Prolog [musim-1]

1.4K 139 16
                                    

"Mikey! Jangan jauh-jauh.."

"Hais aku bukan anak kecil lagi Aniki!"- ucap mikey sambil menggembungkan pipinya. Izana yang melihatnya sangat gemas. Lalu mengambil bola yang berada di tangan Mikey, membuat Mikey makin cemberut tak terima.

"Lucu sekali kau adikku, baiklah mari bermain"-Izana

Mata Mikey segera berbinar mendengar penuturan Izana. Dia sangat berantusias sekarang,liat dia sudah loncat-loncat seperti itu. Rambut Mikey yang pirang pendek menjadi daya tarik yang lucu, Izana yang tampak tampan dengan rambut peraknya, tersenyum sangat senang melihat Mikey adik bungsunya terlihat bahagia. Izana sangat menyayangi Mikey lebih dari apapun. Meskipun Sekarang keluarga mereka harus kehilangan sosok kedua orang tua akibat kecelakaan saat kelahiran Mikey. Izana tak ingin menjadikan Mikey alasan atas hari buruk itu.

Mereka mulai bermain dengan senang.

Kemudian datang anak yang berambut pirang yang dikepang, anak yang lebih tinggi dari Mikey itu sangat tenang dan menatap datar Izana , apalagi Mikey. Mikey yang menyadari kedatangan saudara nya itu menoleh, Mikey terpaku dengan tatapan tidak suka dari saudaranya itu. Tapi Mikey tersenyum sangat manis pada saudaranya itu. Izana yang melihatnya hanya menghela nafas dalam hati. Ia sadar betapa adik keduanya tidak bisa menerima kematian kedua orangtuanya. Ia menyalahkan Mikey akan semua kejadian buruk itu. Izana selalu berharap adiknya itu mampu menerima semua takdir dan menyayangi Mikey yang selalu menyayanginya.

"Draken"- Izana

"Aniki, hari sudah gelap ,ayo pulang saja, aku ingin pulang"- Draken yang berbicara pada Izana tanpa melihat atensi Mikey yang kini tertunduk lesu.

Izana yang melihatnya merasa sakit. Mikey masih sangat kecil untuk menerima kebencian pikirnya, bahkan Mikey tidak boleh menerima kebencian dari siapapun pikirnya.

Mikey anak yang baik.

"Aku akan menemani Mikey bermain lebih dulu sampai senja, kau mau ikut kan Draken?"- Izana melirik Mikey yang mengangkat kepalanya dengan berbinar. Lalu melirik pada Draken yang menatapnya tidak suka.

Draken melipat kedua tangannya di dada. Mikey sangat cemas menanti jawaban Draken.

Draken memanglah membenci Mikey mungkin karena kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orangtuanya. Tapi Draken juga tau bahwa ia seorang kakak bagi Mikey.

"Ya, baiklah hanya sebentar"- Draken.

Mikey sangat senang mendengarnya, ia menatap kedua kakaknya dengan senang. Mereka bermain dengan antusias, dan baru tau bahwa Mikey hebat juga dalam bermain bola padahal dia masih kecil.

Saat tendangan Mikey tiba-tiba terarah Jauh, membuat mereka terengah-engah.

"Sialan kenapa bisa kau menendang sejauh itu hah?!!"-Draken sambil terengah-engah.

"Ya aku tidak tau aniki ehehe"-Mikey menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

Izana yang melihat interaksi Draken dan Mikey ,merasa senang. Ia berdiri dari duduknya dan akan mengambil bola yang tertendang oleh Mikey tadi.

"Hahhahaha dasar kalian ini. Aniki akan mengambilnya "-Izana melangkah dengan senyuman pada kedua adiknya itu. Setiap saat harapannya hanya melihat keakuran dan kebahagiaan untuk kedua adiknya.

'ku mohon, berikan mereka kebahagiaan dan jiwa saling melindungi.'-Izana

Izana yang mengambil bola dari jalan itu,justru melamunkan kedua adiknya tanpa menyadari sebuah mobil melaju kencang menabrak tubuhnya sepersekian detik saat ia sadar dari keterkejutannya.

BRAKKKKK!!

"Ah!"

Draken dan Mikey terkejut akan suara tabrakan dan mereka lebih terkejut saat melihat siapa yang tergeletak dijalan dengan bersimbah darah. Korban kecelakaan itu.

"Anikiiii!!!"

Izana, merasakan sekujur tubuhnya sakit dan ia tidak bisa bergerak sama sekali, pandangannya mulai kabur. Melihat kedua adiknya yang berteriak dari kejauhan mampu membuat hatinya nyeri.

"Mikey....,Draken.....Aku.. mencintai..kalian"-Izana meneteskan air mata sesaat sebelum semuanya gelap.

Draken segera mengguncang tubuh Izana dengan kuat.

"Aniki!!aniki tidak, hikss.. j-jangan lakukan ini padaku!!!, Bangun!!bangunlah!! Kumohon.."-Draken

Mikey tidak mampu mengatakan apapun, ia terdiam kaku. Mikey melihat mobil itu setelah menabrak sang kakak. Mikey menangis dalam diam melihat Draken mengaung menangisi Izana yang sudah meninggalkan mereka berdua di dunia yang kejam ini.

"A-aniki hikss.. kenapa,kenapa semua ini terjadi padakuu!!!"-Draken memeluk tubuh tak bernyawa Izana dengan erat hingga tubuhnya berlumuran darah Izana.

"A-aniki.."-Mikey

Draken membuka matanya dengan perlahan, isakannya mulai berhenti, namun tatapan seakan membunuh itu menatap Mikey dengan kejam. Mikey terkejut dan membeku dengan tatapan yang Draken berikan padanya.

"Ini semua tidak akan terjadi jika bukan karena kau."-Draken

"Kau, menyebabkan kematian orangtua ku"- Draken

"Lalu sekarang kau merebut kehidupan Aniki ku, apa mau mu sebenarnya Mikey?"

"Apa kehadiranmu adalah bencana untukku?"

"Atau memang kau terlahir sebagai kesialan bagiku?"

Deg!!

Sakit sekali rasanya bagi Mikey mendengar semua itu. Ia hanya mampu menunduk dan membiarkan air mata mengalir dari matanya.

"Bahkan hidupmu itu seharusnya ditukar dengan Aniki ku!orangtuaku! seharusnya kau tidak ada agar hidupku baik-baik saja sialan!!!!"-Draken berteriak memarahi Mikey dengan segala umpatannya yang semakin menyakiti Mikey. Draken sedang emosi dan ia tidak menyadari betapa kebenciannya membuat Mikey semakin sakit.

"M-maaf..Ma-afkan aku an-"-Mikey

"Jangan pernah menyebut ku sebagai kakakmu!aku tidak sudi menjadi kakakmu! Pergi kau, pergi sialan!!aku tidak ingin melihatmu!!!"-Draken

Degg degg degg

Mikey menangis sejadi-jadinya, ia berlari entah kemana. Hatinya begitu sakit dengan segala sumpah serapah Draken padanya. Sedari kecil Draken sangat membencinya entah kenapa. Padahal Draken selalu menjadi favoritnya.

'Aniki, kenapa, aku hanya ingin kau menyayangiku'-Mikey

Mikey berhenti berlari , terduduk di aspal keras dengan lututnya. Mengusap air matanya yang terus menetes.

Menatap jalan dan bulan yang sekarang menyinarinya yang penuh luka dan duka.

"Aniki..,jika keinginanmu adalah kesedihan dan luka untukku, agar itu menjadi bahagiamu,selamanya aku akan melukai diriku hanya untuk membuatmu bahagia."-Mikey

"Aniki, suatu saat nanti akan aku berikan seluruh hidupku untukmu, aku berjanji"-Mikey

"Aniki aku berjanji, aku tidak akan perduli dengan diriku sendiri karena hidupku hanya untukmu,aku berjanji akan mengorbankan apapun untuk kebahagiaanmu, Aniki aku menyayangimu."

"Aku Mikey menyayangimu Draken"-Mikey.



To be continue..

MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang