❄BFC📚Happy Reading Guys📚BFC❄
Acara sudah selesai dan banyak dari para muda-mudi maupun rekan bisnis bersiap untuk pulang.
Termasuk juga Faresa yang sudah pamit kepada pemilik rumah dan menuju ke tempat putri nya tadi.
Berjalan ke arah meja bundar para tamu dan berhenti. Melihat pemandangan di depannya Faresa berhenti.
Sementara itu ada langkah juga yang terhenti tepat di sampingnya. Dan ya, itu Praja sendiri yang menatap pemandangan di depannya.Terdengar helaan nafas lega dari Praja dan di tanggapi Faresa.
"Aku mengerti perasaanmu. Pasti sulit bagimu melihat putri mu menjadi orang yang sangat tertutup".
"Yahh, kau tau sendiri apa yang sudah di alaminya hingga menjadi seperti ini. Aku sedikit terkejut dan lega disaat yang bersamaan melihat pemandangan ini. Sudah lama tidak melihatnya dekat dengan orang lain".
Faresa hanya menepuk pundak Praja yang terlihat sedih jika menyangkut putri nya. Iya, Faresa tau semua kejadian buruk yang menimpa Khaira hingga menjadi pribadi/tempramen yang buruk.
"Bersabarlah, mungkin dia butuh waktu sedikit lebih lama lagi untuk melupakannya. Kau hanya perlu terus berdoa dan berusaha".
Praja mengangguk dan kembali mengalihkan pandangan nya ke arah Khaira yang tengah tertidur di pundak Zahra.
"Kau juga jangan terlalu keras padanya. Ingat, dia seperti itu karena kejadian buruk yang menimpa nya. Bagaimanapun dia masih sangat kecil ketika mengalami hal buruk seperti itu. Kehilangan orang yang disayanginya, dan kehilangan kasih sayang dari orang yang di sayangi nya. Itu sangat berat baginya, bersabarlah".
"Kau benar, tapi bagaimanapun sikap nya tidak bisa di toleransi lagi. Tawuran, Kebut-kebutan di jalanan, Sering dapat masalah, bahkan balap liar. Aku khawatir dan lelah melihatnya seperti itu. Dan emosi ku selalu tidak terkendali melihat kebodohannya".
Sementara Faresa hanya menggeleng sekaligus merasa kasihan kepada Khaira. Gadis kaku itu harus menghadapi Ayah yang keras padanya.
Setelah itu mereka memutuskan untuk menggendong Khaira dan Zahra menuju ke mension Dendilion. Mereka akan menitipkan Khaira dan Zahra di mension ini.
"Dendi, titip anakku. Jika dia membuat masalah beritahu aku. Aku akan menghukumnya".
Dendi hanya bisa mengangguk mendengar perkataan Praja, dia juga sedikit meringis membayangkan Praja yang sedang menghukum Khaira.
"Titip anakku juga, dan percayalah dia akan menjaga Khaira dari masalah hahahaha".
Ucap Faresa di selingi candaan membuat suasana sedikit mencair. Setelah itu kedua pria paruh baya itu pamit untuk pulang kerumah masing-masing.
***
Pagi hari menyambut hangat kediaman Dendilion. Tepat di salah satu kamar tamu. Cahaya matahari mulai menelusup masuk hingga mengganggu salah satu orang di atas kasur King Size.
Khaira mengerjapkan matanya dan merasakan bahwa dia tertidur di atas kasur. Dan memperhatikan sekelilingnya, tepat di sebelahnya masih tertidur gadis yang semalam menemaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Cold
Dla nastolatkówSINOPSIS!! Khairani Putri Praja: "Jika pertemuan terjadi hanya akan berakhir dengan perpisahan, lebih baik itu tidak usah terjadi. Aku seorang gadis yang tidak memiliki tujuan hidup. Aku adalah seorang gadis yang tidak berperasaan bahkan sangat ding...