BARAVATRA- 5

427 31 13
                                    

Happy reading!🕊️

"MINGGIRIN MOTOR LO!" Bara sedikit tersentak mendengar Memei meneriaki Leo

Tak di sangka sangka gadis itu juga menampar pipi Leo.

"Cewek gila. serang mereka!" Leo memberi seruan kepada anak buah nya, tentu Bara tidak tinggal diam. Pria itu langsung melindungi Memei

"Berani nya main keroyokan." Memei mengumpat dalam hati lalu ikut serta melawan anak buah Leo

Bara sempat tercengang melihat gadis itu, ternyata Memei lihai juga dengan beladiri nya. Beberapa serangan berhasil gadis itu hindari, meskipun terkena tonjok beberapa kali itu tidak membuat Memei tumbang.

Setelah membereskan semuanya, Memei melihat Bara yang akan di serang dengan pisau oleh Leo dari belakang nya

"BARA AWAS!"

Terlambat. Saat Bara berbalik, perut nya sudah tertusuk oleh pisau yang ada di tangan Leo. Memei pun langsung berlari menghampiri pria itu,sementara Leo dan teman teman nya berhasil kabur

"Bar bangun." Memei menepuk pipi pria itu pelan, gadis itu memberhentikan taksi yang lewat, lalu pergi ke rumah sakit terdekat

Sampai nya di rumah sakit, Bara langsung di bawa ke UGD. Sementara Memei, menunggu di luar sambil menelpon kedua orang tua Bara di rumah. Tak lama dari itu, Gia datang bersama Bian tidak lupa dengan kedua adik kembar nya. Gia memasang wajah cemas nya

"Gimana keadaan Bara?" tanya Gia kepada Memei

"Bara masih di tangani tante, baru aja masuk ruangan." jawab Memei setenang mungkin

"Kok Kak Bara bisa sampai kayak gitu?" tanya Nathan

"Tadi kita berdua niat pulang, terus di jalan kita di hadang sama anak sekolah lain, saya gak tau mereka siapa yang pasti mungkin mereka kenal sama Bara. Kita di keroyok, sampe Bara di tusuk sama pisau." ucap Memei menjelaskan semua kejadian nya disana

Bian menutup mata nya sejenak agar tenang. Pria itu hari ini sedang lelah, di tambah kondisi Bara seperti ini

"Udah kita berdoa aja, gak usah nangis." ucap Bian sambil mengusap punggung istrinya itu

"Mami sama papih pulang aja, biar kita yang jagain Kak Bara disini." Ujar Nathan yang sedikit kasihan melihat kondisi orang tua nya sekarang

"Nak Memei gak papa kan tante tinggal dulu? tolong jagain Bara ya." ucap Gia sambil mengusap rambut panjang Memei

"Iya gak papa kok tante. Tante pulang aja." balas Memei sambil tersenyum tipis

°°°

Mata indah Bara mulai terbuka sedikit demi sedikit. Alis Bara mengerut saat dirinya sadar jika dia bukan berada di kamar nya. Pria itu menoleh ke samping, terdapat adik kembar nya dan Memei sedang tertidur pulas

Bara mengingat ingat kejadian yang kemarin menimpa nya

"Ashh sial banget si Leo udah main keroyokan, terus pake senjata lagih!" dumelan Bara membangunkan Bintang dan Memei

"Kak Bara udah bangun?" tanya Bintang sambil menghampiri Bara di ikuti Memei, sedangkan Nathan masih mengorok di tempat

"Udah dong, nih mata gue melotot masa lo gak liat." ujar Bara enteng

Bintang hanya menghela nafas lega, saat melihat kakak nya berbicara seperti itu

"KAK BARA!" teriak Nathan langsung memeluk erat sang kakak yang masih terkurai lemas di kasur

"Ck, apaan sih lo sakit tau ini. Lebay banget pake peluk peluk segala!"

"Heh, gue tuh lagi khawatir anjir malah di bilang lebay!" Ucap Nathan yang langsung melepaskan pelukan nya

Bara menatap Memei yang sedari tadi hanya diam menatap nya. Bara sedikit heran dengan kejadian kemarin, ia melihat gadis itu dengan lihai melawan Leo dan antek antek nya.

"Mei kemarin kok lo bisa lawan Leo? Lo belajar ilmu beladiri sejak kapan? Yang gue tau kan lo itu cengeng, sama manja." Ledek Bara yang di beri tatapan tajam dari Memei

"Gue udah bukan anak kecil lagi bar, gue harus bisa jaga diri juga." Ucap gadis itu lalu pergi meninggalkan Bara dan kedua adik nya

°°°

Pagi ini sedikit membuat Memei terasa tenang, dan damai karena Bara tidak datang untuk mengganggu nya. Gadis berkucir kuda itu langsung berangkat ke sekolah menaiki angkutan umum

Sesampainya di sekolah, kedua teman Bara yaitu Aldi dan Candra langsung menghampiri Memei yang baru sampai ke kelas

"Mei gimana keadaan Bara?" Tanya Aldi dengan wajah serius nya

"Membaik." Hanya satu kata yang keluar dari mulut gadis itu

"Parah sih si Leo berani nya main keroyokan! Mana ngelawan cewek lagi." Ucap Aldi geram

"Kalian juga keroyokan kan? Ya wajar aja tuh musuh kalian juga main nya keroyokan."

Aldi dan Candra menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, karena yang di ucapkan gadis itu ada benar nya. Melihat kedua teman Bara tidak berkutip lagi, gadis itu langsung menelungkupkan wajah nya untuk tidur sebentar. Namun, itu tidak berlangsung lama karena gadis itu kedatangan Siska dan teman teman nya yang datang menghampiri Aldi dan Candra

"Aldi, Candra gue denger Bara di rawat di rumah sakit ya, karena kemarin di keroyok sama geng nya Leo, terus sekarang keadaan nya gimana?" Tanya Siska khawatir

Aldi dan Candra memutar bola mata nya malas

"Iya, katanya dia udah baikan. Tapi, apa urusan nya sama lo? Bara kan udah bukan siapa siapa nya lo lagi." Ucap Candra dengan nada ketus

"Ya biarin lah, gimana pun juga Bara kan udah pernah pacaran sama gue tuh." Ucap Siska penuh penekanan sambil melirik Memei yang terlihat tidak peduli dengan pembahasan mereka

"Eh cewek aneh kemarin kan lo yang bareng sama Bara, jangan jangan dia di keroyok gara gara lo ya!"

"...."

"WOI JAWAB NAPA!" teriak Siska membuat Memei terpaksa mengangkat wajahnya dan sedikit merapikan rambut kucir kuda nya yang sedikit di jambak oleh Siska

Gadis itu menatap datar Siska, lalu berdiri dan melangkah mendekat ke arah Siska

"Terlepas gara gara gue atau bukan, semuanya gak bikin beras di rumah lo habis." Setelah mengatakan itu Memei langsung pergi dari hadapan mereka

Aldi dan Candra senang melihat respon Memei seperti itu, ternyata gadis itu tidak selembek yang mereka kira

Tbc

Haii semuanya apa kabar nih? Mana yg msi setia nungguin cerita Bara? Maaf ya, aku hiatus nya kelamaan,karena ada sdikit kendala jg kemarin hehe. Insya Allah nanti update nya rutin yaa minimal seminggu sekali.

Semoga juga pembaca setia nya gak pada kabur yaaa hhii!❤️

Gimana? Mau lanjut? Jangan lupa vote and comment!❤️

See you all!<3

BARAVATRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang