02. Pertemuan tak terduga

851 108 12
                                    

Mikey membalikkan kalender di samping cermin kamarnya dengan datar. Banyak tanggal yang ia lingkari dan hari ini adalah tanggal kesekian kalinya yang ia lingkari dengan warna merah. Setiap tanggal yang Mikey berikan tanda bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Mikey tidak boleh melupakan tanggal paling menyakitkan dalam hidupnya. Karena itulah ia selalu melakukan itu di tanggal yang sama setiap bulan.

Setelah menandainya, Mikey menjatuhkan  spidol itu.

Mikey telah siap dengan setelan seragamnya, ia mengambil ranselnya dan keluar dari kamarnya. Untuk sejenak Mikey menatap kamarnya yang saat dirinya masih memiliki Izana, mereka sering bermain bersama. Kini ketidak adaan Izana benar-benar membuatnya kesepian. Rasanya di rumah maupun di manapun tidak ada yang bisa menghapus kesepiannya.

Dan Mikey akan siap dengan kata-kata pedas Draken hari ini. Biasanya kata-kata menyakitkan Draken akan semakin menyakitkan saat tanggal ini telah datang.

Mikey menuruni tangga dengan sedikit menunduk. Lalu berjalan begitu saja melewati meja makan seperti melamunkan sesuatu, dirinya terlihat tidak seperti biasanya. Mungkin Mikey sedang lelah.

"Mikey"-Draken

Saat itulah Mikey berhenti berjalan lalu menoleh pada Draken dengan pandangan datarnya. Draken menaikkan satu alisnya lalu tersenyum miring.

"Ah, kau bersiap untuk apa huh?ternyata kau tidak melupakan hari ini.."-Draken

Draken memainkan garpu nya dan pandangannya melayang pada Mikey yang tetap diam seakan menunggu apapun yang Draken ucapkan.

"Kau memang tidak boleh melupakan hari saat kau membunuh Izana. Kau pembunuh ,Mikey"-Draken

Mikey meremas ranselnya lalu menunduk dan tersenyum miring.

"Kau tenang saja kenchin. Aku adalah pembunuh kan bagimu?maka tahan aku sepuasmu, setelah itu hukuman matiku yang akan membuatmu senang."-Mikey

Pandangan Mikey menerawang ke langit dengan kosong. Sedangkan Draken terus menatap Mikey, ia tau luka menganga di mata anak itu.

"Kenchin, jika itu sampai terjadi bisakah kau memelukku?"-Mikey

Degg!

Draken mengangkat pandangannya, saat Mikey tersenyum padanya lalu berlalu dari sana. Mata Draken tidak lepas dari punggung Mikey hingga anak itu menghilang di balik pintu.

Untuk sesaat Draken hanya berdiam diri, lalu menatap foto berisikan Izana yang tersenyum.

'Izana, kau tidak mungkin mati semudah itu, apakah ...apakah kau dibunuh izana?'-Draken

Draken bangkit dan segera pergi menuju sekolah. Setelah kepergian Draken, Mikey yang ternyata masih di balik pintu menatap kepergian Draken lalu ia segera menyusul kepergian Draken menuju sekolah.

Hari ini Mikey berjalan kaki, entah apa karena suasana hatinya yang buruk atau memang sedang tak ingin menggunakan motornya. Disepanjang jalan, Mikey terus berjalan tanpa peduli tatapan orang-orang padanya.

Saat itulah tiba-tiba sebuah bola menggelinding tepat dihadapan Mikey. Bola itu membuatnya mundur beberapa langkah sambil gemetaran. Mikey jadi terengah saat menatap bola itu. Sudah lama Mikey merasa tidak nyaman dengan segala sesuatu tentang benda bulat itu. Lalu seorang anak seumuran Mikey datang dan menaikkan alisnya melihat Mikey yang seperti gelisah. Saat pandangan mereka bertemu Mikey segera menatapnya datar, lalu melangkah pergi.

Anak itu yang tidak paham dengan sikap Mikey menahan lengan Mikey, membuat Mikey berhenti dan menoleh.

"Kenapa kau menatapku dengan tampang seperti itu hah?"

MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang