Gadis Sniper

552 91 17
                                    

Story by Callmebyyourname

Levi dan Dante bergabung bersama Nifa mengawasi kereta yang membawa Eren dan Historia. Belum terjadi kekacauan di kota itu seperti yang Dante baca di buku sejarahnya, sepertinya Kenny dan antek-anteknya belum memulai penyerangan. Kereta yang membawa Eren dan Historia masih berjalan tenang melewati kerumunan warga kota.

"aku yakin pasti sebentar lagi," gumam Dante sambil memasang mode siap bertarung.

Levi melirik bocah di sebelahnya, bagaimanapun juga umur anak itu masih terlalu kecil untuk pertarungan para pria dewasa, "mundurlah, aku tidak ingin ada yang mati."

Dante menggeram tak terima, "kau meremehkanku?! asal kau tahu pak tua, aku telah bermain menggunakan pisau dan pedang sejak usiaku empat tahun!"

"INI BUKAN PERMAINAN, DANTE!"

DORR!!!

Dante mendorong Nifa untuk menghindari timah panas yang tiba-tiba meluncur ke arah mereka. Ketiganya selamat, namun Nifa harus kehilangan sedikit darahnya karena membentur dinding cerobong asap milik rumah salah satu warga. Kenny muncul dari arah belakang mereka dengan memegang dua senjata api di kedua tangannya, membuat ketiga orang itu berlindung di balik bagian atap.

"instingku mengatakan kau bukan bocah biasa, nak. Biar kutebak.... ACKERMAN!!"

Kenny mulai menggila bersama pasukan polisi militer menembaki beberapa anggota Levi. Pria yang usianya telah melebihi setengah abad itu melesat ke hadapan Levi lalu menodongkan senjata ke arahnya.

"wah, aku pikir kau telah tumbuh dewasa setelah mengejutkanku pada satu hal."

"KENNY!!!"

Levi melempar pedangnya ke arah Kenny, akan tetapi pria paruh baya itu berhasil menangkisnya dan membalas serangan itu dengan meluncurkan dua peluru dari senapannya. Levi mengecohnya dengan menggunakan jubah yang ia pakai kemudian melesat menyusul kereta Eren dan Historia yang telah diambil alih.

Gerakan Levi mampu dibaca oleh pasukan polisi militer sehingga memudahkan mereka untuk mengejar Levi, tentu saja hal itu menyulitkan kapten muda itu. Suara tembakan beberapa kali terdengar dari belakangnya. Saat Levi menoleh beberapa orang di belakangnya telah tumbang akibat tembakan Dante dari kejauhan. Namun akibat dari tindakannya, beberapa orang telah mengepungnya, membuat bocah itu harus melindungi dirinya sendiri terlebih dahulu.

Levi melesat menghindari polisi militer yang tersisa, bahkan beberapa peluru berhasil mengenainya hingga ia berakhir bersembunyi di salah satu bar. Kenny muncul tak lama setelahnya lalu melempar kursi bar ke tempat Levi bersembunyi. Levi tahu dirinya telah terkepung oleh pasukan polisi militer.

"kau tahu Levi, hidup di luar sini sangatlah sulit. Kita harus mengerahkan semuanya untuk bertahan hidup. Sangat mudah jika hal itu dijadikan hobi," Kenny masih setia menyodorkan senapannya ke arah tempat persembunyian Levi, tangannya yang lain mengangkat sebuah kursi untuk penyerangan selanjutnya.

"jadi hobimu sekarang melubangi kepala anak buahku?"

"kalau itu untuk mencapai tujuanku, aku akan terus membunuh. Jangan naif, Levi. Kau juga melakukan hal yang sama, bukan?"

"ya."

Levi langsung menembakkan senapan yang ia dapat dari bartender pada Kenny sehingga membuat pria bertopi itu terpental hingga keluar. Setiap bar pasti memiliki satu senapan untuk berjaga-jaga, bukan?

Levi mengecoh penjagaan di luar Bar dengan melempar kursi terlebih dahulu sebelum ia keluar dan menyerang salah satu anak buah Kenny. Dua orang yang melihatnya langsung menembakinya sehingga membuat Levi harus menggunakan tubuh dari orang yang diserangnya untuk melindunginya dari hujan peluru. Ia mendekat ke dua orang itu kemudian menebasnya menggunakan pedang miliknya. Akan tetapi ada satu orang yang lolos dari perhatiannya. Orang itu berdiri tak jauh dari Levi dan menodongkan senapan ke arah kepala Levi, sebelum akhirnya sebuah peluru menembus kepalanya.

The Child Who Came From The FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang