yang tahu omong kosong apa lagi yang akan kamu katakan!" Zi Su menegur Ming Lu yang memiliki ekspresi bingung dan linglung di wajahnya.

Ming Lu merasa dituduh salah dan dia membalas. “Saya hanya merasa khawatir untuk Yang Mulia! Bai Luochu sudah mati! Apakah layak untuk melakukan begitu banyak upaya untuk seorang wanita yang sudah mati !? ”

“Ssst!” Zi Su meletakkan jarinya di bibirnya dan memintanya untuk berbicara dengan lembut. Dia benar-benar merasa ingin menutup mulutnya! Beruntung Ming Lu disukai oleh Pei Rumo. Jika bukan dia, rumput di kuburannya sudah setinggi beberapa meter… Sebagai pelayan, mereka harus menghormati kenyataan bahwa Pei Rumo telah membuat keputusannya!

“Kamu sebaiknya tidak mencampuri urusan Tuan Muda, itu hanya tindakan persahabatan di pihaknya! Bukannya itu akan membahayakan dia, jadi lebih baik kamu diam!” bentak Zi Su. Dia menyadari bahwa Ming Lu tidak akan mendengarkan alasan.

Ming Lu dengan sedih menutup mulutnya dan jelas bahwa dia terluka oleh kata-katanya.

Awalnya, Zi Su ingin menawarkan beberapa kata penghiburan kepada Ming Lu saat dia menyadari bahwa dia telah menyakiti perasaannya. Namun, dia menghentikan dirinya dari melakukannya ketika dia menyadari bahwa yang terbaik baginya adalah belajar untuk tidak melamun.

Adapun Lin Qianqian, dia marah-marah di kediaman jenderal. Awalnya, dia menikmati kesengsaraan yang dirasakan Pei Wuchen karena menikahi Feng Wan'er, namun, kegembiraan itu berubah menjadi kemarahan ketika dia menemukan bahwa almarhum Bai Luochu akan berubah menjadi permaisuri Pangeran Pertama!

Dia hampir tertidur ketika suara keras di luar pintu menyentaknya.

Lin Qianqian ingin mencari sesuatu untuk dibuat marah, tetapi menyadari bahwa dia telah membuang semua yang terlihat. Dia memerintahkan pelayannya untuk menyelidiki penyebab kebisingan dan dia berteriak, "Apa yang terjadi?!" Dia marah karena tidurnya terganggu.

Karena pelayan itu takut Lin Qianqian akan melampiaskan amarahnya padanya, dia dengan cepat bergegas keluar untuk menyelidiki. Tak lama, dia kembali.

"Nyonya, Yang Mulia ada di sini untuk mengirimi Bai Luochu hadiah pertunangannya!" Pembantu itu menjawab.

"Apa yang baru saja Anda katakan?!" Lin Qianqian berteriak saat dia melompat dari tempat tidur. Dia mengganti pakaian tidurnya dan berlari ke pintu.

Dia merasa dengki karena bukan dia yang menerima hadiah itu.

Ketika dia melihat Pei Rumo yang tampak periang, dia berpikir,  dunia menjadi gila! Kenapa dia bertingkah seperti menikahi wanita yang sudah meninggal adalah hal yang normal untuk dilakukan!

“Mengapa Anda belum pindah, Nyonya Lin? Juga, Anda seharusnya berkabung! Kenapa kamu memakai baju hijau ?! ” Zi Su berteriak.

Sebelum Pei Rumo bisa berbicara, Zi Su memotong atas namanya. Tujuan mereka datang untuk mencari sepupu Bai Luochu adalah untuk mengusir mereka keluar dari kediaman jenderal. Zi Su berharap kata-katanya akan membuat Lin Qianqian marah sehingga Pei Rumo dapat menemukan cara untuk menghukumnya.

"Mengapa pelayan itu menutup mulutnya sebelum tuannya mengatakan sesuatu?" Lin Qianqian mengutuk. Semuanya seperti yang diprediksi Zi Su. Dia juga beruntung bahwa Pei Rumo hadir karena dia tahu bahwa Lin Qianqian akan mengatakan hal-hal yang jauh lebih buruk jika sang pangeran tidak hadir.

Pei Rumo menyipitkan matanya, menunjukkan ketidaksenangannya. Zi Su telah bersama keluarganya sejak dia masih kecil dan dia memperlakukannya sebagai bagian dari keluarganya. Kemarahan di hatinya yang muncul karena ketidakhormatan Lin Qianqian adalah sesuatu yang tidak bisa dia bayangkan. Sepertinya dia belum mempelajari pelajarannya. 

“Bukankah aku sudah memberitahumu untuk meninggalkan kediaman? Apakah perintahku  hanya  kentut anjing untukmu? Aku” geram Pei Rumo.

Pasangan Lin bisa mendengar keributan di luar, jadi, mereka bergegas keluar untuk mengundang Pei Rumo masuk.

“Yang Mulia, kami belum menemukan akomodasi lain yang cocok! Setelah kami melakukannya, kami pasti akan pindah! ”

Pasangan Lin merasa bahwa akan lebih baik jika mereka bisa mengacaukan jalan mereka.

Pei Rumo memberi mereka pandangan kotor dan berpikir sendiri,  setidaknya pasangan tak tahu malu ini lebih pintar dari Lin Qianqian… Sayang sekali mereka membuat Luo Chu menderita di masa lalu…