Suatu Tempat Di Masa Lalu

691 89 3
                                    

Story by Callmebyyourname

Suara sesuatu jatuh terdengar begitu keras dari semak-semak pekarangan seseorang. Tak lama, muncul sesosok anak laki-laki dari semak-semak itu. Pakaian yang dikenakan pemuda itu cukup modern dan rapi, hanya sedikit kotor dengan tanah setelah dirinya terjatuh.

"ayah pasti akan marah jika melihatku seperti ini." ucap anak itu saat melihat pakaiannya.

"SIAPA DI SANA?!"mendengar teriakan dari si pemilik rumah, anak itu segera berlari menjauh.

Kakinya yang cukup panjang membawanya ke daerah yang lebih ramai. Manik keabuan miliknya mengamati keadaan sekitar, bangunan yang tampak asing dengan arsitektur yang cukup kuno dibandingkan dengan ingatan terakhir pemuda itu dan cara penduduk sekitar bepergian masih terlihat sederhana. Sampai akhirnya dirinya terpaku saat melihat beberapa orang menggunakan pakaian seragam dengan lambang mawar di punggungnya.

"bukankah logo di seragam mereka telah berubah?" tanya pemuda itu pada dirinya sendiri.

Sebuah pemikiran tiba-tiba terlintas di benak pemuda itu. Kakinya berlari menuju tempat yang ia ingat sebelum terjatuh di semak-semak.

"tidak mungkin"

"kumohon jangan..."

Ucapan permohonan itu terus terucap dari bibir pemuda itu. Raut wajahnya panik saat berlari dan badannya sesekali menyenggol orang-orang yang dilewatinya. Dia mungkin asing dengan tempatnya saat ini, namun insting yang dimilikinya sangat kuat sehingga ia dapat mengetahui arah mana yang menjadi tujuannya.

Langkah kakinya memelan saat sampai di lapangan luas yang seharusnya seperti ada di dalam pikirannya. Akan tetapi yang terlihat hanyalah lapangan kosong. Tidak ada makam maupun pohon besar yang melindungi makam itu dari terik matahari.

Masih berpikiran positif, pemuda dengan surai hitam itu mengeluarkan pisau yang tersimpan dalam tas kecil di pinggangnya kemudian ia gunakan untuk menyayat telapak tangan kirinya. Darah segar keluar akibat sayatan yang diberikan disertai dengan rasa sakit yang tidak dihiraukan oleh anak itu. Satu hal yang terlintas di pikirannya bahwa semua ini bukanlah mimpi.

"apa yang harus kulakukan?" Kakinya lemas setelah menyadari bahwa dirinya seharusnya tidak ada di tempat ini, ralat, lebih tepatnya pada masa ini.

Tubuh yang terduduk itu menegang saat mengingat hal lain yang menyangkut kejadian ini, "Lyanna!!"

Jika benar dirinya terlempar di masa lalu setelah melihat kilat keemasan dari pohon di dekat makam itu, maka sepertinya adiknya juga terlempar di masa yang sama dengannya karena mereka melihat hal yang sama.

"sial... bagaimana bisa kami terpisah." runtuk pemuda itu.

"sebelum memikirkan cara untuk kembali, aku harus menemukan Lyanna terlebih dahulu, bocah pendek itu pasti tengah menangis di tempat asing ini."

Pemuda itu bangkit lalu berjalan meninggalkan lapangan yang hanya dipenuhi rumput itu.

***

Seorang anak perempuan berusia 10 tahun berjalan di tengah perkotaan. Walaupun raut mukanya tidak menunjukkan ekspresi apa pun akan tetapi pikirannya terus memikirkan sesuatu. Terlihat dari pakaiannya menunjukkan bahwa anak itu dari keluarga dengan status yang tinggi.

Seorang pria dewasa yang mabuk menghadang anak itu, "hei bocah... kenapa berjalan sendiri, di mana orang tuamu?"

Anak itu hanya diam dan menampilkan raut wajah tak suka membuat pria di hadapannya marah.

"jika ada orang dewasa bertanya padamu harus dijawab, jangan hanya diam!"

"bisakah kau menyingkir paman, aku ingin lewat" ucap gadis itu yang masih mempertahankan raut mukanya.

The Child Who Came From The FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang