[01]

8.5K 747 100
                                    


Akhir-akhir ini restoran tempat Chan bekerja jadi semakin ramai pembeli, tentu hal itu membuat Chan sendiri cukup heran.

Bukannya tak bersyukur atau tak ikut bersuka cita karena tempatnya bekerja kedatangan banyak pembeli tapi Chan murni hanya penasaran.

" Chan! Meja nomor sembilan!" seru sang juru masak padanya sembari menekan call bell setelah itu kembali ke depan kompor untuk membuat pesanan pembeli.

Dengan gesit Chan ambil dua piring jajangmyeon yang masih panas kemudian ia taruh diatas nampan dan langkahkan kaki menuju meja nomor 9.

' Jauh-jauh kesini cuma buat makan jajangmyeon?' batin Chan saat melihat sepasang laki-laki dan perempuan yang berpakaian khas anak kota dan sepertinya mereka mahasiswa.

Ah ya.. Rata-rata pembeli hari ini adalah mahasiswa dan mata mereka tak lepas menatap Chan sedari tadi.

Chan tentu saja cukup merasa risih, ia bahkan sempat ke toilet sebentar untuk melihat apakah ada yang salah dengan penampilannya?

Tidak, tidak ada yang salah dengan penampilannya. Ia terlihat tampan seperti biasanya.

Taruh dua piring jajangmyeon itu ke meja, kemudian tersenyum seperti biasa dan dengan cepat kembali ke dapur setelah mengucapkan selamat menikmati pada dua anak muda yang terus menatapnya intens.

Dari sudut lain tepat di meja pojok restoran, Hyunjin menghela nafasnya menatap satu persatu anak kampus nya yang merepotkan diri datang ke restoran ini hanya untuk melihat Chan.

Ini semua salah Felix, seandainya Felix tak berteriak meledeknya di kantin hari itu dengan menyebut bahwa ia menyukai seorang pelayan restoran pasti hidup pelayan itu tak akan tertekan seperti sekarang.

Jujur saja, Hyunjin bahkan belum pernah berbicara dengan Chan selain menyebutkan pesanannya dan memanggil Chan bila ia butuh tambahan.

Bukannya Hyunjin sengaja hanya ingin dilayani Chan tapi pelayan di restoran ini hanya ada Chan seorang, hanya ada satu pelayan di restoran sederhana ini.

Tapi Hyunjin akui bahwa memang benar ia menyukai Chan karena pesona dan kharisma Chan itu berbeda dari lelaki lainnya yang pernah Hyunjin temui selama ini.

Lelaki yang punya lesung pipit di wajahnya itu membuatnya terlihat manis saat tersenyum dan saat lelaki itu tengah diam serta serius mendengarkan pesanan pelanggan terlihat sangat menawan.

Apalagi tatapan mata Chan saat menatap mata lawan bicara nya, ugh──sangat lembut, hangat, dan menenangkan.

Bahkan membayangkan kembali ekspresi Chan saat menatapnya membuat pipi Hyunjin bersemu merah.

Ugh, untung hari ini Felix dan Jisung tak mengikutinya kemari karena dua sejoli itu sibuk mengerjakan tugas kelompok yang belum keduanya selesaikan.

Hyunjin sih sudah santai karena ia mengajak Jeno──partner tugas kelompoknya untuk langsung mengerjakannya di perpustakaan selepas kelas selesai di hari itu juga.

Jadi esok hari ia bisa bebas dan tenang tak harus memikirkan tugas seperti sekarang.

Hyunjin tersenyum melihat Chan yang kembali keluar dari dapur membawa pesanan pembeli dengan ekspresi yang tenang seolah ia tak merasa terganggu dengan tatapan para pengunjung padahal nyatanya Hyunjin tak tau saja bagaimana isi hati Chan sekarang.

Hyunjin terkekeh, pasti setelah ini Chan akan mendapatkan bonus karena akhir-akhir ini restoran ramai pembeli.

Sudah 2 jam Hyunjin duduk disini dan seperti biasa, ia tak akan pergi sebelum restoran sepi atau Felix yang merengek ingin pulang.

Hyunjin ingin sekali membantu Chan melaksanakan tugasnya namun Hyunjin malu, ia malu untuk mengajak Chan berbicara di luar status pembeli.

Hyunjin tau Chan pasti lelah harus bolak balik mengantar pesanan, mencatat pesanan, membersihkan meja, dan menjadi kasir karena sebelumnya restoran sangat sepi jadi hanya mempekerjakan satu orang saja.

Hyunjin mengerucutkan bibirnya merasa sebal pada dirinya sendiri yang penakut dan pemalu, huh.

Namun ekspresi Hyunjin seketika berubah menjadi garang, matanya menatap tajam seorang wanita yang menghampiri Chan dan memegang lengan Chan sembari menatapnya dengan tatapan caper lalu setelah entah mengucapkan apa wanita itu dengan seenaknya masuk ke dapur lalu keluar membawa nampan yang diatasnya terdapat pesanan pembeli.

Chan sendiri awalnya tampak bingung namun akhirnya ia biarkan saja wanita yang menurutnya baik hati ingin membantu nya mengantarkan pesanan pembeli.

Dalam hati Hyunjin langsung merengek dan meraung-raung memarahi Chan yang tampak senang serta mengatai wanita itu dengan berbagai kata kasar.

Kata Jisung, Hyunjin itu orang yang pemalu, penakut tapi ia sangat cerewet, manja, dan cemburuan juga cengeng.

Wajahnya saja yang membuat dirinya tampak judes, terkesan dingin, dan sombong tapi aslinya ya begitu. Bahkan sekarang mata Hyunjin sudah berkaca-kaca karena saking kesalnya ia pada dirinya sendiri.

Mendengus dengan kasar, Hyunjin berdiri kemudian hampiri Chan dan beri uang sesuai harga pesanan makanan yang ia beli setelah itu pergi membuat Chan tentu saja bingung dengan tindakan Hyunjin yang tiba-tiba.

Ia bahkan tak sempat mencegat kepergian Hyunjin.

Uang pemberian Hyunjin kurang, Hyunjin salah mengingat harga pesanannya.

Chan menghela nafasnya tapi detik berikutnya ia pasang senyum tipis karena tingkah Hyunjin yang menurutnya menggemaskan.

Chan tentu sudah kenal siapa lelaki yang menurutnya cantik itu dan teman-temannya karena Hyunjin dan teman-temannya adalah pelanggan tetap di restoran ini sudah hampir tiga bulan.

Sudah hampir tiga bulan dan si Hwang belum berani mengajak Chan berbicara lebih selain untuk memesan serta menambah pesanan.

Chan simpan uang Hyunjin di saku celana nya, kali ini ia akan menraktir si Hwang dan uang ini akan ia kembalikan padanya besok──kalau ia datang lagi.

to be continued


[B/A(Bacotan/Author)]:

WELCOME di buku Hyunjin b'day project yang ahsjsjsn ketinggalan banget karena buku pertama dan buku kedua di unpublish sebab author yang labil lalu sibuk myelesein buku 'Manis ; s.cb × h.hj' juga kemaren ahsjdjd

Oh ya buku Minho × Hyunjin yang Ddae unpublish juga ahsjsj belum Ddae revisi zuzurly ansjsnsk

Btw ini kenapa jadi ngomong ke arah lain shshshs

Intinya selamat menikmati buku ini!

Muach!

©ddaepch, 22 July 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©ddaepch, 22 July 2021

láska ; chanjin'✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang