[04]

3.3K 638 64
                                    


Dan ya, doa Hyunjin terkabul berkat bantuan Minho.

Karena hari sudah larut malam, bus sudah berhenti beroperasi dan rumah Hyunjin jauh. Minho pun menyarankan Hyunjin agar menginap saja dirumah Chan.

Chan awalnya menolak dengan alasan kontrakannya kecil dan lain sebagainya pun akhirnya mengalah membiarkan Hyunjin menginap di tempatnya karena pemuda cantik itu menundukkan kepalanya dengan aura sedih yang menguar.

Karena sama-sama tak membawa payung dan Minho sama sekali tak punya payung untuk di pinjamkan pada keduanya alhasil sepanjang perjalanan menuju kontrakan Chan, keduanya hujan-hujanan.

Chan segera keluarkan kunci rumah kontrakkan nya kemudian buka pintu.

Keduanya masuk, tubuh Hyunjin bergetar karena kedinginan. Chan dengan sigap ambil handuk baru dan berikan pada Hyunjin.

" Kamu mandilah duluan."

Hyunjin mengangguk, menggumamkan kata terimakasih setelah itu pergi ke kamar mandi setelah melepas tas nya yang basah kuyup.

Kontrakan Chan benar-benar sangat kecil. Semua ruangan seolah menjadi satu didalam petak ini kecuali kamar mandi, tak ada sofa, hanya ada satu single bed, meja kayu persegi panjang yang diatasnya ada kompor; rak piring gelas serta sendok, lalu disebelahnya ada dispenser yang diatasnya tersedia beberapa mie instan, lalu lemari pakaian yang ukurannya sedang.

Kalau mencari wastafel itu ada di kamar mandi, jadi biasanya Chan mencuci disana terlihat ada sabun colek di pinggir wastafel.

Kamar mandi Chan tak menyedihkan walau kecil, kamar mandi ini di tata sedemikian rupa oleh Chan.

Ada rak yang digantung disebelah wastafel berisi sabun-sabun, shampoo, dan kebutuhan saat mandi lainnya.

Hyunjin sungguh mengapresiasi kamar mandi Chan, biar kecil ruangan ini tertata dan yang paling penting adalah ruangan ini bersih.

Terimakasih Chan, Hyunjin jadi terinspirasi untuk menata kamar mandi nya nanti.

Tak mau terlalu lama dikamar mandi, setelah selesai Hyunjin keluar dari sana dengan handuk yang melilit di pinggang nya dengan langkah malu.

Tubuh Hyunjin masih bergetar karena udara benar-benar dingin, Chan yang menyadari Hyunjin sudah keluar dari kamar mandi langsung menyodorkan satu set pakaian pada Hyunjin.

Hyunjin menerimanya sembari bergeser memberi jalan untuk Chan masuk ke kamar mandi.

" Aku akan memakainya di luar, hyung mandi saja sekarang."

Chan mengangguk, "Ya, setelah memakai pakaian kamu langsung tidur saja di kasur."

Setelah itu Chan masuk kedalam kamar mandi melewati Hyunjin yang kini pipinya bersemu merah.

Saat menatap ke arah kasur, seketika Hyunjin merasa menyesal sudah menginap. Ternyata kasur Chan single bed, hanya ada satu bantal dan selimut, bagaimana ini? Nanti Chan akan tidur dimana kalau ia tidur dikasur? Masa Chan nanti tidur di atas lantai??

Dengan penuh perasaan sesal di hati, Hyunjin memakai pakaian yang Chan pinjamkan padanya kemudian membungkus rambutnya menggunakan handuk.

Hyunjin tersenyum, kaos nya Chan harum sekali Ugh rasanya seperti sedang dipeluk olehnya dan tanpa Hyunjin sadari wajahnya sekarang merah padam.

Chan keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang dililit di pinggang sama seperti Hyunjin tadi, Chan tatap Hyunjin yang hanya diam berdiri dan memeluk dirinya sendiri sembari menatap kasurnya.

" Kenapa?" tanya Chan membuat lamunan Hyunjin buyar.

Menoleh menatap ke arah Chan dengan wajah yang semakin merah padam karena garis-garis yang membuat kotak-kotak di perut Chan.

láska ; chanjin'✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang