❄BFC📚Happy Reading Guys📚BFC❄
Disini lah Khaira sekarang, tepat berada di rumah yang tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan rumah nya.
Rumah bertingkat dua dengan dilapisi cat berwarna abu-abu. Halaman rumah juga tidak terlalu luas.
Khaira membuka helmnya dan turun dari motor setelah Zahra turun terlebih dahulu.
Melepaskan dan menaruh helm di kaca spion. Khaira menghadap Zahra yang tampak sedikit kikuk.
"Makasih ya. Udah mau anterin aku pulang. Aku masuk dulu ya".
Tidak ada tanggapan dari Khaira yang masih setia dengan raut kaku nya. Zahra yang mulai melangkah harus terhenti karena bunyi ponselnya yang terdengar.
"Halo Bu?".
Sementara Khaira diam tak bergeming dari tempatnya berdiri dan menaruh perhatian pada Ponsel Zahra.
"Ohh ya udah Bu. Ziya bisa kok sendiri. Lagian aku gak enak mau minta di temenin sama Khaira".
Setelah mengakhiri panggilan dari Mama nya Zahra berbalik menghadap Khaira.
"Ra, kamu kalo mau pulang, pulang aja. Atau mau mampir dulu bentar, tapi keluarga pada pergi. Jadi rumah sepi gak ada siapapun".
Khaira mengedipkan matanya sebentar untuk berfikir dan menghela nafas panjang. Khaira mengangguk sambil berjalan dengan tangan terselip di saku celana nya.
.
.
.
Disinilah mereka berdua, berada di kamar Zahra. Khaira berdiri di dekat pintu memperhatikan kondisi kamar Zahra yang rapi dan berwarna.Berbanding terbalik dengan kamarnya yang tampak sedikit suram dan hanya berwarna hitam abu-abu.
"Khaira, ngapain di situ. Ayo masuk anggap aja kamar sendiri. Aku ke toilet bentar".
Zahra berjalan tergesa-gesa menuju kamar mandi. Sedangkan Khaira berjalan perlahan menuju foto yang terpajang di atas meja.
Terlihat senyum tiga perempuan. Yang satunya terlihat lebih dewasa dan bisa disimpulkan bahwa ia kakak Zahra. Sementara yang paling kecil di tengah dan bisa ditebak itu adiknya Zahra. Sementara Zahra berada di sebelah adiknya dan mereka tersenyum lebar.
Khaira duduk di atas kasur dengan pandangan mengarah ke lantai. Sehingga wajah cantiknya tertutup oleh topi yang sedari tadi melekat dikepalanya. Melihat foto itu dia jadi teringat dengan foto yang hampir sama hanya saja berbeda orang dan juga cerita.
Sementara Zahra baru saja keluar dari kamar mandi, kemudian pandangan nya tertuju pada Khaira dan beralih ke lemari mengambil baju nya untuk diganti.
Setelah Zahra keluar lagi dengan baju yang dia ambil tadi bahkan Khaira masih dalam posisi sama. Zahra mengernyit bingung dengan Khaira yang tampak betah sekali tanpa bergerak seinci pun.
"Khaira, kamu kenapa?. Kok diem-diem aja". Mungkin Khaira emang pendiam, tapi yang dimaksudkan Zahra disini adalah berdiam di tempat tanpa melakukan apa-apa.
Khaira hanya menghela nafas panjang sembari mendongakkan kepalanya ke langit kamar dengan mata tertutup. Lama Zahra mengamati kegiatan Khaira yang hanya berputar-putar pada kejadian menghela nafas.
"Kalo ngantuk tidur aja gak apa-apa". Mendengar itu mata Khaira yang tadinya tertutup menjadi terbuka dan menatap Zahra. Sedangkan Zahra yang tiba-tiba ditatap seperti itu mengangkat bahu tanda tidak mengerti.
"Ra, temenin aku ke toko buku yukk. Mau beli Novel yang lagi di hebohin sama satu sekolah. Katanya cerita dari novel itu menarik dan juga bikin baper. Aku penasaran jadi mau beli".
Mendengar itu Khaira mengangguk lagi pula dia sudah di tugaskan Papa nya untuk menemani Zahra. Sementara Zahra sedang menyiapkan tas kecil untuk dompet dan handphone nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Cold
أدب المراهقينSINOPSIS!! Khairani Putri Praja: "Jika pertemuan terjadi hanya akan berakhir dengan perpisahan, lebih baik itu tidak usah terjadi. Aku seorang gadis yang tidak memiliki tujuan hidup. Aku adalah seorang gadis yang tidak berperasaan bahkan sangat ding...